Apa itu Aquaplaning? Penyebab Kecelakaan Mobil Saat Hujan

by Tigor Sihombing
Apa itu Aquaplaning

Mengenal apa itu aquaplaning, penting untuk kamu pengguna mobil. Karena dengan begitu, kamu bisa lebih berhati-hati saat berkendara terutama saat melewati jalan yang basah.

Begitu bahayanya aquaplaning, sehingga bisa menyebabkan mobil kehilangan kendali. Apa lagi terjadi pada saat kendaraan melaju cepat. Oleh karena itu, situasi ini perlu dicegah. Salah satunya dengan melakukan pengecekan dan perawatan pada ban kendaraan secara rutin.

Lalu, seberapa besar bahaya aquaplaning tersebut dan bagaimana cara mencegahnya? Menurut laman resmi Suzuki, Aquaplaning sendiri suatu kondisi di mana kendaraan seperti mobil kehilangan daya cengkeram ban ke aspal, sehingga kehilangan kendali. Istilah ini sering disebut juga dengan hydroplaning, di mana sebab utamanya adalah genangan air, seperti hujan dan banjir.

Nah genangan air ini jika terlalu besar akan membuat mobil sulit dikendalikan, karena ban akan berjalan di atas air. Penyebabnya paling umum aquaplaning atau hydroplaing, kondisi ban sudah aus, sehingga tidak sanggup memecah genangan air.

Sebab lain juga bisa karena spesifikasi ban memang bukan untuk lintasan basah. Jadi ban tidak memiliki rongga asimetris sebagai jalan keluarnya air.

Cara Mencegah Aquaplaning

Apa itu Aquaplaning

Pemilihan ban yang tepat bisa mencegah terjadinya aquaplanig saat berkendara di jalan basah.

Setelah mengetahui apa itu aquaplaning, tentu kamu sudah mengetahui bahayanya juga. Walau dmeikian, perlu diingat bahwa kondisi ini bisa dicegah dengan penggunaan ban yang benar.

Baca juga  Cara Pakai Car Seat di Mobil yang Benar, Jangan Salah!

Supaya tidak terjadi aquaplanig penting bagi mobil menggunakan ban untuk berbagai kondisi. Artinya bisa dipakai di jalan kering dan basah. 

Ari Suteja, penjual ban mobil di bilangan Otista Jakarta Timur mengatakan. Ban basah atau ban mobil musim hujan umumnya ditentukan dari dua faktor yakni compound dan pattern ban.

“Kalau untuk pattern ban sebaiknya pilih ban yang memiliki desain asimetris, karena umumnya ban jenis ini adalah menggabungkan dari fungsi ban jalan kering dan ban basah,” kata Ari.

Selain itu ciri ban yang biasanya bisa digunakan pada musim hujan adalah memiliki alur tapak ban yang lebih banyak. Karena fungsinya supaya bisa memecah genangan air, sehingga area contact patch tapak ban di permukaan jalan tetap terjaga.

“Ban asimetris umumnya memiliki alur corak yang berbeda antara sisi kiri dan kanan,” tambah Ari.  Sedangkan di sisi luar, umumnya dibuat dengan alur yang lebih sedikit.

Karena biasanya semakin sedikit alur tapak ban semakin luas juga area cengkeraman tapak ban di permukaan jalan. Dengan begitu akan seimbang.

Sedangkan untuk compound, sebaiknya pilih ban yang mengandung aqua compound. Kalau pada ban Bridgestone misal pada produk Potenza, Turanza, Ecopia, maupun Techno.

Pada Brigestone Turanza misalnya memiliki desain celah alur yang lebar sehingga efisien memecah genangan air serta mencegah aquaplaning ketika musim hujan.

Baca juga  Ini Dia Fungsi Kopling pada Mobil dan Sepeda Motor

Jenis-jenis ban lain yang bisa mencegah aquaplaning adalah GT Radial Champiro Luxe. Ban ini juga memiliki desain tapak asimetris agar traksi mantap di jalan basah dan kering.

Ada pula teknologi 3D edge serta step down block patttern yang bisa mengurangi hydroplaning. Tidak ketinggalan 4 alur dengan water evacuation technology (W.E.T). Istimewa bukan?

Merek ban lainnya ada GT Radial Champiro Luxe yang memiliki satu ukuran, 205/65 R16. dan dijual dijual Rp 680 ribuan per satu ban. Ada juga Dunlop Veuro VE302, ban ini tersedia dari ukuran ring 16,17 dan 18. Dengan harga berkisar Rp 900 – 1,5 jutaan.

Yang terakhir ada Michelin Pilot Sport 4. Ban ini juga didesain seperti ban yang digunakan pada kendaraan Formula E. Ban ini dibandrol pada kisaran harga Rp 1,2 – 1,6 jutaan dan tersedia dari berbagai ukuran yakni ring 16,17, hingga 18.

Rutin Melakukan Pemeriksaan Ban

Apa itu Aquaplaning

Bagaimanapun, menyiapkan diri dan kendaraan secara baik sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi kendala saat berkendara.

Agar mobil selalu siap ketika menghadapi kondisi apa pun termasuk aquaplaning, maka kamu harus memeriksa semua komponen secara rutin. Khususnya dalam hal ini adalah ban.

Ban mobil yang dirawat secara berkala, bisa terhindar dari berbagai masalah, termasuk aquaplaning. Caranya adalah dengan selalu perhatikan tapak ban. Kalau sudah aus, botak sebelah, benjol, retak, dan lain-lain sebaiknya langsung ganti yang baru.

Baca juga  9 Cara Derek Mobil, Jangan Ngasal!

Jika ban mobil masih dalam kondisi baik, perhatikan tekanan anginnya. Pastikan selalu ban menggunakan tekanan standar sesuai kebutuhan dari pabrikan. Kamu bisa melihat standarnya di pilar pintu mobil pengemudi bagian dalam.

Cara Menghadapi Aquaplaning

Apa itu Aquaplaning

Saat terjadi aquaplaning jangan menggunakan teknik engine brake untuk mengurangi kecepatan kendaraan.

Jika kamu sudah menggunakan ban, tepat namun menemukan kondisi jalan yang berpotensi terjadi aquaplaling. Kira-kira bagaimana ya cara menghadapi jika terjadi aquaplaning ?

Menurut Jusri Pulubuhu, selaku Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan saat hujan ataupun ketika permukaan jalan basah atau licin, kecepatan kendaraan sudah seharusnya di bawah ideal.

“Ketika terlalu cepat, ya selip. Jadi antisipasinya begitu jalan basah, kurangi kecepatan. Ada genangan air, kurangi kecepatan. Kalau kita lalai, teknik recovery-nya yang pertama jangan mengerem, lalu mengarahkan roda depan ke arah selip,” kata Jusri.

Selain itu sebaiknya juga jangan menggunakan teknik engine brake untuk mengurangi kecepatan kendaraan. Selepas aquaplaning penting untuk membebaskan semua roda dari hambatan.

Pada kendaraan manual dikatakan pengemudi harus sigap menekan kopling sementara pada otomatis segera memindahkan tuas transmisi dari posisi D (Drive) ke N (Netral).

“Bila lari ke kiri, setir tekuk ke kiri, baru di-counter ke kanan, ini dilakukan berkali-kali sambil menekan kopling. Tujuannya memutuskan tenaga mesin ke roda dan membuat putaran roda-roda bebas sehingga kecepatan putaran roda akan sama dengan momentum,” tambah Jusri.

Pengereman dikatakan bisa dilakukan ketika kendaraan sudah dalam posisi bisa dikendalikan.

Demikian ulasan terkait pengertian apa itu aquaplaning serta cara mencegahnya. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru otomotif.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika