Pada sistem kelistrikan mobil, pabrikan sudah membekalinya dengan komponen yang disebut alternator. Nah, berikut ini kami akan bahas lebih dalam mengenai fungsi alternator mobil.
Alternator biasa juga disebut sebagai dinamo ampere, menghasilkan arus listrik untuk beberapa komponen yang membutuhkan aliran listrik dalam pengoperasiannya. Beberapa fitur yang bergantung pada komponen ini antara lain adalah Air Conditioning (AC), lampu mobil, serta sistem entertainmen seperti audio.
Namun, secara fungsi lainnya, alternator memiliki peran lain yakni sebagai pengisi aki mobil agar voltase yang dimiliki oleh baterai tersebut berada pada tegangan yang lebih stabil sehingga kapasitas yang dimiliki aki tidak lagi berkurang.
Secara prinsip kerjanya, fungsi alternator mobil ini mampu mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Komponen ini terhubung dan digerakan dengan menggunakan belt atau tali kipas. Ketika mesin mobil tersebut berputar, maka belt tersebut juga akan memberikan daya kepada alternator untuk memutar road pulley di bagian dalamnya.
“Cara kerja alternator ini sebenarnya menghasilkan arus listrik dari koil stator. Dari situ, arus listrik juga diatur oleh IC regulator, di mana tegangan listrik yang dihasilkan tidak berlebihan sehingga bisa digunakan untuk mengisi daya pada aki juga,” ujar Hasyim, mekanik Bintang Automotive.
Namun untuk lebih mengenal fungsi alternator mobil, di dalam komponen ini juga terdapat beberapa bagian. Dan setiap bagian yang ada di dalamnya, memiliki peran masing-masing sehingga mampu meningkatkan kinerja semua fitur yang membutuhkan arus listrik.
Mau tahu lebih detail soal komponen yang satu ini? Simak bahasan di bawah:
Bagaimana Jika Fungsi Alternator Mobil Rusak?
Komponen ini memiliki peranan penting, di mana jika komponen ini sudah tidak dalam keadaan sehat maka ada beberapa fitur yang tidak akan maksimal dalam pengoperasiannya. Ada beberapa hal yang bisa dirasakan pemilik mobil jika fungsi alternator ini mulai lemah.
Jika komponen alternator rusak bisa dilihat dari performa aki yang ada di mobil. Biasanya, jika aki mulai tekor atau tidak memiliki setrum yang cukup ini merupakan ciri-ciri yang sering dijumpai dan menandakan bahwa fungsi alternator mobil sudah mulai lemah.
“Jadi kalau alternator rusak itu ada beberapa hal, pertama adalah energi yang dihasilkan dari alternator terlalu tinggi. Kedua, kondisi yang tidak baik pada kontak antara carbon brush dengan rotor. Atau ada penyebab lainnya juga adalah belt yang harusnya kencang, ini mulai mengendur, sehingga putarannya tidak memberikan hasil yang maksimal,” tambah Hasyim.
Jika tidak bisa dirasakan secara mekanis, Hasyim, juga menambahkan di mana untuk mengetahui apakah alternator masih dalam keadaan baik dengan melihat bentuk fisik atau biasanya terdengar suara aneh dari bagian tersebut.
Ia menjabarkan bahwa ada beberapa indikasi yang bisa dijadikan patokan, di antaranya adalah bau terbakar, decitan pada rotor yang memutar bagian tersebut, sampai penerangan dari lampu yang mulai meredup.
Jika sudah mengetahui ada permasalahan ini pada mobil, sebisa mungkin untuk melakukan perawatan atau melakukan perbaikan. Jangan sampai alternator rusak dan sudah terbakar, baru dilakukan perbaikan.
Perawatan agar Fungsi Alternator Mobil Berfungsi dengan Baik
Komponen alternator ini biasanya jarang mengalami kerusakan, namun untuk menjaga performa mobil tetap pada kinerja terbaiknya, kamu juga perlu melakukan perawatan. Dalam hal ini, perawatan yang dimaksud bukan diservis atau dibongkar dalam rentang waktu tertentu.
Biasanya, perawatan ini lebih kepada kebiasaan kamu saat berada di dalam mobil. Tentunya ini berkaitan dengan fitur yang menggunakan listrik sebagai sumber utamanya.
Berikut beberapa hal yang harus kamu lakukan agar fungsi alternator mobil tetap awet dan berfungsi baik menurut Toyota Astra Motor:
- Pastikan penggunaan listrik di mobil benar-benar tepat.
- Pemasangan kutub-kutub dan kabel aki harus benar, termasuk kabel plus alternator ke kabel plus aki.
- Pastikan sabuk pengatur tengangan V-Belt terpasang dengan benar.
- Sebaiknya memasang pengaman pada kutub plus untuk menghindari kabel plus agar tidak bersentuhan langsung dengan badan alternator.
- Periksa kondisi alternator secara rutin, minimal tiga bulan sekali saat melakukan perawatan berkala seperti berbarengan dengan penggantian oli mesin.
- Cek dengan menggunakan voltmeter sehingga akurasi dari alternator ini bisa tergambarkan dengan baik.
Jika mobil kamu masih dalam masa garansi pabrikan, hal ini bisa kamu konsultasikan kepada mekanik saat melakukan perawatan di bengkel resmi. Jangan sungkan untuk menanyakan perihal gejala yang kamu alami terkait kelistrikan.
Jangan sampai kamu menyesal ketika alternator ini sudah tidak berfungsi dengan baik, baru kamu melakukan perbaikan. Ayo, cek alternator mobil kamu sekarang!
Untuk seputar informasi otomotif terbaru dan terlengkap simak terus moladin.com