Kamis, April 18, 2024
Banner-Wuling-EV-Blog

Kesetrum Mobil Listrik Saat Charge Baterai, Bahaya?

by Baghendra Lodra
kesetrum mobil listrik

Pernahkah kamu kesetrum mobil listrik ketika melakukan isi ulang baterai? Jika hal tersebut sedang atau pernah kamu rasakan, tidak perlu panik.

Bisa dikatakan itu merupakan kejadian yang biasa dan tidak membahayakan. Saya berkata demikian, karena persoalan serupa pernah saya alami saat charge baterai Hyundai Ioniq di rumah.

Ketika itu saya habis berkendara keliling Jakarta dengan unit Ioniq hasil pinjaman dari Hyundai. Saya tiba di rumah pada malam hari dan dalam keadaan lelah.

Segera saya isi ulang baterai Ioniq menggunakan charger portable yang disediakan oleh Hyundai. Proses colok mencolok kabel mudah saja, dan tidak ada kendala. Cukup sambungkan kabel dari mobil ke lubang listrik yang ada di rumah.

Dalam keadaan baterai sedang dicharge, saya ingin masuk ke dalam kabin Ioniq, karena ada barang yang tertinggal. Hanya saja ketika saya memegang lis pintu, terasa ada aliran listrik. Rupaya saya kesetrum mobil listrik!

Awalnya saya sangat kaget dan takut, setelah itu langsung mengontak pihak Hyundai untuk meminta konfirmasi. Ternyata menurut Assistant Manager, Sales Operation Dept, PT Hyundai Motor Indonesia kejadian itu tidaklah membahayakan.

Baca juga  Harga Hyundai Santa Fe Bekas, Mulai Rp 50 Juta

Dia menjelaskan bahwa ketika mobil listrik dicharge, pada dasarnya akan ada listrik statis pada body kendaraan. Walau demikian, setrum tersebut tegangannya sangat rendah.

“Yang bisa dipastikan adalah listrik statis masih dalam tingkat yang aman untuk pengguna atau pemakai kendaraan

Penyebab Mobil Listrik Menyetrum Saat Isi Ulang Baterai

kesetrum mobil listrik - portable charger hyundai ioniq

Contoh portable charger Hyundai

Bayu mengatakan, alasan saya bisa kesetrum mobil listrik saat charge baterai. Salah satunya, instalasi listrik di rumah kurang baik terutama terkait grounding.

Contoh paling mudah, di beberapa negara tetangga biasanya pakai colokan dengan tiga kaki. Sementara Indonesia cuma menggunakan dua kaki. Kata Bayu, kaki ketiga tersebut umumnya digunakan untuk grounding listrik.

“Mungkin mekanisme kelistrikan di Indonesia agak berbeda,” kata Bayu.

Dari pengalaman saya kesetrum mobil listrik tersebut, setidaknya bisa dijadikan pelajaran. Bahwa listrik statis yang ada di bodi mobil ketika baterai sedang dicharge adalah hal biasa.

Kita tidak perlu panik jika mengalami hal tersebut. Cukup berhati-hati saja ketika memegang pintu, supaya tidak terkejut karena setrum.

Baca juga  3 Masalah Hyundai H1 Bekas yang Sering Terjadi, Waspadalah!

Tidak perlu pula memberhentikan proses isi ulang baterai. Lanjutkan saja sampai selesai, karena memang ini bukan suatu masalah besar.

Lalu saat charge baterai mobil listrik dengan charger portable Hyundai, perhatikan juga sumber listrik di rumah. Pastikan harus lebih dari 3.500 Watt. Hal ini untuk menghindari dari listrik turun.

Pasalnya daya minimal yang dibutuhkan adalah 1.760 watt dalam pengisian baterai dengan mode 8A atau 8 Ampere. Itu pun waktu isi ulang baterai dari 0 hingga 100 persen sekitar 21 jam.

Jika mau isi ulang baterai lebih cepat, bisa pakai mode 12A atau 12 ampere sehingga cuma butuh waktu 14,5 jam sampai penuh dari posisi nol.  Walau demikian, daya yang dibutuhkan dengan mode 12A jadi semakin besar, mencapai 2.640 watt. Amannya, harus punya daya 5.500 watt di rumah.

Untuk informasi terbaru dan terlengkap seputar dunia otomotif, pantau terus Moladin!

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika