Jumat, April 19, 2024
Banner-Wuling-EV-Blog

3 Masalah Hyundai H1 Bekas yang Sering Terjadi, Waspadalah!

by Firdaus Ali
masalah hyundai h1

Meski sudah tidak diproduksi lagi, Hyundai H1 tetap diburu para pecinta otomotif yang mendambakan mobil besar premium dengan harga terjangkau. Meski begitu, jika ingin membeli dalam kondisi bekas, alangkah baiknya memperhatikan masalah Hyundai H1 yang yang umum terjadi.

Sedikit mengulas perjalanan Hyundai H1 di Indonesia. Mobil yang digadang-gadang sebagai “Alphard Wanna Be” ini resmi mengaspal pada tahun 2008. Pada awal mula kehadirannya H1 hanya tersedia dalam pilihan mesin bensin 2.4L dengam transmisi otomatis 4-percepatan.

Dua tahun berselang, tepatnya pada tahun 2010 PT Hyundai Motor Indonesia (HMI) memutuskan untuk merakit H1 di pabriknya, Pondok Ungu, Bogor. Di tahun ini pula Hyundai H1 bermesin diesel juga diluncurkan. Adapun mesin yang digunakan adalah A1 2.5 CRDi dengan teknologi Common Rail dan Variable Geometry Turbo (VGT) dengan transmisi otomatis 5-percepatan.

Perjalanan Hyundai H1 di Indonesia lebih sering mengalami ubahan pada bagian eksteriornya, meski ubahannya beberapa kali tidak signifikan. Ubahan yang pertama pada tahun 2012, dimana desain grill dirubah menjadi garis-gris horizontal dengan aksen krom.

Oh ya, Hyundai H1 varian Classic sebagai trim terendah juga dihadirkan untuk memenuhi permintaan konsumen. Pada varian ini teknologi VGT pada mesin dieselnya dihilangkan, diganti dengan turbodiesel Waste Gate Turbocharge (WGT) SOHC 8 katup, yang dikawinkan dengan transmisi manual 6-percepatan.

Berlanjut ke tahun 2014 Hyundai H1 kembali mengalami ubahan pada bagian grillnya. Masih dengan aksen krom namun terdapat lekukan garis horizontal yang membuat tampilannya terlihat baru. Nah, di tahun ini pula Hyundai H1 sektor mesin dieselnya mendapat pembaharuan yang dikenal dengan sebutan mesin A2 (mesin diesel sebelumnya A1).

Baca juga  Spesifikasi Mitsubishi Xpander CVT, Istimewa?

Masih belum selesai, pada tahun 2016 tepatnya di event Indonesia International Motor Show (IIMS) Hyundai H1 kembali bersolek. Namun kali ini pada bagian interiornya, yaitu konsol tengah yang tampil lebih elegan.

Memasuki tahun 2018, Hyundai H1 akhirnya muncul dengan tampilan yang berbeda dari generasi-generasi sebelumnya. Desain eksterior yang disuguhkan tampil lebih modern dan mewah.

Meski begitu untuk bagian mesinnya masih menggunakan pendahulunya, baik yang bensin atau diesel. Bukan tanpa alasan, pihak Hyundai mengklaim mesin tersebut mempunyai durability yang mumpuni sehingga masih tetap dipertahankan.

Mobil ini terbilang tidak manja, mesin bensin atau diesel terbilang kuat dengan catatan pemilik sebelumnya rutin melakukan servis berkala. Untuk mesin bensin bisa dibilang jarang bermasalah, sedangkan untuk mesin diesel, filter solarnya saja yang perlu rajin dicek dan diganti secara berkala,” tutup Om Ade.

Nah, menarik bukan perjalanan Hyundai H1 di Indonesia. Sekarang kembali ke masalah Hyundai h1 bekas yang umum terjadi. Berikut ulasannya:

1. Perhatikan Sistem Pendingin, Radiator dan Selang-Selangnya

masalah hyundai h1

Perhatikan kondisi cooling systemnya. (radiator dan selangnya)

Masalah Hyundai H1 yang umum terjadi adalah pada bagian cooling systemnya. Yup, perhatikan kondisi radiator dan kualitas selang-selangnya. Penyebab masalah tersebut biasanya karena pemilik sebelumnya kurang merawat atau faktor usia pakai mobil.

“Kalau selang-selang itu biasanya karena faktor usia pakai mobil. Namanya juga mobil yang sudah umur lebih dari 8 tahun pastinya kualitas selang akan menurun. Karet akan mengeras atau lembek. Selain itu jika pemilik menggunakan air tawar untuk radiator maka akan riskan berkarat radiatornya,” terang Nauval, salah satu punggawa komunitas Hyunda H1 family atau lebih dikenal dengan H1FI. (15/2/2022).

Baca juga  Harga Resmi Hyundai Santa Fe 2021, Mulai Rp 569 Juta

Sementara itu, Hendrawan Soetrono selaku Sekjend dari komunitas H1FI juga menceritakan pernah mengalami kerusakan mesin yang diakibatkan dari masalah pada cooling system.

“Saya pernah sedang di jalan tol, tidak ada indikasi masalah pada mesin, semua berjalan normal. Namun tiba-tiba indikator mesin menyala (overheat) dan saya langsung berhenti, buka kap mesin, mesin sudah mengeluarkan asap. Setelah saya bawa ke bengkel dan dicek ternyata selang ke bagian radiator kualitasnya sudah memburuk dan pecah. Ya imbasnya jelas harus turun mesin,” terang Om Ade sapaan akrabnya.

Jadi, jika ingin membeli Hyundai H1 bekas, selain kondisi bodi dan keabsahan surat-suratnya, hal pertama yang harus diperhatikan adalah cooling systemnya. Cek kondisi radiator, buka tutupnya dan lihat apakah cairan yang digunakan water coolant atau air tawar, serta selang-selangnya.

2. Suspensi Keras

masalah hyundai h1

Suspensi H1 umumnya keras, namun bisa diperbaiki di bengkel spesialis kaki-kaki.

Masalah Hyundai H1 berikutnya adalah suspensi yang keras. Hal tersebut dialami oleh semua pemilik mobil bongsor dari Korea Selatan ini. Bukan tanpa alasan, bobot mobil yang hampir 2 ton tentu pabrikan menyetel suspensinya cenderung keras alias rigid agar tidak terjadi limbung saat mobil bermanuver.

Baca juga  Target Penjualan Toyota Voxy, 250 Unit Tiap Bulan!

“Semua Hyundai H1 setingan suspensinya keras, memang dari pabrikannya karena pertimbangan bobot mobil. Meski begitu, maslaah tersebut masih bisa diatasi dengan membawanya ke bengkel spesialis kaki-kaki,” ucap Nauval.

Nah, berbicara bengkel spesialis kaki-kaki, ternyata Sekjend dari H1FI ini merupakan owner dari bengkel spesialis kaki-kaki yang berlokasi di daerah Kemang, Jakarta Selatan. Bengkel dengan nama P1 ini memang lebih banyak dikunjungi pemilik Hyundai H1, namun sebenarnya bengkel ini juga bisa memperbaiki segalam macam merek mobil.

“Untuk Hyundai H1, paket untuk membuat suspensi menjadi empuk harga yang saya pasang Rp 3 juta. Garansi bagi pemiliknya, jika setelah dicoba kurang empuk akan kita bikin lebih empuk. Ukuran empuknya juga saya setting tidak sembarangan, misalnya Hyundai H1 lansiran 2018, pekerjaan yang kami lakukan tidak merusak garansi dari diler resmi Hyundai,” jelas Om Ade.

3. Kaki-Kaki Sudah Lemah untuk H-1 Usia 8 Tahun Ke Atas

Selain suspensi, Om Ade juga menghimbau untuk memeriksa bagian kaki-kaki dan karet lainnya sebelum membeli Hyundai H1 bekas, utamanya jika H1 yang umurnya sudah di atas 8 tahun. Seperti tierod, ball joint serta bushingnya.

Jikalau memang sudah lemah kaki-kakinya, maka ada baiknya dilakukan peremajaan.  Itu sesungguhnya hal wajar untuk mobil berusia tidak muda lagi.

Moladiners, itulah ulasan mengenai masalah Hyundai H1 bekas. Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika