Jumat, April 19, 2024
Banner-Wuling-EV-Blog

5 Cara Pertahankan Harga Mobil Bekas Daihatsu Tidak Jatuh

by Deni Ferlindungan
Daihatsu Xenia jadi pilihan masyarakat Indonesia

Permintaan mobil bekas Daihatsu di tahun 2020 lalu, masih cenderung positif. Meski pasar otomotif cukup berdampak, karena berdampak Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.

Tingginya permintaan mobil bekas, kemungkinan karena masyarakat kini lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Ketimbang menggunakan transportasi umum, yang dianggap berpotensi sebagai kluster penyebaran virus.

Mengacu pada data yang dimiliki PT Balai Lelang Asta Natra Jaya (AUKSI) di tahun 2020. Penjualan mobil bekas Daihatsu berada di posisi kedua dengan penjualan terlaris atau berkontribusi sebesar 19 persen dalam penjualan.

Sejalan dengan itu, Mobil88 selaku pengelola bisnis mobil bekas Astra pun mencatatkan tren yang sama. Di mana Daihatsu juga berada di posisi kedua dengan penjualan terbesar atau berkontribusi sebesar 16 persen dari total penjualan Mobil88.

Adapun tingginya permintaan mobil bekas Daihatsu masih ditopang oleh produk-produk MPV yang masih diminati banyak masyarakat di Indonesia. Alasannya tentu tak lepas lantaran mobil jenis ini mampu menampung banyak penumpang dan juga barang.

Mobil88 mengklaim bahwa mobil bekas Daihatsu tak membutuhkan waktu yang lama untuk urusan penjualannya. Tercatat rasio perputaran mobil merek Daihatsu di showroom Mobil88 kurang dari 1 bulan, kisaran 2-3 minggu saja sudah bisa terjual kembali setelah diakuisisi.

Baca juga  7 Rekomendasi Mobil BMW Bekas Rp 100 Jutaan, Mau Sedan atau SUV?

Alasan Mobil Bekas Daihatsu Laris Manis di Pasaran

Mobil bekas Daihatsu, khususnya MPV laris manis dipasaran

Mobil bekas Daihatsu, khususnya MPV laris manis dipasaran

Berdasarkan data Mobil88 terhadap mobil bekas Daihatsu, kebanyakan masyarakat beralasan membeli kendaraan. Saat ini tidak hanya sebagai transportasi semata, namun sebagai upaya untuk berinvestasi.

Selain karena faktor merek favorit dan cepat terjual, konsumen tentu memilih mobil yang memiliki harga jual kembali (resale value) yang baik. Artinya, ketika mobil akan dijual kembali depresiasi banderol rendah.

Lalu kira-kira bagaimana menilainya? Sebagai gambaran, harga jual kembali sebuah kendaraan dapat dikatakan stabil. JIka persentase harga jual kembali sebuah mobil tidak mengalami penurunan signifikan.

Daihatsu pun memberikan sedikit tips agar menjaga harga jual mobil bekas tidak mengalami penurunan yang tajam. Setidaknya ada lima faktor yang menentukan harga jual mobil bekas Daihatsu tetap bagus dipasaran:

  1. History perawatan berkala di bengkel resmi yang dibuktikan dengan buku servis
  2. Kondisi Fisik Mobil, seperti bebas baret, bebas bekas tabrak, dan kondisi standar
  3. Usia kendaraan tidak lebih dari 5 tahun, sehingga mileage masih rendah
  4. Kelengkapan dokumen seperti BPKB, STNK, dan surat pendukung lainnya
  5. Jenis transmisi kendaraan
Baca juga  Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Mobil Bekas, Wajib Tahu!

Lima poin di atas setidaknya bisa jadi acuan, agar harga jual mobil bekas Daihatsu tetap bertahan baik. Dengan begitu, kerugian akibat depresiasi harga dapat diatasi.

Buat konsumen Daihatsu yang ingin tukar tambah, Daihatsu menawarkan program penjualan dan purnajual yang bersahabat, proses cepat secara online dengan berbagai penawaran menarik seperti ekstra discount, free admin (pembelian Kredit) atau cashback (pembelian Cash) dan e-voucher.

“Daihatsu menyarankan customer memilih merek mobil terpercaya yang menawarkan beragam kemudahan dan layanan jual dan purna jual yang baik, sehingga menjadi investasi saat akan dijual kembali dengan resale value yang bagus dan memiliki depresiasi yang rendah”, ujar Elvina Afny, Head of Customer Satisfaction & Value Chain Division, PT Astra Daihatsu Motor.

Semoga informasi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kalian pengguna mobil Daihatsu di Indonesia.

Baca juga:

Baca juga  7 Daftar Mobil LCGC Terbaik untuk Sehari-hari

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika