Ada banyak alasan beli Mercy Tiger bekas, salah satunya adalah tampilannya yang klasik dan elegan. Selain itu, karena mobil ini tergolong mobil jadul maka tentu pajak tahunannya murah.
Pesona Mercy Tiger memang tidak pernah pudar. Mobil lansiran Jerman ini, meski umurnya lebih dari 20 tahun, tapi tongkrongannya tetap terlihat elegan. Pantas saja jika para kolektor mobil klasik masih terus memburunya.
Mercy Tiger sebenarnya mempunyai nama asli Mercedes-Benz W123. Mendapat julukan Tiger karena awal kemunculannya pada tahun 1977 langsung mendapat respon positif dari masyarakat Indonesia.
Tampilannya yang elegan dan timeless membuat market di Indonesia member julukan mercy Macan. Macan merupakan singkatan dari manis dan cantik. Entah siapa pencetusnya, julukan tersebut kemudian diganti dengan Mercy tiger agar lebih berbau nuansa barat.
Nah, tampilan yang timeless tersebut ternyata memang terbukti ampuh memikat hati konsumen bukan hanya di Indonesia namun seluruh dunia. Lalu, siapa yang merancang desainnya?
Bruno Sacco. Yup, Ia adalah salah satu tokoh kunci kesuksesan Mercy Tiger. Dimana sang Maestro tersebut yang meracik desainnya. Bruno Sacco juga merupakan perancang Daimler-Benz.
Secara global Mercy Tiger ditawarkan dengan beberapa pilihan model. Adapun model tersebut dibedakan dengan menggunakan kode body mobil.
Adalah W123 untuk model sedan, C123 untuk model coupe, serta S123 untuk estate atau station wagon dan F123 untuk sasis yang nantinya dipakai untuk ambulans atau keperluan lainnya.
Mayoritas yang banyak beredar di Indonesia adalah model sedan. Meski terdapat pula model lain namun umumnya dimiliki oleh kolektor karena memang jumlahnya terbatas.
Selain model, pada bagian jantung pacu alias mesin juga terdapat beberapa pilihan yang sesuai dengan variannya. Mulai dari 2000 cc hingga 3000 cc 4-silinder.
Untuk pasar Indonesia, terdapat 4 tipe, yaitu 200, 230, 280 dan 280E. Meski demikian, ada beberapa tipe yang populasinya sedikit. Ambil contoh tipe C123, S123 dan F123, 240D, serta Mercy Tiger yang bertransmisi otomatis. Sayangnya populasi tipe-tipe tersebut jarang dan menjadi collector item.
Tertarik punya? Supaya kamu semakin yakin, berikut kami beberkan lebih jauh alasan beli Mercy Tiger. Mari kita simak ulasannya berikut ini.
1. Tampilan Elegan dan Timeless
Alasan beli Mercy Tiger bekas yang pertama adalah dari sisi tampilan. Mercy Tiger lahir dari seorang desainer kawakan bernama Bruno Sacco yang juga sebagai desainer di Daimler-Benz. Kiprahnya sudah mashur dikancah otomotif.
Mercy W123 mempunyai ciri khas desain. Dimana bentuk bodinya terdapat lekukan-lekukan yang dinamis dipadukan dengan desain grill boxy dengan aksen krom.
Pada bagian lampu utamanya terdapat beberapa desain, ada yang model bulat untuk lansiran 1977 hingga model kotak untuk lansiran di atas tahun 1980.
Selain itu, pada bagian interiornya juga tampilannya masih mengusung tema elegan. Di mana terdapat beberapa pilihan warna pada jok dan doortrimnya, ada yang dominasi hitam, beige, dan biru.
Soal kenyamanan tidak diragukan, Mercy terkenal dengan hal tersebut. Terbukti dari kualitas busa joknya yang tebal dan nyaman untuk di duduki, terdapat pula headrest untuk mendukung kenyamanannya.
2. Pajak Mobil Murah
Mercy Tiger masuk dalam kategori mobil klasik, alhasil pajak tahunan mobil ini tergolong murah. Pemilik Mercy W123 ini hanya menyisihkan uang kisaran Rp 500 ribu untuk membayar pajak tahunannya. Hal tersebut bisa menjadi salah satu alasan beli Mercy Tiger bekas.
3. Pilihan Warna Berlimpah
Kemudian, alasan beli Mercy Tiger bekas selanjutnya adalah pilihan warna yang ditawarkan dari mobil ini berlimpah, ada warna hitam, merah, biru, hijau dan putih. Warna-warna tersebut tentunya menjadi nilai plus dibandingkan para pesaingnya.
Memang, untuk mendapatkan Mercy Tiger bekas dengan kondisi cat mulus tentunya tidak mudah. Namun jangan khawatir, beberapa bengkel spesialis body mobil, sudah bisa mengecat ulang yang komposisi dan jenis catnya bisa sama dengan warna asli pabrikannya.
4. Mesin Bandel dan Sparepart Mudah Didapatkan
Mesin Mercy Tiger tekenal bandel dan konstruksinya tidak rumit, terbukti mobil ini masih banyak berseliweran di jalanan. Bahkan komunitas Mercy Tiger MTC Ina sering melakukan touring ke luar kota.
Tentu mesin bandel juga tidak luput dari perawatan pemiliknya. Apalagi mobil ini umurnya sudah lebih dari 20 tahun, jadi perawatan rutin harus selalu diperhatikan.
Selain itu, ketersediaan suku cadangnya juga tidak sulit untuk didapat. Beberapa toko sparepart khusus Mercy masih menyediakan part-part dari mobil ini, atau bisa juga mendapatkan part dari pengepul mobil Mercy yang dikelola orang Madura.
“Beberapa part memang masih ada di toko sparepart, namun jika barang tersebut lagi kosong stoknya, kita bisa mencarinya di pengepul orang Madura, tapi yang khusus pengepul mobil Mercy,” terang Ryan, pemilik Mercy Tiger 280E lansiran 1986 ke Moladin pada Rabu (15/12/2021).
5. Bisa menjadi investasi
Alasan beli Mercy Tiger bekas yang paling utama adalah bisa dijadikan sebuah investasi. Beberapa tipe Mercy Tiger bisa dijadikan investasi, seperti Mercy 280E, 280 Station wagon dan model Coupe serta 240D. Meski demikian, semua tipe tersebut yang bisa dijadikan investasi adalah yang bertransmisi otomatis.
“Beberapa tipe Mercy Tiger ada yang harganya melebihi mobil Mercedes-Benz terbaru. Salah satu contohnya Mercy Tiger S123 (station wagon) atau dikenal juga dengan 280 TE. Terakhir ada yang jual seharga Rp 1,2 miliar dan ada pembelinya. Lalu C123 atau oupe, kisaran harganya hampir sama,” kata Ryan.
Selain tipe mobil dan transmisi otomatis, keabsahan surat-surat serta kondisi mobil tentunya juga wajib lengkap. Ditambah, semua printilan aksesoris seperti list mobil, karet bumper serta kondisi lampu-lampunya juga masih utuh.
Sebab, mobil ini umumnya harga part-part di luar mesin justru lebih mahal karena susah didapatkan, tentunya part yang orisinal.
Moladiners, itulah ulasan mengenai alasan beli Mercy Tiger bekas. Untuk mendapatkan informasi otomotif menarik lainnya, simak terus Moladin.com.