Blind Spot Saat Berkendara dan Cara Mengatasinya

by Tigor Sihombing
blind spot

Mungkin kamu sering mendengar blind spot, namun kurang mengerti arti kata tersebut. Blind spot jika diartikan secara harfiah berarti titik buta. Di mana maksudnya wilayah ‘titik buta’ yang tidak bisa terpantau oleh mata.

Dikatakan Jusri Pulubuhu, Road Safety Consulting & Driving Training Certification dari Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC), blind spot sendiri merupakan area visibilitas atau bidang pandang yang tidak terlihat saat berkendara mobil atau motor.

Bidang yang tidak terlihat ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Jusri menyebut sedikitnya ada lima faktor yang mempengaruhi blind spot. Misalnya dimensi kendaraan, lingkungan, kondisi lalu lintas, cuaca, hingga muatan kabin yang bertumpuk dan menghalangi pandangan.

“Semakin besar dimensi kendaraan, maka akan semakin besar pula area blind spot-nya,” kata Jusri, beberapa waktu lalu.

Namun kini beberapa kendaraan khususnya mobil sudah banyak dilengkapi dengan fitur tambahan agar area titik buta lebih mudah terbaca. Seperti fitur blind spot monitoring untuk mendeteksi objek yang dekat dengan kendaraan kamu. Ada juga aksesori rear view dengan sudut pandang yang luas.

Baca juga  Cara Melacak Motor Hilang, Mudah dan Patut Dicoba!

Tetapi meskipun fitur-fitur tersebut ada di kendaraan zaman sekarang, alangkah baiknya agar tetap berhati-hati dengan titik buta terutama dalam berkendara di jalan raya.

7 Cara Mengatasi Blind Spot saat Bermotor

Blind Spot

Titik buta ini harus kamu ketahui dan mengerti cara menghindarinya, agar  bisa terhindar dari kecelakaan.

Di motor, masih sangat jarang teknologi yang diterapkan untuk bisa membuat pengendara terhindar dari blind spot. Oleh karenanya, sebagian besar cara menghindari masalah karena titik buta, masih bergantung pada kemahiran dalam menunggang motor.

“Seringkali pengendara kurang berhati-hati ketika berada di samping atau belakang kendaraan yang memiliki ukuran besar, sehingga tanpa sadar pengendara sepeda motor berada pada posisi blind spot yang berpotensi terlibat dalam kecelakaan ketika berkendara,” kata Manager Safety Riding PT Astra Honda Motor (AHM) Johanes Lucky, dalam keterangan resmi yang kami terima Selasa (8/6).

Untuk menekan potensi terjadinya kecelakaan akibat “titik buta” tersebut, berikut tujuh tips untuk mengantisipasinya:

  1. Ikuti pelatihan safety riding agar mampu memprediksi bahaya apa saja yang dapat terjadi ketika bekendara, termasuk titik buta.
  2. Melihat ke kanan atau ke kiri sebelum bepindah arah atau lajur kendaraan agar tahu kondisi sekitar. Dapat pula memasang spion tambahan dengan jangkauan lebih luas untuk meminimalkan area blind spot.
  3. Hindari mendengarkan musik dengan headset saat berkendara, serta hindari menggunakan knalpot bising yang tidak standar karena berpotensi menurunkan konsentrasi. Palasnya pendengaran dan penglihatan merupakan kombinasi terbaik untuk mengetahui kondisi sekitar.
  4. Jangan berkendara di area blind spot kendaraan lain
  5. Bunyikan klakson atau lampu untuk melakukan konfirmasi kepada pengguna jalan lain, bila kamu berada di area blind spot mereka dan segeralah keluar dari area tersebut.
  6. Gunakan pelengkapan berkendara yang terlihat, sehingga tidak mudah terabaikan oleh kendaraan lain. Misalnya jaket warna cerah atau yang dilengkapi pemantul cahaya.
  7. Selalu jaga jarak aman dengan kendaraan lain saat berkendara.
Baca juga  7 Ciri-Ciri CDI Rusak dan Cara Mengatasinya, Ga Usah Panik!

“Semakin besar suatu kendaraan maka “titik buta” saat berkendaranya semakin luas. Selain memahami posisi blindspot suatu kendaraan, pengendara juga harus menerapkan #cari_aman dalam berkendara sehingga meminimalisir resiko kecelakaan,” tutup Lucky.

Demikian ulasan terkait titik buta dan cara mengatasinya. Untuk mendapatkan update lengkap seputar berita otomotif, pantau terus Moladin.com.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika