Sabtu, April 20, 2024
Banner-Wuling-EV-Blog

4 Masalah Mazda 2 Bekas, Teliti Sebelum Membeli

by Firdaus Ali
masalah Mazda 2 bekas

Masalah Mazda 2 bekas menarik untuk diulas, terutama untuk kamu yang ingin meminangnya. Apalagi mobil ini populasinya jarang yang punya serta harga saprepartnya lumayan mahal. Jadi ketika memiliknya, kamu bisa mempersiapkan bujet untuk perbaikannya.

Adapun beberapa presoalan yang sering dikeluhkan oleh pemilik Mazda 2 diantaranya adalah kekedapan kabin yang kurang bagus dan bau sangit. Kemudian pada bagian kaki-kaki khususnya komponen rack steer yang bermasalah.

Nah, sebelum membahas lebih jauh masalah Mazda 2 bekas, ada baiknya sedikit menengok sepak terjang mobil asal Jepang ini di Indonesia.

Mazda 2 lahir pertama kali pada tahun 1996 dengan bentuk mini van yang bernama Mazda Demio untuk dipasarkan secara global. Namun, mobil ini berubah bentuk menjadi hatchback pada 2007 serta baru masuk ke Indonesia pada akhir tahun 2009.

Seiring perjalanan waktu, pada tahun 2014 Mazda 2 generasi kedua meluncur dengan ubahan desain eksterior yang lebih mewah dan sporty. Selain itu mesinnya juga sudah mengadopsi teknologi SkyActiv yang juga didukung dengan fitur-fitur yang mumpuni dan modern.

Tak puas dengan tampilan yang sudah ada, Mazda 2 kembali bersolek pada tahun 2020 dengan merubah beberapa bagian eksteriornya. Yang paling kentara adalah desain grill berubah menjadi model rumah tawon dengan aksen krom membingkai bagian bawahnya hingga ke bagian bawah lampu utama.

Kemudian, pada lampu utamanya sudah menggunakan LED dan daytime running light yang melingkari area projector headlight. Serta didukung kemampuan auto on/off headlamp & auto levelling.

Baca juga  Masalah Nissan Serena C24 Bekas yang Sering Dikeluhkan

“Masalah Mazda 2 bekas umumnya pada bagian bantingannya keras, namun hal tersebut sebuah konsekuensi dari handling yang bagus. Selain itu untuk generasi awal, peredam kabin kurang bagus. Suara dari luar masih cukup terdengar jelas dari dalam mobil,” terang Jeffry, pemilik Showroom mobil bekas di bilangan Cirendeu. (13/12/2021).

Nah, untuk mengetahui lebih jauh masalah Mazda 2 bekas, mari kita simak ulasannya berikut ini.

1. Kekedapan Kabin Kurang Optimal dan Muncul Bau Sangit

masalah Mazda 2 bekas

Ilustrasi kekedapan kabin kurang bagus

Masalah Mazda 2 bekas yang pertama adalah kekedapan kabin yang kurang optimal. Para pemilik mobil hatchback ini sering mengeluhkan jika suara dari luar terdengar cukup jelas masuk ke kabin, tentu hal ini menganggu kenyamanan penumpang dan pengemudi.

Bahkan dalam beberapa kasus juga pemilik Mazda 2 mengeluhkan bau sangit yang masuk dalam kabin interior. Hal ini disebabkan karena kandungan kimia AC yang membeku dan bercampur dengan panas mesin.

Untuk mengatasinya adalah dengan membawa mobil ke bengkel AC dan diganti harness dari komponen AC.

2. Harga Sparepart dan Biaya Servis Mahal

masalah Mazda 2 bekas

Sparepart Mazda 2 harganya tergolong mahal

Masalah Mazda bekas selanjutnya adalah pada harga sparepart dan biaya servis yang mahal. Terutama jika dibandingkan mobil hatchback buatan Jepang sekelas.

“Mazda secara segmen market memang bukan untuk menengah ke bawah, namun untuk menengah ke atas. Sebab jika miara mobil ini harus siap dengan harga sparepart dan biaya servis yang lebih mahal dari mobil hatchback lain seperti Honda Jazz dan Yaris. Untuk servis berkala 10 ribu km pertama bisa lebih dari Rp 1,3 jutaan,” ungkap Jeffry.

Baca juga  3 Mobil Mazda Terpopuler Beserta Daftar Harganya!

Berbeda dengan Jazz atau Yaris yang tidak mencapai Rp 1 juta. Hal tersebut disebabkan Jazz dan Yaris masih free biaya jasanya.

Selain biaya servis, untuk harga suku cadangnya juga tergolong lebih mahal dibandingkan mobil lansiran Jepang lainnya. Ambil contoh untuk harga headlamp, Mazda 2 ada dikisaran mencapai angka Rp 3 jutaan, sedangkan Honda Jazz diangka kisaran Rp 1,3 jutaan.

3. Jaringan Bengkel Resmi Masih Sedikit

masalah Mazda 2 bekas

Jaringan bengkel resmi yang masih jarang

Kemudian, masalah Mazda 2 bekas yang lain memang tidak ada keterkaitan langsung dengan komponen mobil. Namun lebih kepada sedikitnya jaringan bengkel resmi yang notabennya menjual sparepart orisinil serta tempat untuk servis berkala.

Hal tersebut tentunya menjadi pertimbangan para konsumen di daerah yang ingin membeli mobil Mazda. Mereka khawatir jika terjadi sesuatu pada mobilnya akan susah untuk memperbaikinya.

“Saya kalau mau servis ya harus ke Semarang, kota yang paling dekat dari sini, tapi kadang juga servis di Yogyakarta sekalian urusan kerjaan,” terang Rizka, pemilik Mazda yang berdomisili di kota Pekalongan.

4. Rack Steer Bermasalah

masalah Mazda 2 bekas

Racksteer Mazda 2 sering bermasalah, utamanya lansiran 2010

Masalah Mazda 2 bekas selanjutnya adalah pada bagian kaki-kaki, khususnya komponen rack steer. Masalah pada salah satu bagian kaki-kaki Mazda 2 ini umumnya terjadi pada Mazda 2 lansiran 2009 dan 2010. Yup, komponen rack steer ini bermasalah karena faktor usia pakai mobil yang lebih dari  10 tahun.

Baca juga  5 Alasan Beli Mercy Tiger Bekas, Bisa Untuk Investasi

“Beberapa pemilik Mazda 2 buatan 2009 dan 2010 mengeluhkan bunyi kletek-kletek di bawah bagian setir. Itu merupakan tanda komponen rack steer bermasalah dan harus diganti. Untuk harga komponenya kisaran Rp 1,7 jutaan belum termasuk biaya pemasangan,” ungkap Safri, salah satu mekanik bengkel spesialis kaki-kaki di bilangan Pondok Cabe.

Tips Beli Mazda 2 Bekas

masalah Mazda 2 bekas

Mazda 2 lansiran 2012

Ada beberapa tips singkat sebelum membeli Mazda 2 bekas agar kamu tidak kecewa saat meminangnya. Berikut tipsnya:

  • Perhatikan bagian kaki-kaki, khususnya Mazda 2 yang umurnya sudah lebih dari 5 tahun
  • Pastikan semua fitur bekerja normal
  • Pastikan sistem kelistrikan normal
  • Perhatikan perawatan berkalanya dengan melihat buku servis, atau untuk memastikan semua kondisi mobil dalam keadaan sehat, baiknya membawa mobil ke bengkel resmi untuk dilakukan pengecekan oleh mekanik.

Moladiners, itulah ulasan mengenai masalah Mazda 2 bekas. Mazda 2 merupakan mobil lansiran Jepang, namun ketersediaan bengkel resmi dan suku cadangnya tidak melimpah seperti mobil Jepang lainnya, karenanya jika ingin meminangnya kamu harus mempertimbangkan biaya servis berkala dan harga suku cadangnya.

Pantau terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika