Harga mobil di 2025 diprediksi akan mengalamai penyesuaian (kenaikan) imbas wacana kenaikan PPN 12% di awal pemertintahan Prabowo. Hal ini tentu menjadi perhatian khusus bagi pelaku industri otomotif.
Sebagaimana diketahui, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah salah satu sumber utama pendapatan negara yang dikenakan pada transaksi jual beli Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena Pajak (JKP).
Pajak ini menjadi salah satu instrumen penting dalam menopang pembiayaan pembangunan nasional. Namun, rencana kenaikan tarif PPN dari 11% menjadi 12% yang akan diberlakukan pada 1 Januari 2025 kini menuai perhatian dan diskusi publik, khususnya di industri otomotif.
Bukan tanpa alasan, penjualan kendaraan bermotor masih belum stabil pasca pandemi. Gaikindo sebagai payung dari mayoritas brand mobil di Indonesia juga menurunkan targetnya di tahun ini, tidak jadi 1 juta unit.
“Ya kami berharap tidak ada kenaikan pajak (PPN) di tahun 2025. Tapi apapun keputusan dari Pemerintah tentunya kami akan mendukung,” jelas Yohannes Nangoi selaku Ketua Umum Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) beberapa waktu lalu.
Kabar kenaikan harga mobil di tahun 2025 mendatang juga sudah diungkapkan oleh salah satu petinggi Astra Credit Company (ACC).
Chief Marketing dan Sales Officer Astra Credit Companies, Tan Chian Hok (Ahok) mengatakan, beberapa agen pemegang merek (APM) yang dinaungi oleh Grup Astra akan melakukan penyesuaian harga jual mobil imbas kenaikan PPN pada 2025 nanti.
“Ya pasti menaikkan harga, kalau secara market volume harus ke Gaikindo, tetapi dengan tambahan PPN akan menambah harga jual mobil di tiap APM. Pasti bertambah, kalau [PPN] dari 11% ke 12%,” jelas Ahok usai Konferensi Pers Astra Auto Fest 2024 (15/11).
Sebagai informasi, rencana kenaikan PPN 12% sebenarnya bukan hal baru, sebab hal itu sudah tercantum dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP), khususnya pada pasal 7 ayat 1. Dalam aturan tersebut, pemerintah telah menetapkan roadmap kenaikan tarif PPN secara bertahap guna meningkatkan pendapatan negara sekaligus memperkuat struktur perpajakan.
Penjualan Mobil di Oktober 2024
Harga mobil di 2025 diprediksi mengalami penyesuaian karena kenaikan PPN dari 11% menjadi 12%. Sejalan dengan hal tersebut, penjualan mobil di bulan Oktober 2024 ini terlihat cukup menggembirakan. Gaikindo mencatat merek Toyota masih menduduki posisi puncak. Sementara brand yang mengalami penurunan ialah Mitsubishi.
- Toyota+Lexus: 27.211 unit
- Daihatsu: 14.096 unit
- Honda: 8.633 unit
- Mitsubishi: 7.900 unit
- Suzuki: 5.491 unit
- BYD: 2.488 unit
- Wuling: 2.203 unit
- Isuzu: 2.106 unit
- Hyundai: 1.711 unit
- Chery: 699 unit
- Mobil LCGC: 11.024 unit
- Others: 4.470 unit.
Moladiners, itulah ulasan harga mobil di 2025 diprediksi akan naik imbas PPN 12%. Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.