Kelebihan dan Kekurangan Ban RFT, Pemilik Mobil Wajib Tahu!

by Tigor Sihombing
kelebihan dan kekurangan ban rft

Mungkin saat ini ada di antara kamu yang belum mengetahui kelebihan dan kekurangan ban RFT. Sebagai informasi, RFT merupakan singkatan dari Run Flat Tyre. 

Kelebihan ban RFT, bisa berjalan dengan aman pada kecepatan tertentu walau tanpa angin sekalipun. Biasanya ban dengan teknologi ini dikembangkan guna menjamin keselamatan si pengemudi pada saat ban mengalami kempes secara tiba-tiba.

Berbeda dengan ban-ban konvensional lainnya yang akan kempes cepat dan tidak dapat lagi menopang kendaraan ketika sudah tidak ada lagi angin di dalamnya.

Bila diteruskan berjalan tanpa angin, ban konvensional ini akan rusak karena robek. Sebagai contoh, misalnya ban RFT Bridgestone diklaim bisa dipakai dalam keadaan kempes tanpa angin hingga sejauh 80 Km dengan kecepatan maksimum 80 km/jam.

Alhasil pengemudi bisa mengendalikan dan mengemudikan kendaraannya sampai pada lokasi yang aman bila mengalami ban kempes. Pengemudi tidak perlu mengganti ban di pinggir jalan raya atau di tol dimana jalanan ramai kendaraan.

Karena teknologi dan ketangguhannya, biasanya mobil yang sudah menggunakan Ban Run Flat Tyre tidak perlu menggunakan ban serep. Efeknya tentu akan memberikan ruangan yang lebih luas pada kendaraan.

Tanpa ban cadangan, berarti akan mengurangi bobot kendaraan dan konsumsi bahan bakar lebih ekonomis. Dengan keandalannya tersebut,tidak heran, jika ban RFT menjadi standar untuk mobil-mobil kepresidenan dunia. Selain itu ban RFT biasanya juga menjadi ban standar mobil-mobil mewah papan atas seperti BMW, Lexus, dan lain-lain.

Baca juga  Air Masuk Ke Knalpot Mobil Saat Banjir? Cuma Mitos

Misalkan pada produk ban RFT Bridgestone, type-type yang menggunakan unit ban ini antara lain BMW Seri-3 dan Seri-4, serta Mini Countryman JCW dan Clubman Cooper S, dimana semuanya menggunakan model Bridgestone Potenza S001. Sementara ban Bridgestone Turanza T001 RFT digunakan pada BMW X1 sDrive18i dan Mini Countryman Cooper S.

Tak hanya BMW, mobil kelas premium lain yang menggunakan ban Bridgestone berteknologi RFT adalah Lexus LC500 dengan Bridgestone Potenza S001L RFT dan Lexus LS500h dengan Bridgestone Turanza T005 RFT.

Sedangkan ban RFT untuk motor saat ini masih kuirang familiar, namun beberapa pabrikan seperti Michelin sempat mengembangkan ban jenis ini untuk sepeda motor. Namun kenyataannya hingga saat ini, belum tersedia produknya di pasaran.

Kekurangan Ban Run Flat Tyre

kelebihan dan kekurangan Ban RFT atau run flat tyre

Ban run flat tyre biasanya dijual lebih mahal dibanding ban konvensional

Tulisan ini akan mengupas kelebihan dan kekurangan ban RFT. Setelah keunggulannya dibeberkan, kini saatnya untuk mengulas kelemahan ban run flat tyre.

Melansir laman Micks Garage, dikatakan ban RFT memilik permukaan yang keras. Eveknya bantingan pun juga menjadi lebih kerasi banding jika mobil menggunakan ban konvensional.

Hal itu dikarenakan ban RFT didesain dengan lapisan dinding khusus yang kaku ketimbang ban pada umumnya. Sehingga membuat kenyamanan berkendara akan berkurang di jalan yang bergelombang.

Maka dari itu, biasanya kalau mobil sudah dilengkapi dengan ban RFT, pabrikan akan memilih suspensi yang sesuai untuk mengimbangi ban yang lebih keras.

Baca juga  8 Tips Merawat Mobil Setelah Mudik, Penting!

Laman tersebut juga menyebut ban Run Flat Tyre juga akan lebih cepat aus dibandingkan dengan ban konvensional. Selain itu, jika ban RFT sudah mengalami kebocoran, maka disarankan untuk segera diganti daripada diperbaiki dan dipertahankan.

Pasalnya durabilitas ban RFT yang sudah bocor akan melemah jika diperbaiki. Lain dengan ban konvensional yang bila bocor masih dapat ditambal hingga batas tertentu. Dengan kata lain, ban RFT tidak disarankan untuk ditambal.

Selain itu harga ban Run Flat Tyre dipasaran juga lebih mahal dibanding dengan ban konvensional. Karena konstruksinya yang berbeda dari ban konvensional, model RFT umumnya akan lebih mahal 20-30%.

Ban RFT juga Bisa Pecah

kelebihan dan kekurangan ban rft

Ilustrasi ban sobek

Sama dengan ban konvensional lainnya, ban RFT juga bisa pecah meski reikonya lebih rendah.

Disampaikan oleh Putra Sitorus mekanik mobil di bilangan Otista Jakarta Timur. Ia mengatakan bahwa pada dasarnya semua ban bisa mengalami pecah ban. Namun, ban RFT dirancang untuk menghindari risiko setelah ban mengalami kehilangan angin secara mendadak.

“Ban RFT sendiri memang dirancang untuk mobil tertentu yang kecepatannya sering melebihi 100 Km/jam. Sehingga ban tidak akan pecah, kalaupun sobek itu juga masih dapat berjalan dengan maksimum kecepatan 80 Km/jam,” kata Putra.

Ia juga mengatakan, ban RFT tetap bisa pecah akibat mengalami tubrukan ektrem. Misal ban tubrukan dengan pembatas jalan, mengenai benda tajam atau tumpul. Jika sudah begini sebaiknya pemilik mobil segera mencari bengkel terdekat untuk melakukan penggantian ban.

Baca juga  Keliling Dunia Naik Mobil, Wajib Punya Carnet De Passages En Douane!

“Untuk ban RFT tidak disarankan untuk ditambal. Jika kondisinya benar-benar darurat, disarankan untuk ditambal bagian dalamnya,” tambah Putra.

Saat ini sudah mudah untuk menemukan ban RFT di pasaran. Mereknya beragam mulai dari Dunlop, Brigidstone dan atau Pirelli. Untuk kisaran harga ban RFT pun beragam, mulai dari Rp 2,5 – 7,5 jutaan per buah.

Bagaimana Cara Merawat Ban RFT?

Ban run flat tyre

Merawat ban run flat tyre kurang lebih sama dengan ban konvensional, utamakan tekanan angin ban selalu tepat

Usai mengetahui kelebihan dan kekurangan ban RFT, sekarang mari kita bahas cara merawatnya. Seperti ban lainnya, ban run flat tyre juga memerlukan perawatan. Hal ini dilakukan agar ban selalu dalam kondisi maksimal dan memiliki usia pakai yang lebih panjang.

Salah satu yang harus diperhatikan adalah tekanan bannya. Sebaiknya selalu dicek setiap bulan sebelum perjalanan jauh atau jika kamu berniat membawa beban ekstra.

Sebaiknya gunakan alat pengukur ban yang akurat dan periksa tekanan saat ban dingin. Ban dianggap “dingin” saat kendaraan diparkir selama tiga jam atau lebih, atau jika kendaraannya telah melaju kurang dari 1,6 km dengan kecepatan sedang.

Selain itu jangan mengganti atau mengkombinasikan ban RFT dengan ban konvensional, kecuali jika darurat. Hal ini karena ban konvensional tidak memiliki kemampuan dan karakteristik yang sama dengan ban run flat tyre.

Jika ban konvensional tetap ingin digunakan pada keadaan darurat bersama ban RFT, pastikan ukuran, kapasitas beban, tekanan, dan spesifikasi rating kecepatannya memenuhi persyaratan kendaraan.

Demikian ulasan terkait kelebihan dan kekurangan ban RFT. Untuk mendapatkan update ulasan lainnya seputar otomotif pantau terus Moladin.com.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika