Jumat, Maret 29, 2024
Banner-Wuling-EV-Blog

Sekring Motor: Fungsi, Spesifikasi, dan Harganya

by Deni Ferlindungan
sekring motor

Sekring Motor – Kuda besi modern tentunya sudah dilengkapi dengan sistem kelistrikan. Sistem ini tentunya membutuhkan pengaman, agar tidak terjadi korsleting. Perangkat untuk mengamankan kelistrikan pada kendaraan bermotor adalah sekring.

Meski berukuran kecil, sekring ternyata memiliki banyak fungsi. Jika tidak dilengkapi dengan sekring, motor bisa saja mengalami mogok. Bahkan pada beberapa kasus tertentu, dapat menyebabkan kebakaran akibat korsleting listirk.

Tugas utama sekring adalah memutus arus, terutama jika terjadi korsleting di rangkaian kelistrikan pada kendaraan bermotor. Sekring yang digunakan pada kendaraan biasanya ada dua jenis, yakni sekring tabung (tube fuse) dan sekring tancap (fuse blade).

Perbedaannya dapat dilihat dari nama. Kalau sekring tabung punya ciri khas berbentuk tabung dan bening. Alhasil dengan sekring tabung, lebih mudah untuk mengontrol kondisi terkini, ketika terjadi putus sekring. Hanya saja sekring tabung biasa dipakai di motor lawas.

Sementara untuk sekring tancap atau fuse blade merupakan penggantinya. Jenis ini biasa digunakan pada kendaraan modern yang dipasarkan saat ini. Sesuai namanya, cara pemasangannya dengan cara ditancapkan. Sekring model ini memiliki berbagai warna yang berbeda sesuai dengan kapasitasnya.

Oleh karena sekring model tancap lebih banyak digunakan sekarang, maka pembahasan selanjutnya lebih ke spesifikasi sekring motor jenis tancap dan pilihan warnanya.

Arti Warna dan Spesifikasi Sekring Motor Jenis Tancap

sekring motor

Fungsi utama sekring motor jenis tancap atau blade fuse sama seperti sekring tabung. Komponen ini bekerja memutus arus listrik yang melewati sekring. Dengan begitu, kebakaran dapat terhindarkan.

Sekring tancap akan memutus arus listrik, jika terjadi kelebihan arus listrik yang melewatinya. Dengan kata lain sekring motor bisa diibaratkan sebagai alat pengaman. Bila sekring tidak bekerja secara normal, dampaknya dapat mengakibatkan perkabelan pada motor kamu langsung terbakar.

Menariknya, spesifikasi Sekring motor jenis tancap atau blade fuse dibedakan dari warna. Sebagai pengguna kendaraan bermotor harian, sebaiknya kita wajib mengetahui kode warna sekring tancap, agar tidak salah beli di kemudan hari.

Di beberapa kasus, sekring tancap juga kerap dilengkapi dengan informasi mengenai spesifikasi arus di bagian atasnya. Namun permasalahannya tidak semua sekring motor jenis tancap dilengkapi kode tulisan tersebut. Oleh karena itulah, patokan warna menjadi hal yang sangat penting.

Terlebih kode warna di sekring tancap berlaku universal. Jadi kemungkinan untuk terjadi kesalahan sangatlah minim. Supaya kamu paham, berikut ragam warna dan spesifikasi sekring motor yang biasa ditemui pada kendaraan bermotor:

  • Oranye mewakili 5 Ampere (A).
  • Merah mewakili 10A.
  • Biru untuk 15A.
  • Kuning untuk sekring 20A.
  • Bening atau ungu dipakai sekring 25A.
  • Hijau untuk 30A.
Baca juga  Kenal Fungsi Fuse Mobil, Merawat, dan Cara Baca Kodenya

Sekarang sudah tahukan warna dan pengertian sekring untuk kendaraan bermotor yang kamu punya. Sebaiknya kamu harus membiasakan untuk simpan cadangan sekring, terlebih jika sedang melakukan perjalanan jauh.

Memang terlihat sepele, namun jika terjadi masalah, dampaknya kendaraan bermotor yang kamu punya bisa mogok, lho.

Sebaiknya jangan beli di bawah batas listriknya. Sebagai contoh, standar 10A namun kamu memasang dengan sekring 5A. Alhasil sekring akan sering putus.

Sejalan dengan itu, jika standarnya 5A lalu kamu pasang 10A. Arus listrik yang lewati sekring bisa lebih dan merusak peranti yang membutuhkan setrum, seperti bohlam atau panel instrumen.

Hati-hati dampaknya komponen bisa rusak, dan paling parahnya dalam kondisi hubungan pendek bisa menyebabkan kebakaran. Jadi alangkah baiknya jangan pernah sepelekan komponen yang satu ini.

Lalu bagaimana sebaiknya memilih arus sekring yang benar? Supaya tidak salah, cek tulisan di bawah ini.

Menghitung Beban Kelistrikan Pada Sekring Motor

sekring kendaraan bermotor

Kelistrikan motor menggunakan sistem sekring paralel. Setiap beban pada satu sistem, pasti disediakan sekring sendiri untuk mengamankan jalurnya agar terhindar dari korsleting.

Sebagai contoh, lampu utama memiliki sekring sendiri, lalu klakson pun demikian. Seluruh sekring tersebut terbungkus rapi di dalam box sekring.

Setiap sekring memiliki nilai dalam satuan ampere (I) sesuai dengan bebannya. Masih banyak pemilik motor yang melakukan modifikasi perangkat motor, tanpa juga memperhatikan sekring.

Contohnya, mengganti lampu depan dengan model LED atau klakson keong yang menggunakan daya lebih tinggi dari standarnya. Pemilik kendaraan tidak memperhatikan beban dan menyesuaikan sekring dengan beban yang baru.

Akhirnya, ketika lampu dinyalakan atau klakson ditekan, sekring jadi putus. Untuk menghindari hal ini, pemilik kendaraan wajib paham aturannya. Terlebih dalam menghitung beban sekring yang ideal.

Cara Menghitung Beban Daya Kelistrikan

  • I=P/E
  • I : Kuat Arus ( Ampere )
  • P : Daya Listrik ( Watt )
  • E : Tegangan Listrik ( Volt )

Dalam menghitung besarnya kapasitas sekring, diperlukan faktor aman yaitu 2 kali dari rumus di atas. Misalnya lampu depan atau headlight mempunyai daya listrik 55 Watt dengan tegangan di motor hampir semua menganut 12 Volt.

Baca juga  Kenal Fungsi Fuse Mobil, Merawat, dan Cara Baca Kodenya

Maka untuk mencari berapa Ampere sekring yang harus digunakan, masukkan ke dalam rumus akan ketemu 4,58 Ampere. Silahkan dikalikan 2, maka akan menghasilkan 9,16 Ampere.

Bila mengacu pada ketersediaan sekring dipasaran, umumnya yang tersedia sekring berukuran 5A, 7,5A, 10A, 15A dan 20A. Dengan hitungan di atas, mungkin kamu bisa menggunakan sekring berukuran 10A.

Paling aman, kamu bawa saja sekring lama yang telah rusak ke toko listrik. Kemudian beli baru dengan spesifiksi sekring motor serupa dengan yang lama. Hal itu tentu memudahkan, sekaligus mampu meminimalisir kesalahan dalam membeli sekring.

Baca juga:

Merawat dan Menjaga Sekring Motor Dalam Kondisi Terbaik

box sekring (box fuse)

box sekring (box fuse)

Urusan perawatan sekring (fuse) dan juga kotak sekring (fuse box), pemilik kendaraan wajib tahu. Agar tidak terjadi korsleting dikemudian hari.

Fungsi utamanya menjaga arus listrik agar tidak melebihi kebutuhan. Kotak sekring merupakan rumah sekring sekaligus tempat lalulalang arus listrik dan pengaman bagi sistem kelistrikan kendaraan.

Fuse box bukan peranti yang sering rewel, tapi seiring bertambahnya usia kendaraan. Biasanya kotak sekering dapat menjadi momok yang berakibat fatal.

Kabel-kabel di fuse box bisa menjadi kaku, begitu pun soket-soket mulai teroksidasi karat. Semuanya dapat menghambat kelancaran aliran listrik, bahkan tak jarang berujung pada arus pendek atau korsleting.

Bagi kamu yang memiliki kendaraan bermotor yang berusia di atas 5 tahun, kamu perlu membersihkan kotak sekring sekaligs sekringnya.

Langkah-Langkah bersihkan Sekring dan Box Sekring

  1. Siapkan penetran, lap bersih dan kuas atau sikat gigi.
  2. Lokasi kotak sekring mobil bisa dilihat di buku manual, tapi biasanya kamu bisa menemukan kotak sekring di ruang mesin atau di dasbor bagian bawa sisi pengemudi.
  3. Gunakan penjepit khusus sekering yang biasanya tersedia di dalam kotak sekering untuk melepas.
  4. Jangan langsung melepas semua sekring yang ada, lepas satu per satu untuk menghindari salah pemasangan kembali.
  5. Sekring yang dilepas langsung dibersihkan dengan penetran dan sikat atau kuas serta dikeringkan dengan lap.
  6. Bersihkan pula dudukan sekering di kotak dengan penetran dan kuas, jangan lupa dikeringkan juga dengan lap.
  7. Jika sekering terlihat gosong, segera ganti dengan yang baru.
  8. Selalu ganti sekering dengan ukuran serupa agar tetap memberikan perlindungan maksimal terhadap komponen kelistrikan di mobil.
Baca juga  Kenal Fungsi Fuse Mobil, Merawat, dan Cara Baca Kodenya

Kisaran Harga Sekring Motor

harga sekring motor

Ternyata harga sekring motor tidaklah mahal, cuma di kisaran Rp1.000 – 3.000

Soal kisaran harga sekring motor memang bervariasi. Meski demikian, banderolnya tidak terlalu mahal dan tidak bakal menguras isi kantong. Paling murah, sekring dijual Rp1.000. Meski demikian, kamu juga perlu waspada dengan kualitasnya.

Alangkah lebih baik pilih yang harga sekring motor yang lebih mahal sedikit, namun kualitasnya terjamin. Biasanya banderol sekring berkualitas kisaran Rp2.000 hingga Rp3.000. Tidak mahal kan?

Selanjutnya untuk rumah sekring motor, harganya ada di kisaran Rp10 ribuan. Namun cek kualitasnya, jangan sampai mendapat rumah sekring dengan kualitas buruk.

Ciri-ciri rumah sekring berkualitas jelek adalah terbakar saat terjadi korsleting listrik. Seharusnya sekring tidak boleh terbakar, maksimal hanya meleleh dan tidak mengeluarkan api.

Oleh karena itu, untuk membuktikan kualitas sebenarnya bisa dengan tes bakar rumah sekring. Kalau sampai mengeluarkan api, berarti kualitasnya tidak baik.

Kamu juga bisa mengetahui kualitas rumah sekring dari mudah atau tidaknya memasukkan sekring. Bila sulit dicopot, itulah salah satu tanda-tanda sebaiknya tidak dibeli.

Ingat, lebih baik pilih yang harganya lebih mahal namun berkualitas. Dibanding kamu memilih yang banderolnya murah tapi cepat rusak. Pasalnya fungsi sekring sangat vital. Bila rusak, bukan tidak mungkin komponen lain juga terkena dampak.

Apalagi kalau sampai terjadi korsleting dan kebakaran. Bisa jadi motor kamu habis dilalap api. Memang kejadian ini jarang kejadian, namun bukan berarti tidak mungkin. Jadi hindarilah beli sekring dengan kualitas buruk.

Toh membeli sekring berkualitas baik juga mampu menghemat biaya kok. Dalam satu kali beli, mungkin kamu tidak bakal lagi ganti sekring motor dalam dua tahun ke depan. Jadi pengeluaran dapat ditekan bukan?

Bagaimana sekarang sudah tahukan seluk beluk seputar sekring motor yang kamu miliki. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan membantu dalam perawatan kendaraan kesayangan yang kamu miliki. Merawat tentunya lebih baik dari mengobati. Ya kan?

Baca juga:

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika