Meski terbilang mudah dalam hal perawatannya, masih banyak pemilik yang belum mengetahui ciri-ciri transmisi mobil manual rusak. Jika kerusakan dibiarkan terlalu lama, maka bisa merusak komponen lain. Ujung-ujungnya biaya perbaikan justru semakin mahal.
Beberapa gejala atau ciri-ciri transmisi mobil manual rusak sebenarnya bisa dirasakan saat mengendarainya. Meski demikian para pemiliknya terkadang mengabaikan indikasi tersebut dan tidak melakukan pengecekan ke bengkel.
Akibatnya jelas, berkendara menjadi tidak nyaman dan bahkan imbas puncaknya bisa membahayakan pengendara dan penumpang mobil.
“Jika dirasakan ada indikasi kerusakan pada transmisi mobil, baiknya langsung dibawa ke bengkel untuk dilakukan pengecekan. Hal tersebut bertujuan demi keselamatan berkendara serta antisipasi kerusakan yang bisa merembet ke komponen lainnya,” jelas Aris Triyono selaku Servis Advisor Daihatsu.
Tanda-Tanda transmisi mobil manual bermasalah
1. Susah pindah gigi
Ciri-ciri transmisi mobil manual rusak atau bermasalah yang pertama adalah susah memindahkan gigi, misalnya dari posisi netral ke gigi satu atau ke posisi lainnya.
Masalah pada transmisi tersebut umumnya disebabkan penghubung tuas dengan garpu kopling yang bertugas memindahkan gigi bermasalah.
Penghubung antara kedua komponen tersebut bisa berupa tali kopling untuk mobil-mobil lawas, atau master kopling untuk mobil lansiran terbaru.
Untuk harga master kopling seperti contohnya Daihatsu Xenia, saat ini dibanderol kisaran harga Rp 700 ribuan.
2. Kopling seret
Ciri-ciri transmisi mobil manual rusak selanjutnya adalah kopling seret. Penyebab kopling seret adalah gagal terlepasnya pelat kopling dari flywheel saat menginjak pedal kopling.
Kondisi tersebut mengakibatkan pengemudi tidak dapat memindahkan gigi karena kopling masih terlibat dalam putaran mesin. Jika dipaksakan hanya akan mengeluarkan suara kasar.
Sebagai contoh, untuk harga komponen flywheel Toyota Avanza 1.3 ada dikisaran Rp 800 ribuan.
3. Suara mendengung dari bagian transmisi
Suara dengungan awalnya tidak begitu kentara, layaknya suara dengungan mesin. Namun lama-kelamaan suara tersebut bertambah keras serta dibarengi dengan laju mobil yang melambat.
“Jika muncul suara dengungan dari bagian transmisi, umumnya disebabkan ada kebocoran oli atau kualitas oli sudah tidak layak pakai. Segera ganti dengan oli transmisi yang baru serta jangan lupa dilakukan pengecekan untuk meminimalisir kerusakan yang lebih parah,” imbuh Aris.
4. Bau terbakar
Ciri-ciri transmisi mobil manual rusak selanjutnya adalah jika tiba-tiba mencium bau oli terbakar yang baunya sampai masuk kabin interior. Hal tersebut umumnya disebabkan karena kualitas oli yang kurang bagus.
Fungsi pelumas atau oli pada dasarnya tidak hanya membantu melancarkan pergerakkan komponen, namun juga menjaga stabilitas suhu komponen. Beberapa kendaraan bahkan memiliki mini-radiator untuk transmisi yang tugasnya mendinginkan pelumas.
Umumnya yang menimbulkan bau terbakarnya pelumas pertanda transmisi panas berlebihan. Penyebabnya adalah berkurangnya volume pelumas transmisi, baik karena bocor atau pelumas telah bercampur dengan kotoran.
5. Mobil terasa bergetar
Ciri-ciri transmisi mobil manual rusak atau bermasalah berikutnya yaitu mobil terasa bergetar saat posisi melepas kopling. Hal tersebut umumnya disebabkan oleh komponen plat kopling, matahari atau roda gila yang tidak rata, sehingga mengakibatkan penyaluran tenaga dari mesin ke transmisi tidak berlangsung mulus.
Penyebab yang satu ini dapat diselesaikan dengan melakukan penggantian komponen kopling dan meratakan roda gila. Biasanya komponen-komponen ini sudah harus diganti setelah kendaraan mencapai 60.000 km ke atas.
Untuk harga komponen ini ada dikisaran Rp 400 ribu sampai Rp 700 ribuan.
6. Suara berisik di posisi netral
Ciri-ciri transmisi mobil manual rusak bisa juga terindikasi saat posisi gigi netral muncul suara berisik. Nah, jika hal tersebut sudah mulai muncul baiknya segera bawa mobil ke bengkel untuk dikroscek letak masalahnya.
Kondisi tersebut tidak boleh dianggap enteng, sebab suara berisik tersebut disebabkan oleh bearing-bearing yang sudah ausutamanya pada input shaft.
Cara merawat transmisi manual biar awet
Karena indentik dengan perawatannya yang mudah, hal tersebut menjadikan beberapa pemilik mobil bertransmisi manual menyepelekannya. Padahal jika dilakukan secara berkala, transmisi bisa lebih awet dan kinerjanya optimal.
Adapun cara merawat transmisi manual adalah seperti ganti oli transmisi secara teratur atau setiap 3.000 Km sampai 5.000 Km. Sebab oli atau pelumas merupakan cairan yang mendukung kinerja transmisi agar bekerja dengan optimal.
Kemudian bisa pula dengan lakukan penyetelan kopling yang pas. Setel kopling sesuai dengan anjuran pabrik agar jarak antar kopling dan transmisi sesuai dengan pakemnya.
Tidak kalah penting, kamu harus gunakan kompenen berkualitas ketika melakukan perbaikan transmisi manual. “Beberapa produk afermarket memang dijual lebih harganya memang lebih murah jika dibandingkan dengan produk OEM. Jelas saja karena produk OEM dibuat secara resmi oleh pabrikan yang sudah teruji serta durability produk OEM lebih awet,” jelas Aris.
Cara merawat transmisi mobil manual berikutnya adalah dengan melakukan oper gigi yang tepat dan benar. Paling mudah untuk memastikan perpindahan gigi sudah tepat atau belum adalah adanya suara ‘klek’ halus yang terdengar saat mengoper perpindahan gigi.
Jika terindikasi mulai ada masalah pada komponen transmisi, misalnya berat saat akan mengoper gigi transmisi maka sebaiknya segera untuk mengecek bagian transmisi di bengkel resmi atau bengkel khusus transmisi.
Moladiners, itulah ulasan mengenai ciri-ciri transmisi mobil manual rusak. Untuk informasi otomotif menarik lainnya, pantau terus Moladin.com.