5 Masalah Daihatsu Ayla Bekas, Ketahui Sebelum Beli!

by Tigor Sihombing
masalah Daihatsu Ayla bekas

Mengenal masalah Daihatsu Ayla bekas penting adanya. Terlebih jika kamu berencana memboyong unit bekasnya.

Daihatsu Ayla sendiri merupakan mobil Low Cost Green Car (LCGC) yang merupakan saudara dari Toyota Agya. Daihatsu Ayla memiliki dua konfigurasi mesin yakni 1.0 L dan 1.2 L.

Mesin 1.0 liter menjanjikan tenaga 64 dk dan torsi 86 Nm, mesin ini menawarkan 2 pilihan sistem transmisi, yaitu manual 5 percepatan dan otomatik 4 percepatan.

Sedangkan untuk mesin 1.2 liter, menawarkan tenaga 87 dk dan torsi 108 Nm. Sistem transmisinya memiliki 2 pilihan, yaitu manual 5 percepatan dan otomatik 4 percepatan.

Di pasaran Daihatsu Ayla sudah beredar selam 8 tahun. Pada usia ini mobil Daihatsu Ayla umumnya usdah memilki beberapa masalah.

Untuk kamu yang ingin membeli Daihatsu Ayla ketahui dahulu masalah-masalah Daihatsu Ayla.  Baik yang disebabkan karena usia pakai, mau pun bawaan yang memang sudah menjadi kekurangnya sejak awal

Langsung saja, berikut 5 masalah Daihatsu Ayla bekas yang harus kamu ketahui:

1. Mayoritas Belum Pakai ABS

Masalah Daihatsu Ayla Bekas

Kebanyakan Daihatsu Ayla belum dilengkapi ABS

Masalah Daihatsu Ayla yang pertama adalah tidak adanya piranti keselamatan pengereman ABS, terutama untuk model lansiran tahun awal.

Padahal, fitur yang dapat mencegah roda mengunci saat pengereman keras ini sangat penting dalam menjaga keselamatan ketika berkendara. Dengan tidak adanya ABS mobil beresiko tidak bisa dikendalikan.

Baca juga  SUV Daihatsu Untuk Lawan HR-V, Meluncur 2023?

Daihatsu Ayla dengan ABS, baru ada pada versi terbaru yang rilis pada 2020. Namun tidak semua model memiliki fitur ini, hanya pada type 1.2 R AT.

2. Tidak Semua Tipe Ada Airbag

masalah daihatsu Ayla

Airbag tidak dipunya oleh beberapa varian Ayla

Masalah Daihatsu Ayla bekas lainnya masil soal keselamatan. Dual SRS Airbag atau kantung udara, tersedia mulai varian bermesin 1,2-liter.

Artinya tidak semua type Ayla memiliki piranti keamanan ini. Sebenarnya tipe 1,0-liter juga punya, tapi hanya ada di tipe 1.0 X Airbag yang merupakan tipe khusus.

Jika kamu ingin membeli Ayla type dibawahnya seperti 1.0 M, harus menerima tanpa dibekali Airbag. Padahal guna airbag sangat penting untuk menjaga keselamatan ketika terjadi kecelakaan di jalan.

Beda dengan saudara kembaranya yaitu Toyota Agya yang sudah memiliki airbag untuk seluruh varian. Hal ini dilakukan pabrikan berlogo T sejak kelahirannya pertama kali pada 2013.

3. Kurang Bertenaga

masalah daihatsu ayla

Mesin 1.000 cc Ayla belum dilengkapi VVT-i

Masalah Daihatsu Ayla bekas berikutnya adalah soal tenaga yang pas-pasan. Hal ini merupakan masalah klise yang kerap dialami pengguna mesin kecil.

Baca juga  Konsumsi BBM Daihatsu Rocky, Versi 1.200 cc Paling Irit

Terutama jika muatan selalu diisi penuh. Hal ini mungkin sedikit wajar lantaran Ayla bukan dirancang sebagai mobil kencang, atau untuk kontur jalan pegunungan.

Melainkan mobil kompak perkotaan yang tidak begitu mementingakan torsi dan tenaga yang besar. Namun jika dibandingkan dengan saudara kembarnya, Ayla memang kurang sip.

Khususnya untuk Ayla 1.000 cc yang sampai sekarang belum dilengkapi teknologi VVT-i.  Alhasil cuma bisa melontarkan torsi puncak 86 Nm pada 3.600 rpm dan tenga maksimal 65 PS pada 6.000 rpm.

Bandingkan dengan Agya 1.000 cc yang pakai teknologi VVT-i. Torsinya tembus 89 Nm pada 4.400 rpm dan tenaga maksimal 67 PS pada 6.000 rpm. 

Walau demikian untuk mesin 1.200 cc Ayla, tidak ada beda dengan Agya. Keduanya sudah pakai teknologi Dual VVT-i.

4. RPM Tidak Stabil

masalah daihatsu ayla

Gejala RPM naik turun ini terjadi karena banyak sebab. Salah satunya error di TPS (throttle position sensor) dan di ISC (idle speed control).

Untuk kamu yang ingin membeli Daihatsu Ayla bekas, penting juga untuk memperhatikan kondisi mesin. Karena salah satu masalah Toyota Ayla bekas adalah RPM yang tidak stabil.

Baca juga  GIIAS 2021: Harga All New Xenia, Ada 12 Varian!

“RPM Toyota Agya naik turun umumnya terjadi saat mobil dalam kecepatan rendah, berhenti, serta ketika suhu mesin panas,” kata Putra, mekanik mobil di bilangan Otista Jakarta Timur.

Gejala RPM naik turun ini terjadi karena banyak sebab. “Bisa error di TPS (throttle position sensor), di ISC (idle speed control) karena banyak kotoran karbon”, tambahnya.

Salah satu cara untuk menganas hal ini adalah dengan ara memberishkannya. Namun lebih disarankan agar perbaikan maksimal, pemik sebaiknya mengganti ISC atau TPS dengan yang baru.

Untuk biaya penggantian komponennya berkisar Rp 300 ribuan. Sementara biaya jasanya sekira Rp 200 ribuan. Tentu ini tak termasuk komponen yang perlu diganti.

5. Mesin Ngelitik

Masalah Daihatsu Ayla bekas

Mesin Daihatsu Ayla suka ngelitik.

Masalah Daihatsu Ayla berikutnya adalah mesin yang suka ngelitik. Gejala ngelitik ini umumnya timbul karena pembakaran yang tidak sempurna.

Contohnya karena penggunaan BBM yang salah. Kamu harus tahu bahwa Ayla dirancang untuk meminum bensin RON 92. Persoalan lain, bisa jadi karena busi yang sudah termakan usia sehingga menyebabkan knocking atau ngelitik.

“Sama seperti Agya, untuk masalah ini solusinya cukup membersihkan ruang bakar, ganti BBM pakai oktan lebih tinggi, ganti sensor MAP atau air flow meter, dan mengecek pendingin mesin, apakah normal atau tidak,” tambah Putra.

Demikian ulasan terkait masalah Daihatsu Ayla bekas. Semoga informasi ini bisa membantu kamu ketika maumeminang mobil LCGC berlogo D. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru otomotif.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika