MotoGP Catalunya 2024 sejatinya berjalan normal, kecuali bagi satu pembalap. Siapa lagi kalau bukan Marc Marquez yang Kembali menampilkan performa ajaib saat ia melesat naik dari posisi ke-14 dan finish di posisi 3.
Beragam pujian dilontarkan bagi sang pembalap berjuluk Baby Alien ini. Namun ada satu formula rahasia yang baru diungkapnya. Ya, Marc Marquez blak-blakan mengaku jika ia meniru Pecco Bagnaia pada MotoGP Catalunya 2024. Lantas apa yang ditiru?
“Pada hari Sabtu dia (Pecco_red) memiliki konsumsi ban yang lebih baik dan kemudia ketika Anda memiliki pembalap yang cepat, Anda akan menirunya dan hanya itu,” ujarnya santai seperti dikutip dari crash.net.
Meskipun Marquez tampil impresif dalam hal kecepatan sepanjang balapan akhir pekan lalu, menjadi yang pertama bersama Ducati tentu bukan hal yang instan sehingga ia kerap tertinggal dibandingkan dengan Bagnaia dan Jorge Martin.
“Itu adalah salah satu hal, salah satu hal tersulit ketika Anda berada di tahun pertama mengendarai motor (baru),”. Di setiap sirkuit, Anda dapat melihat sedikit apa yang mereka lakukan tahun lalu, tetapi gaya berkendara Anda berbeda, tukas Marc Marquez.
“Saat kami memulai dan mengalami beberapa masalah, kami selalu tertunda. Pada Sabtu pagi saya mencoba sesuatu yang banyak membantu saya untuk menuju ke arah pembalap Ducati lainnya,” akunya.
“Mencontek” dan Berbuah Manis
Marc Marquez secara terus terang mengaku meniru beberapa pembalap pabrikan Ducati.Hal itulah yang diakuinya memberi tambahan kecepatan, meski masih perlu pemahaman cara memanfaatkan waktu dan cara menghindari dorongan dari depan.
“Itu adalah salah satu masalah pada motor GP23 tapi saya super karena kami kalah di sana tapi mendapat poin lain. Sangat penting untuk naik podium di Montmelo, karena ini adalah salah satu sirkuit tersulit,” urai Marquez.
Setelah kesulitan pada hari Jumat, Marquez mengubah haluan dan bahkan lebih mengesankan dibandingkan di Le Mans. Dan meskipun hal itu dimulai pada sprint hari Sabtu, menganalisis data Bagnaia untuk hari Minggu berarti dia dapat menggunakan informasi tambahan tersebut untuk keuntungannya saat balapan grand prix.
Ketika ditanya apa yang menyebabkan dia menggunakan soft dan mampu mencapai jarak balapan terakhir, Marquez berkata: “Melihat data Pecco kemarin [sembari tertawa]. Maksud saya, saya tahu tikungan kanan yang panjang adalah salah satu titik lemah saya karena saya menggunakan banyak sudut, tapi saya sudah terbiasa berkendara seperti ini bersama Honda selama sepuluh tahun dan cukup sulit untuk mengubahnya,” urai Marquez.
“Saya mencoba tetapi cukup sulit untuk berubah. Tapi kemudian saya memahami gaya berkendara Jorge, gaya berkendara Pecco, dan kemudian mencoba meniru yang terbaik dari mereka,” aku Marquez lagi
Lawan selanjutnya bagi Marquez adalah Mugello, sirkuit lain yang secara tradisional sulit baginya. Namun, sang juara dunia delapan kali itu kini menggunakan motor paling kompetitif di lintasan sehingga tantangan untuk naik podium dan bahkan kemenangan bisa saja terjadi.
Namun Marquez masih mengecilkan peluangnya pasca balapan di Catalunya: “Mugello bukanlah sirkuit terbaik untuk meraih kemenangan. Saya membayangkan Pecco akan sangat cepat di sana dengan tikungan panjang. Itu adalah salah satu kelebihannya. Tapi jangan stres, jangan panik. Saya senang dan menikmatinya,” tutup Marquez.
Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.