Jumat, Maret 29, 2024
Banner-Wuling-EV-Blog

Kredit Mobil Buat Taksi Online, Bisa untung?

by Tigor Sihombing
Kredit Mobil Buat Taksi Online

Mungkin saat ini kamu sedang mencari tahu skema kredit mobil buat taksi online. Hal ini penting, terutama jika kamu berencana untuk memulai usaha sebagai sopir taksi online.

Mengetahui rincian kredit diperlukan, agar kamu bisa menghitung antara angsuran dan pendapatan narik taksi online.

Banyak cerita sukses supir taksi online yang mengaku kalau penghasilan mereka mencukupi, atau bahkan bisa membeli mobil kedua dari hasil narik taksi online.

Bahkan dahulu awal-awal boomingnya, banyak sopir online yang bersaksi menghasilkan belasan juga. “Tapi sekarang tidak mungkin bisa dapat segitu, sopirnya sudah banyak, tarifnya juga sudah tidak sebaik dahulu,” kata Abe, driver Gocar yang tinggal di bilangan Cimuning, Bekasi.

Walau demikian, Abe mengatakan untuk saat ini profesi taksi online dirasa masih menjanjikan. Apa lagi kini sudah banyak aplikasi taksi online yang bisa diikuti oleh driver mobil.

“Ya memang kalau mau hidup dari taksi online sebaiknya jangan main satu aplikasi. Minimal dua, supaya jika satunya ‘anyep’, masih bisa ketolong satu aplikasi lainnya,” tambah Abe.

Menurut Abe, penghasilan sebagai taksi online memang selalu berubah-ubah. Namun jika konsisten dan ulet, bukan tidak mungkin uang yang didapat bisa membayar kredit mobil dan kebutuhan sehari-hari.

Trik Kredit mobil untuk Taksi Online

Kredit Mobil Buat Taksi Online

Mobil bekas juga bisa dijadikan taksi online.

Abe yang sudah menjadi taksi online sejak 2016 mengatakan, bukan tidak mungkin seorang sopir online bisa menjadi mata pancaharian utama. Bahkan menurutnya juga sekaligus bisa memiliki mobil sendiri.

Baca juga  Waspada, Ini Penyebab Tangki Bensin Mobil Bocor

“Ada triknya. Ya memang kalau mau penghasilannya maksimal, mobil yang kita bawa harus milik sendiri, karena jika punya orang pastinya ada uang bagi hasil, yang dibagi sesuai kesepakatan,” tambah Abe.

Selain itu, menurut Abe jika ingin kredit mobil buat taksi online sebaiknya jangan menggunakan DP minim. Pasalnya jika mengambil DP minim akan berdampak pada angsuran yang lebih besar, atau tenor yang  lebih panjang.

Di pasaran saat ini untuk DP minimum kendaraan berkisar antara 20 – 25 persen. Bahkan jika data kamu terpercaya, kamu bisa membeli mobil dengan DP 15 persen. 

Abe menggambarkan penghasilan bersih yang diperolehnya sebagai taksi online, rata-rata sebesar Rp 200 ribu per hari. Itu sudah di luar bensin dan tabungan service berkala. Maka kalau dikali 30 hari sekitar Rp 6 juta.

“Dari penghasilan tersebut aku buat bayar angsuran Toyota Avanza sebesar Rp 4,5 jutaan dan sisanya untuk hidup sehari-hari. Dan aku punya mobil satu lagi, Agya yang dipakai teman dengan sistem bagi hasil dan sudah lunas kredit,” jelas Abe.

Menurut Abe, kredit mobil buat taksi online yang sehat adalah harus fokus. Artinya dengan penghasilan taksi online yang sudah terukur, kita harusnya tidak punya beban hutang di luar angsuran mobil.

Baca juga  Indikator Gambar Kunci di Mobil Menyala, Awas Eror

“Kalau aku punya angsuran lain mungkin gak berani. Dan aku juga belum menikah,” jelasnya.

Tips Mengatur Pendapatan Taksi Online

Kredit Mobil Buat Taksi Online

Trik untuk mendapatkan penumpang adalah dengan beroprasi pada jam-jam sibuk (foto:Gojek)

Kredit mobil untuk taksi online memang butuh pertimbangan dan perhitungan yang matang. Kita harus bisa membaca apakah jangka kedepannya pekerjaan ini masih menguntungkan atau tidak.

Karena resikonya jika tidak sanggup bayar kredit, maka mobil akan ditarik leasing. Maka dari itu, berikut beberapa tips memaksimalkan pendapatan di taksi online.

Atur jam kerja maksimal

Dengan beban cicilan bulanan yang dibayarkan dari penghasilan menarik taksi online, tentu saja kamu harus mengatur jam kerja sedemikian rupa agar dapat maksimal.

Maka dari itu ketika kamu kredit mobil buat taksi online, baiknya tentukan jam operasional kerja dalam sehari. Misalnya 8 jam, 9 jam, atau bahkan 12 jam. Buat lah perhitungan sederhana tentang beban bulanan yang harus kamu tanggung. Misalnya, beban Cicilan Rp 5 juta, beban keluarga dan anak Rp 4 juta

Jam kerja yang kamu tentukan harus memakai strategi yang tepat. Beberapa forum taksi online menyebut trik untuk mendapatkan penumpang adalah dengan beroprasi pada jam-jam sibuk seperti jam beraangkat ngantor, pulang kantor, hingga jam-jam makan siang.

Cari Lokasi Strategis

Fokuslah pada lokasi-lokasi strategis dengan mobilitas tinggi. Tentu saja tujuannya untuk mendapatkan trip dengan frekuensi tinggi namun jarak tempuh yang dekat.

Baca juga  Cara Mengetahui Pajak Kendaraan Diblokir atau Tidak

Misalnya, di tempat wisata, Mall, sekitar kantor, sekolah dan universitas, atau pasar.

Selain dapat memperbanyak penumpang, fokus pada penumpang jarak dekat juga membuat efisien penggunaan BBM. Mengoptimalkan penggunaan waktu untuk mendapatkan penumpang lainnya, dan irit tenaga.

Kredit Mobil Bekas

Dalam menjalankan bisnis taksi online, tidak melulu harus menggunakan mobil baru, akan tetapi bisa juga menggunakan mobil bekas asalkan usia kendaraan masih muda dan memiliki kondisi yang prima.

Jika kamu memiliki rencana untuk memulai usaha taksi online menggunakan mobil bekas dengan metode pembayaran cicilan. Lakukanlah simulasi kredit mobil bekas sebagai langkah awal perencanaan untuk memperhitungkan modal yang akan dipergunakan.

Dengan melakukan simulasi kredit mobil bekas, maka informasi tentang besaran uang muka, cicilan per bulan hingga masa tenor akan lebih akurat sehingga perencanaan bisnis taksi online pun menjadi lebih matang.

Apalagi mobil bekas biasanya lebih murah. Jadi cicilannya juga bisa ditekan rendah.

Setelah memiliki perhitungan dan rencana yang matang, maka bisnis taksi online dapat menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Keuntungannya pun dapat menjadi lebih besar jika bisnis ini dijalankan mandiri alias menjadi sopirnya langsung.

Demikian ulasan terkait kredit mobil buat taksi online. Simak terus Moladin.com untuk update erita terbaru otomotif.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika