Kemana Limbah Bekas Baterai Wuling EV Akan Berlabuh?

by Tigor Sihombing
Kemana Limbah Bekas Baterai Wuling EV Akan Berlabuh?

Kemana limbah bekas baterai Wuling EV akan berlabuh? Seiring dengan meningkatnya popularitas kendaraan listrik (EV), pertanyaan mengenai pengelolaan limbah baterai bekas semakin menjadi perhatian.

Wuling Motors, sebagai salah satu produsen EV di Indonesia, telah mulai mempertimbangkan rencana untuk mengolah baterai bekas dari kendaraan listrik mereka. Mengingat usia pakai baterai yang diperkirakan mencapai delapan tahun, Wuling sudah merancang strategi untuk memastikan limbah tersebut dapat dikelola dengan baik dan aman.

Menurut Cai Deming, Product Engineering Director Wuling Motors, Jika kapasitas baterai Wuling turun hingga 70%, pihak perusahaan sudah akan mulai melakukan perawatan. Wuling juga menawarkan opsi penggantian sel baterai secara modular, sehingga tidak perlu mengganti seluruh unit yang berpotensi mahal.

“Baterai kita bisa dibongkar dan diganti per cell dengan teknologi yang sangat canggih,” kata Cai Deming. Teknologi ini memungkinkan baterai yang sudah melemah untuk diperbarui tanpa harus dibuang sepenuhnya, sehingga meminimalkan limbah.

Untuk pengelolaan limbah baterai, Wuling bekerja sama dengan perusahaan lokal yang memiliki syarat pengelolaan limbah sesuai standar yang ditetapkan. Selain itu, Wuling juga bermitra dengan perusahaan di Tiongkok yang telah berpengalaman dalam daur ulang baterai, seperti Ganfeng Lithium dan CATL.

Baca juga  Bengkel dan Diler Wuling di Lenteng Agung Resmi Beroperasi!

Teknologi tinggi yang diterapkan dalam proses ini akan membantu meminimalkan dampak lingkungan dan memastikan keamanan.

Produksi Lokal Baterai

Selain itu, Wuling juga berencana membuat lokal batrei mobil listrik mereka dengan mendirikan pabrik berkapasitas perbulan 20 ribu unit. Menurut Maulana Hakim, Aftersales Director Wuling Motors, salah satu keuntungan dari lokalisasi pengolahan baterai adalah peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yang memungkinkan Wuling untuk lebih terintegrasi dalam industri dalam negeri.

“Dampaknya adalah pengurangan biaya perawatan dan penggantian baterai. Selain itu, baterai Wuling yang lebih modular dapat memberikan opsi perbaikan yang lebih murah dan efisien dibandingkan harus mengganti seluruh unit baterai yang mahal,” katanya kepada Moladin.

Selain itu, iya juga mengatakan jika Wuling juga berkomitmen untuk mengedukasi konsumen tentang perawatan baterai yang benar, guna memastikan umur pakai baterai lebih lama. Misal adalah oengenalan teknologi BMS.

Dengan adanya sistem manajemen baterai (BMS) yang terhubung dengan cloud, Wuling mampu memonitor kondisi baterai secara real-time tanpa melanggar privasi konsumen. “BMS kami dirancang sesuai dengan hukum privasi yang berlaku,” jelas Wuling. Data yang dikumpulkan hanya digunakan untuk memantau kondisi teknis baterai dan tidak akan disalahgunakan.

Baca juga  Wuling Almaz RS Resmi Dijual dengan Pre Booking

Demikian ulasan terkait Kemana Limbah Bekas Baterai Wuling EV Akan Berlabuh?. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika