Lewat tulisan ini, kami coba membahas kekurangan Honda PCX 160. Bukan untuk menjelekkan, tapi mencoba obyektif untuk melihatnya dari berbagai sisi.
Dalam memaparkan kelemahan motor matik pabrikan berlogo sayap, kami akan merujuk pada spesifikasi di laman resmi PT Astra Honda Motor (AHM). Tidak ketinggalan PCX 160 bakal dibandingkan pula dengan kompetitornya yaitu Yamaha Nmax 155.
Hasil penelusuran kami, setidaknya ada lima kekurangan di Honda PCX 160. Mulai dari belum memiliki konektivitas smartphone, anti-lock braking system (ABS) masih satu channel, suspensi belakang tidak pakai tabung, pilihan warnanya monoton, serta harga lebih mahal dari rival.
Ingin tahu masing-masing detailnya? Simak bahasan lima kekurangan Honda PCX 160 di bawah ini:
1. Tidak Ada Konektivitas Smartphone
Salah satu yang menjadi kekurangan Honda PCX 160 adalah tidak memiliki konektivitas smartphone. Artinya motor belum bisa terhubung dengan gadget pemiliknya.
Padahal Yamaha Nmax selaku kompetitor sudah punya. Fitur tersebut dikenal sebagai Y-Connect. Setelah terkoneksi, pengendara bisa memantau berbagai hal terkait motor hanya lewat smartphone.
Sebut saja mengetahui posisi parkir, waktu servis, tingkat konsumsi bahan bakar, hingga cek kerusakan motor. Lalu, panel instrumen Nmax yang memiliki Y-Connect juga mampu memberi informasi bila ada pesan atau telepon masuk.
Honda sesungguhnya sudah memiliki fitur serupa bernama Roadsync. Hanya saja memang sampai sekarang belum diterapkan di Indonesia. Bahkan fitur Honda Roadsync lebih hebat dari Y-Connect, lantaran bisa menunjukkan navigasi serta membuat motor berbicara ke pengendara.
2. ABS Belum Dual Channel
Fungsi ABS sangatlah penting untuk mencegah roda terkunci ketika melakukan pengereman mendadak. Dengan ABS, pengendara masih dapat mengendalikan laju motor sehingga bisa terhindar dari potensi kecelakaan di depan.
Ketika melakukan pengereman mendadak, tentu kita tidak bisa pilih-pilih mau menekan tuas rem depan atau belakang. Anehnya di Honda PCX 160 cuma menerapkan ABS satu channel khusus roda depan. Sementara roda belakangnya belum.
Tentu dari sisi fitur keselamatan, kurang optimal jika cuma satu channel. Ditambah lagi performa mesin Honda PCX generasi terbaru, di atas kertas paling baik di kelasnya. Inilah kekurangan Honda PCX 160.
Padahal kalau melihat kompetitor seperti Yamaha Nmax 155, sudah dilengkapi dengan ABS dual channel. Alhasil roda depan dan belakang bisa terlindungi dari potensi terkunci saat melakukan pengereman mendadak.
3. Belum Pakai Suspensi Belakang Jenis Tabung
Kekurangan Honda PCX 160 selanjutnya ada di suspensi belakang yang belum pakai gaya tabung. Dari sisi keunggulan, peredam jenis ini selain membuat tampilan motor lebih gagah. Lalu bisa memastikan kualitas bantingan saat melakoni perjalanan jauh atau touring.
Honda ADV 150 selaku saudara dekat dari PCX juga telah mengaplikasikannya. Jika pabrikan berlogo sayap mau, tentu pengadopsian suspensi tabung tidak sulit dilakukan.
Yamaha Nmax 155 selaku kompetitor pun sudah menggunakan suspensi tabung. Oleh karenanya ini disebut sebagai kekurangan buat PCX 160.
Meski demikian, Honda mengklaim sudah melakukan banyak revisi untuk suspensi belakang PCX 160 dibanding PCX 150. Kini lebih panjang 15 mm, kemudian axle stroke ditingkatkan jadi 10 mm.
Selanjutnya sektor spring juga dibuat lebih lebar. Efeknya bantingan terasa lebih nyaman ketika melewati berabgai medan jalan.
“Kami sudah melakukan inovasi agar kinerja suspensi ini lebih halus,” kata Large Project Leader Honda Motor Co. Ltd., Jumpei Omori dalam peluncuran virtual PCX 160, Jumat (05/02/2021).
4. Pilihan Warna Monoton
Honda PCX 160 punya delapan opsi warna bodi untuk konsumen. Empat untuk varian CBS antara lain: marvelous matte gray (abu-abu pekat), majestic matte red (merah pekat), wonderful white (putih), dan glorious matte black (hitam pekat).
Kemudian empat lagi untuk varian ABS: majestic matte red (merah pekat), royal matte blue (biru pekat), briliant black (hitam), dan wonderful white (putih).
Di samping warna bodi, perbedan varian CBS dan ABS juga tampak dari kelir emblem bertuliskan nama PCX di bodi samping. Kalau versi ABS, emblem tersebut mendapat warna emas. Sementara varian CBS, emblemnya terbalut warna silver.
Selain itu, tidak ada variasi lain dalam hal pewarnaan yang membuat PCX 160 tampil mentereng. Dengan kata lain, kombinasi warnanya monoton.
Beda dengan Yamaha Nmax yang punya perpaduan warna yang lebih menarik. Contoh di tema prestige silver edition, warna bodi dicat silver, kemudian peleknya dibalut kelir emas. Hal serupa juga berlaku di tema Maxi Signature black & gold.
Entah kenapa Honda tidak melakukan padu padan seperti itu. Padahal di PCX 150, mereka sudah mengadopsi warna-warni seperti yang dipunya oleh Nmax 155.
5. Harga Lebih Mahal dari Kompetitor
Pembicaraan soal kekurangan Honda PCX 160 yang terakhir adalah harga. Ya, banderolnya jadi lebih mahal dibanding Yamaha Nmax 155.
Honda menjualnya mulai Rp 30,35 juta (OTR Jakarta) untuk varian PCX 160 CBS dan Rp 33,95 juta (OTR Jakarta) khusus varian ABS. Sementara Nmax 155 dijual mulai Rp 29,75 – 33,75 juta (OTR Jakarta).
Bedanya memang tidak banyak, tapi tetap saja lebih mahal. Ditambah lagi PCX 160 punya beberapa kekurangan seperti yang sudah disebutkan di atas.
Walau memang kalau mau lihat kelebihan PCX 160 juga tidak sedikit. Di samping memiliki performa mesin paling mantap, bagasinya juga sangat lega, serta tangki BBM paling besar di kelasnya.
Untuk informasi terbaru seputar dunia otomotif terbaru dan terlengkap, pantau terus Moladin