Jenis Klakson Mobil Berdasarkan Cara Kerjanya

by Tigor Sihombing
Jenis Klakson Mobil

Banyak jenis klakson mobil yang tersedia di pasaran. Tapi umumnya jenis  klakson untuk mobil tidak hanya memiliki bunyi yang berbeda-beda.

Melainkan bervariasi tergantung dari mekanik klakson tersebut, serta bagaimana klakson tersebut bisa menghasilkan suara.

“Umumnya yang tersedia di pasaran ada dua jenis klakson mobil, ini pun jika dilihat dari sumber dayanya, misal dengan mengandalkan tenaga listrik dan udara,” kata Raka, juragan aksesoris mobil di bilangan Tebet, Jakarta Selatan.

Meski begitu fungsi keduanya sama, salah satunya yaitu sebagai alat komunitas antar pengemudi di jalanan. 

1. Jenis Klakson Bersumber Energi Listrik

Jenis Klakson Mobil

Salah satu yang paling krusial dari klakson jenis AC adalah kinerjanya mengikuti putaran mesin. Bila putaran mesin turun, maka getaran klakson yang dihasilkan pun rendah. Akibatnya, bunyi klakson pun terdengar lirih.

Kalau jenis klakson mobil yang bekerja dengan memanfaatkan tenaga listrik, biasanya dibagi lagi menjadi dua, yakni klakson arus bolak-balik (AC) dan klakson arus searah (DC).

Klakson arus bolak-balik (AC) cara kerjanya digerakkan oleh tenaga listrik yang berasal dari magnet listrik. Magnet listrik tersebut memiliki kutub-kutub yang saling bergantian, utara menjadi selatan dan selatan menjadi utara.

Baca juga  Cara Pasang Klakson Keong di Mobil, Mudah Banget!

Pergantian kutub dapat terjadi karena adanya perubahan frekuensi arus listrik. Nah, perubahan arus listrik inilah yang dinamakan dengan arus bolak-balik.

Pergantian kutub yang terjadi berulang kali tersebut kemudian menghasilkan getaran. Getaran dari magnet bergerak mencapai membran dan akhirnya muncul bunyi.

Mekanisme klakson arus bolak-balik bisa dibilang sederhana. Maka, tidak mengherankan jika terdapat beberapa kekurangan pada klakson ini.

Salah satu yang paling krusial dari klakson jenis ini adalah kinerjanya mengikuti putaran mesin. Bila putaran mesin turun, maka getaran klakson yang dihasilkan pun rendah. Akibatnya, bunyi klakson pun terdengar lirih.

Penyebab klakson jenis ini mati biasanya disebabkan karena kabel klakson yang bermasalah ataupun adanya indikasi korsleting pada kabel. 

Sedangkan untuk jenis klakson arus searah (DC) justru memiliki arus listrik yang searah. Cara kerjanya, frekuensi arus listrik yang searah ini akan menyebabkan klakson terus berbunyi.

Untuk mencegah hal tersebut terjadi, maka diperlukan komponen kontak pemutus tertutup. Kontak pemutus ini diletakkan pada membran.

Saat kontak menutup, maka arus listrik akan mengalir ke magnet listrik. Magnet yang dialiri listrik kemudian menarik plunger dan membran pun mendekat.

Baca juga  Etika dan Aturan Penggunaan Klakson di Jalan Raya, Asal Pencet Bisa Kena Denda Rp 500 Ribu Lho

Sebaliknya, saat kontak membuka, gaya magnet akan menghilang sehingga plunger dan membran pun menjauh. Mekanisme ini kemudian berulang hingga menghasilkan getaran dan bunyi.

Klakson arus searah sendiri dibagi lagi menjadi dua jenis: klakson model piringan dan klakson model rumah siput (spiral).

Klakson Piringan

Jenis Klakson Mobil

Adapaun contoh-contoh mobil yang menggunakan klakson jenis piringan adalah seperti Avanza, Xpander, atau Honda Brio.

Klakson piringan menggunakan plat resonansi agar suara lebih harmonis, umumnya ditemukan pada mobil pribadi.

Disc horn atau klakson piringan ini menghasilkan bunyi dengan memanfaatkan resonasnsi plat atau piringan.

Adapaun contoh-contoh mobil yang menggunakan klakson jenis piringan adalah seperti Avanza, Xpander, atau Honda Brio.

Klakson Rumah Siput atau Keong

Jenis Klakson Mobil

Klakson type ini banyak digunakan untuk mobil – mobil premium atau kendaraan Eropa seperti mobil-mobil keluaran Mercedes-benz, BMW atau mobil mewah lainnya.

Sedangkan klakson rumah siput atau keong menggunakan corong resonansi. Klakson keong memiliki karakter bunyi agak ngebas dan terasa lebih mewah dan berwibawa.

Baca juga  7 Klakson Mobil Terbaik, Versi Aftermarket!

Klakson type ini banyak digunakan untuk mobil – mobil premium atau kendaraan Eropa seperti mobil-mobil keluaran Mercedes-Benz, BMW atau mobil mewah lainnya.

2. Klakson Bersumber Udara

Jenis Klakson Mobil

Klakson kompresor listrik menghasilkan udara dengan memanfaatkan kompresor listrik. Kompresor ini sendiri digerakkan oleh sebuah motor listrik. Udara yang dihasilkan kompresor listrik memiliki tekanan yang kemudian menghasilkan bunyi.

Selain klakson yang digerakkan oleh tenaga listrik, ada juga klakson yang digerakkan oleh tenaga udara. Untuk klakson udara atau klakson angin, lebih diperuntukkan untuk kendaraan besar seperti truk.

Karena klakson jenis ini menghasilkan suara lantang karena memiliki tabung angin, dan tidak memakan arus listrik yang besar.

Nah klakson udara dibagi menjadi dua jenis, yaitu klakson kompresor listrik dan klakson katup elektro pneumatis.

Untuk perbedaanya klakson kompresor listrik menghasilkan udara dengan memanfaatkan kompresor listrik. Kompresor ini sendiri digerakkan oleh sebuah motor listrik. Udara yang dihasilkan kompresor listrik memiliki tekanan yang kemudian menghasilkan bunyi.

Agar klakson kompresor listrik dapat bekerja lebih cepat, maka letak kompresor harus dekat dengan klakson. Kompresor dan klakson ini sendiri dihubungkan oleh sebuah selang atau pipa.

Makin panjang selangnya, maka makin panjang pula waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan bunyi.

Sedangkan jenis klakson katup elektro pneumatis bekerja dengan memanfaatkan tenaga. Bedanya dari klakson kompresor listrik, klakson ini menghasilkan udara dengan kompresor rem angin.

Kompresor digerakkan oleh tenaga dari mesin kendaraan hingga menghasilkan udara bertekanan.

Udara kemudian bergerak menuju katup elektro pneumatis yang membuka. Setelah itu, udara menggerakkan plat hingga klakson mengeluarkan bunyi.

Demikian ulasan terkait jenis klakson mobil. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otmotif.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika