Salah satu hal yang bikin jengkel adalah ketika ban tubeless mobil kena paku. Meski biasanya angin yang ada di dalam ban tidak langsung kempes, namun ketika dibiarkan terlalu lama bisa menyebalkan.
Semua angin di dalam yang sudah terkuras habis, akan menjadi pekerjaan yang begitu menyiksa jika kamu berkendara seorang diri. Apalagi kalau tidak terbiasa melakukan penggantian ban mobil, sudah pasti kamu akan kelelahan dalam mengganti di saat kondisi darurat.
Ada beberapa hal yang bisa kamu persiapkan untuk menghadapi kondisi ban tubeless mobil kena paku. Salah satunya adalah dengan menggunakan cairan anti bocor pada mobil yang memberikan sedikit pertolongan saat ban tubeless mobil kena paku.
Penggunaan cairan pada ban memang sempat menimbulkan pro dan kontra. Sebagian orang berpendapat bahwa dengan menggunakan cairan akan merusak pelek dan pentil pada ban.
Banyak informasi yang beredar di kalangan umum ketika menggunakan cairan anti bocor menyebabkan penyumbatan pada lubang pentil. Alhasil ketika ingin menambah angin akan sulit, lantaran sudah terhalang oleh cairan anti bocor yang membeku.
Namun di sisi lain, carian anti bocor bisa memberikan kenyamanan ketika kamu berada di kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengganti ban. Cairan ini bisa bekerja secara otomatis menutup lubang pada ban akibat terkena paku.
Pro & Kontra Carian Anti Bocor Menurut Mekanik
Sebagai mekanik yang sudah berkecimpung lama di dunia otomotif, Arce Meyer, memberikan pandangannya terkait penggunaan cairan tersebut pada ban mobil. Menurutnya, hal tersebut dikondiskan pada kebutuhan dari pemilik kendaraan itu sendiri.
“Ya kalau untuk penggunaan mobil harian boleh saja, cuma kan kadang itu cairannya kalau beli yang enggak bagus, justru tidak bisa berfungsi dengan baik. Kalaupun mau beli harus beli yang bagus. Kalau bocor kena paku, masih bisa tapi untuk bocor samping ya enggak bisa,” ujar Arce Meyer, ketika dihubungi.
Meski ada dampak negatif dari penggunaan cairan tersebut, Arce Meyer, sadar memang hal tersebut dikarenakan bahan kimia yang menjadi bahan baku dari cairan anti bocor. Namun, selama tidak memberikan dampak negatif terhadap performa mobil, hal tersebut bukan sebuah masalah yang berarti.
“Memang ada kekurangannya yakni pelek akan berkerak. Ya itu kan barang kimia di masukkan ke dalam ban di mana akan bersentuhan langsung dengan peleknya. Awalnya, proses kimia kan akan merusak struktur cat. Ya pasti ada efek sampingnya, tapi enggak sampai bolong di pelek, enggak masalah,” tambah Arce.
Terlepas dari adanya permasalahan pro dan kontra, dalam penggunaannya sehari-hari mungkin harus diimbangi dengan beberapa perawatan berkala. Salah satunya adalah dengan rajin mengukur tekanan angin pada ban, sehingga cairan yang tadinya akan menggumpal dan menyumbat pentil, akan diminimalisir dengan cara tersebut.
Meski cairan anti bocor ini dapat bertahan lama pada ban, bukan berarti kamu bisa mempertahankan komponen tersebut dalam waktu lama. Pasalnya lama kelamaan, cairan yang ada di dalam ban dan tidak dilakukan perawatan, akan menjadi akar permasalahan berikutnya.
Permasalahannya bukan hanya sekedar pada pentil yang tersumbat, namun nantinya juga akan merambat kepada permukaan bibir pelek. Biasanya, karena cairan didiamkan terlalu lama akan membuat celah tipis pada bibir pelek dan menyebabkan bocor halus.
Jika hal tersebut sudah kamu alami, tips untuk memperbaikinya adalah dengan membongkar ban dan pelek kemudian diampelas halus sampai permukaan bibir pelek kembali rata tanpa ada sisa dari cairan tersebut.
Langsung Tambal, Solusi Terbaik untuk Ban Tubeless Mobil Kena Paku
Meski demikian, salah satu cara yang ampuh ketika ban tubeless mobil kena paku menurut Arce adalah dengan menambalnya langsung. Hal ini lebih memungkinkan untuk berkendara lebih nyaman karena bahan baku dari tambalan tubeless tersebut langsung mengisi celah yang bolong akibat terkena paku atau benda asing yang menusuk ban.
“Ya yang paling aman sih kalau ban tubeless langsung ditambal pakai yang tubeless. Karena kan itu langsung menutup lubangnya, lebih efektif itu,” tambah Arce.
Jika kembali lagi pada prinsip ban tubeless, ketika ada benda yang menusuk ban angin tidak akan langsung keluar semuanya. Selama paku tersebut tidak di keluarkan, maka angin masih tetap ada meskipun tekanannya tetap berkurang meskipun sedikit.
Alternatifnya adalah ketika tidak ada solusi lain, dan cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengganti dengan ban cadangan yang ada di bagasi. Dengan melakukan penggantian ban tersebut, mobil kamu bisa kembali berjalan tanpa khawatir angin di dalam ban akan habis lagi.
Tapi jika Anda masih tetap membutuhkan cairan anti bocor, produk yang ada di pasaran sungguh beragam. Sementara harganya pun juga ditawarkan dengan relatif murah.
Ingat, kebutuhan untuk satu ban mobil berbeda dengan ban motor, dan biasanya kebutuhan cairan anti bocor untuk ban mobil akan lebih banyak karena dimensi serta ruang yang harus diisi harus disesuaikan dengan ukuran ban tersebut.
Sekian informasi tentang ban tubeless mobil kena paku serta solusi yang perlu kamu lakukan. Untuk informasi lebih lengkap soal dunia otomotif, pantau terus Moladin.