GWM atau Great Wall Motors baru saja mengumumkan bahwa pabrik mereka di Iracemápolis, Brasil, akan mulai beroperasi pada pertengahan 2025. Pengumuman dilakukan saat pertemuan antara Presiden Internasional GWM Shi Qingke dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva pada 26 November 2024.
Dalam kesempatan itu, Presiden Lula memberikan dukungannya yang kuat terhadap kontribusi GWM dalam mendorong kemajuan sektor otomotif Brasil.
Pabrik di Iracemápolis ini akan menjadi pabrik pertama di Brasil yang memproduksi kendaraan energi baru (NEV), sebuah tonggak penting dalam transisi Brasil menuju transportasi yang lebih berkelanjutan.
GWM bertujuan untuk memenuhi permintaan lokal akan kendaraan listrik, serta menjadikan pabrik ini sebagai basis produksi keempat mereka di seluruh dunia yang akan melayani pasar NEV yang berkembang pesat di Amerika Latin.
Pabrik ini akan memulai produksi dengan model Haval H6, sebuah SUV hybrid yang merupakan salah satu model terlaris GWM di pasar global. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 50.000 unit, dengan output awal sebanyak 20.000 unit.
Selama satu dekade ke depan, GWM berencana untuk menginvestasikan lebih dari 1,7 miliar USD di Brasil. Investasi besar ini akan mendukung operasional, meningkatkan kapasitas produksi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Ketika pabrik ini beroperasi penuh, diperkirakan akan menciptakan lebih dari 4.500 lapangan pekerjaan, yang tentunya akan menghidupkan kembali ekonomi Iracemápolis dan daerah sekitarnya.
Keputusan GWM untuk mendirikan pabrik lokal, bukan hanya mengandalkan impor kit komponen kendaraan, sangat selaras dengan program Mover Brasil yang memberikan insentif bagi manufaktur domestik dan solusi mobilitas ramah lingkungan.
Pabrik GWM Indonesia di Wanaherang
Berbeda dengan Brasil, GWM Indonesia beroperasi di fasilitas perakitan Wanaherang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pabrik ini, yang dulunya merupakan fasilitas Mercedes-Benz, telah diakuisisi oleh Inchcape Manufacturing dan mulai memproduksi Haval Jolion HEV.
Haval Jolion HEV yang dirakit di Wanaherang berstatus Incomplete Knock Down (IKD). Artinya, unit kendaraan datang dalam bentuk tidak utuh (pretelan) dan dirakit menjadi kendaraan utuh di pabrik. Saat ini, hanya dua komponen lokal yang digunakan, yaitu aki dan ban, sementara komponen vital seperti sistem hybrid dan drivetrain masih diimpor.
Menurut Ingbert Grombach, Assembly CEO Inchcape Automotive Indonesia, fasilitas ini dapat menghasilkan 6 unit Haval Jolion HEV setiap harinya.
“Proses perakitan membutuhkan waktu 24 menit per station dalam satu lini produksi. Dengan pengaturan ini, kami mampu memproduksi hingga 7.000 unit per tahun,” jelasnya.
Demikian ulasan GWM yang dirikan pabrik di Brasil. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.