Semua yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Kondensor AC Mobil

by Baghendra Lodra
kondensor ac mobil

Pernahkah kamu mengalami AC mobil kamu tiba-tiba gak dingin? Setelah dibawa ke bengkel, ternyata kondensor AC mobil kamu divonis bocor. Akhirnya kamu harus merogoh kocek mahal untuk membeli kondensor baru yang tentu harganya gak murah.

Jangan sampai biaya perbaikan mobil kesayanganmu justru membebani pengeluaran. Makanya lakukan perawatan setiap komponen kendaraan, termasuk kondensor secara rutin untuk mencegah pegeluaran berlebihan di kemudian hari. 

Tapi sebelum membahas cara merawat kondensor mobil, yuk kita berkenalan terlebih dahulu dengan kondensor. Jadi apa sih kondensor itu? Apa fungsi dan bagaimana cara kerjanya? Lalu seperti apa perawatan kondensor mobil yang benar supaya tidak cepat rusak? Semua jawabannya, bisa kamu temui di artikel ini. 

Buat kamu yang masih awam soal komponen mobil, tidak usah takut bingung. Tenang, karena kali ini Moladin bakal kasih kamu penjelasan mengenai kondensor AC mobil yang sangat mudah dipahami. Makanya pastikan baca sampai habis ya!

Apa itu Kondensor dan Bagaimana Cara Kerjanya?

 

kondensor ac mobil

Kondensor bentuknya mirip radiator mobil

Kita semua pasti sudah mengenal istilah AC (Air Conditioner) pada kendaraan. Fungsinya mengalirkan udara sejuk ke dalam kabin biar perjalanan jadi terasa lebih nyaman dan menyenangkan.

Nah Moladiners, Kondensor merupakan salah satu komponen penting yang ada dalam rangkaian sistem pendingin kabin atau AC mobil. Bentuknya mirip radiator yang juga ada pada mobil. Kalau radiator berfungsi mendinginkan mesin, kondensor mendinginkan kabin mobil.

Sesuai namanya, kondensor atau condenser merupakan alat untuk melakukan proses kondensasi pada sistem pendingin udara kabin mobil. Istilah kondensasi tentu sudah tidak asing bukan?

Dahulu sewaktu kamu kecil di sekolah, pasti pernah belajar tentang siklus air, yakni perputaran air secara terus menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi. Proses siklus air diantaranya, evaporasi (penguapan air laut), transpirasi (penguapan air pada tumbuhan), kondensasi (pengembunan) dan presipitasi (pengendapan).

Kalau kamu masih ingat, kondensasi adalah proses pengembunan atau perubahan wujud dari gas (uap air) menjadi cairan (liquid). Kondensor merupakan alat yang berfungsi untuk menghasilkan proses kondensasi di dalam sistem pendinginan kabin mobil. Loh kok jadi cairan? Bukankah udara dingin yang dihembuskan ke dalam kabin kendaraan justru berwujud gas bukan cairan? Pintar! Tetapi sistem rangkaian AC mobil menggunakan zat refrigerant yang berwujud gas. Referigerant biasanya lebih dikenal dengan sebutan gas freon.

Gas freon yang dimasukan ke dalam rangkaian sistem AC mobil diproses terlebih dahulu di dalam komponen lain bernama kompresor. Gas freon yang telah mengalami pemadatan berubah menjadi bertekanan tinggi dan memiliki suhu yang tinggi pula. Itu sebabnya gas freon dikirim ke kondensor untuk didinginkan.

Kondensor AC mobil terbuat dari bahan alumunium yang dibentuk layaknya spiral pipih dan sirip berongga. Bentuk kondensor dirancang seperti itu agar dapat menukar panas dengan cepat dan optimal.

Untuk membantu pendinginan gas freon bertekanan tinggi di dalam kondensor, dibantu kipas radiator atau extra fan yang meniup sirip-sirip pada kondensor. Proses pendinginan ini mampu mengubah freon dari yang awalnya berujud gas menjadi cair atau mengembun.

Nah zat cair bertekanan tinggi yang memiliki suhu rendah ini kemudian dikirim ke komponen lain dalam rangkaian sistem AC bernama evaporator. Komponen ini mengubah kembali cairan yang bersuhu dingin dari kondensor menjadi udara dingin untuk dihembuskan ke dalam kabin mobil. 

Wah Moladiners, ternyata kondensor memiliki fungsi yang sangat vital ya dalam sistem pendingin udara kabin mobil. Proses yang terjadi di dalam rangkaian pendinginan udara kabin mobil terjadi secara terus menerus dan berulang-ulang.

Itu sebabnya kondisi kondensor AC perlu diperhatikan dan dirawat secara rutin agar tetap berfungsi dengan baik. Bagaimana caranya?

Cara Merawat Kondensor AC Mobil

cara merawat kondensor ac mobil

Kondensor ac mobil harus dirawat supaya AC tetap dingin

1. Jangan membuka jendela saat AC mobil menyala

Kalau kamu tidak ingin udara dingin yang dihembuskan AC mengalir terbuang sia-sia, jangan buka jendela dalam keadaan AC menyala. Apalagi kalau AC mobilmu memiliki fitu otoma. Setiap komponen dalam sistem rangkaian AC termasuk kondensor akan bekerja keras terus-menerus sampai temperatur kabin mobil mencapai suhu yang telah kamu tentukan. 

2. Gunakan AC mobil secara rutin

Tidak ada salahnya berkendara tanpa menggunakan AC mobil. Tetapi jangan sampai jarang menggunakan AC mobil. Sama seperti komponen mobil lainnya, bila jarang digunakan malah cenderung cepat rusak.

Misalnya, fan belt mengering, hingga sirkulasi sistem pendinginan udara mobil tidak berfungsi dengan baik. Apalagi kalau mobil jarang digunakan. Ada baiknya kalau mobil jarang digunakan, nyalakan AC saat sedang memanaskan mesin mobil secara rutin. Tujuannya agar setiap komponen berfugsi dengan baik dan sirkulasi sistem AC mobil tidak pampat.

3. Lakukan perawatan rutin membersihkan kondensor 

Kondensor biasanya diletakkan di bagian depan mobil, tepatnya di depan radiator mobil. Karena posisinya tepat berada di bagian depan mobil, tak dipungkiri banyak kotoran dari jalanan yang membuat kondensor menjadi kotor. Nah, kondensor yang kotor adalah salah satu penyebab AC mobil tidak menjalankan fungsinya dengan optimal.

Seringkali pemilik mobil malas membersihkan kondensor mobil. Padahal kisi-kisi kondensor yang ditumpuk debu dan kotoran bisa menempel dan mengeras sehingga menghalangi udara masuk untuk mendinginkan kondensor AC mobil.

Lakukan perawatan dengan membersihkan kondendor mobil di bengkel spesialis atau bengkel rekanan kepercayaanmu. Semprotkan air bertekanan tinggi ke kisi-kisi kondensor untuk menyingkirkan kuman dan debu yang membandel.

Kondensor AC Mobil Rusak, Bagaimana Cara Mengetahui dan Mengatasinya?

kondensor ac mobil - rusak

Kondensor AC mobil bisa rusak, umumnya karena kebocoran

Jika kondensor pampat atau bocor, maka kinerja AC menjadi tidak optimal. Ditandai dengan AC mobil menjadi kurang dingin. Kebocoran kondensor AC bisa dilihat oleh mata telanjang. Biasanya area yang bocor berwarna gelap. 

Untuk memastikannya harus lakukan pembongkaran kondensor AC mobil. Setelah dilepas, kondensor direndam di dalam air dan saluran kondensor diberikan tekanan udara. Bila terlihat gelembung udara keluar dari bagian kondensor maka terjadi kebocoran.

Bila terjadi kebocoran, kondensor bisa diperbaiki dengan cara dilas. Bila kebocoran sudah terlalu banyak dan parah, maka tidak bisa diperbaiki secara maksimal. Faktor usia pakai kondensor juga menentukan bisa tidaknya dilakukan perbaikan.

Supaya lebih maksimal, lakukan pergantian kondensor dengan yang baru. Kondensor yang baru akan mengembalikan fungsi sistem AC secara optimal. Udara dingin yang dihembuskan AC ke dalam kabin mobil memberikan kenyamanan dalam berkendara secara maksial di setiap perjalanan. 

Kamu juga jadi tak perlu was-was, khawatir sewaktu-waktu kondensor bocor lagi karena perbaikan yang kurang maksimal. Bukannya meringankan beban pengeluaran, malah justru mengeluarkan biaya yang sia-sia. Selain itu, waktu kamu pun tersita lebih banyak. Perjalanan pun terganggu karena AC kurang dingin. 

Apalagi kalau sedang bepergian bersama pasangan tercinta atau keluarga. Jangan sampai kondensor bocor jadi penyebab retaknya rumah tangga. Makanya, lakukan perawatan kondensor AC secara rutin dan lakukan pergantian AC di bengkel resmi ataupun bengkel spesialis AC kepercayaan kamu kalau kondisinya sudah rusak.

Nah Kalau kamu sedang mencari mobil bekas, pastikan juga kondensor dan komponen pada sistem AC mobil kamu dalam keadaan terawat. Moladin dapat menjadi pilihan terbaik kamu untuk membeli mobil bekas. Karena Moladin menjadi platform jual beli mobil bekas online berkualitas di Indonesia. Informasi tentang perawatan mobil dan informasi seputar dunia otomotif lainnya bisa kamu simak di Moladin

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika