Mengenal Fungsi Radiator Motor dan 5 Cara Mudah Merawatnya

by Tigor Sihombing
Memahami fungsi radiator motor

Kali ini Moladin akan mengulas fungsi radiator motor. Radiator adalah komponen penting pada motor modern untuk menjaga suhu mesin tetap stabil.

Dengan pemahaman yang baik tentang fungsi dan cara kerja radiator, serta perawatan yang tepat, kamu bisa memastikan motor selalu dalam kondisi prima.

Ingat, menjaga radiator tidak hanya tentang mengganti cairan, tetapi juga memastikan seluruh sistem pendingin bekerja dengan baik. Dengan perawatan yang rutin, motor kamu akan selalu siap menemani perjalanan kamu dengan performa optimal.

Fungsi Utama Radiator pada Motor

Radiator motor diperlukan untuk mengontrol suhu mesin
Radiator motor diperlukan untuk mengontrol suhu mesin

Pada motor, batas toleransi suhu panas mesin tertinggi adalah sekitar 80 derajat Celcius. Jika suhu mesin melebihi batas ini, bisa terjadi overheat yang berakibat buruk pada performa mesin. Nah di sinilah fungsi radiator, yang diperlukan supaya dapat mengontrol suhu mesin.

Jainur Rahim, mekanik dari Satria Restoration di Jakarta Selatan, menjelaskan bahwa banyak motor saat ini memiliki kompresi mesin yang tinggi, sehingga pendingin udara saja tidak cukup. Sistem pendingin cairan atau radiator menjadi pilihan yang lebih efektif.

“Pendinginan dengan radiator lebih baik dibandingkan pendinginan udara (air cooler),” kata Nur. Radiator membantu menjaga suhu mesin tetap dingin, meskipun digunakan dalam waktu lama, sehingga mesin bisa bekerja optimal kapan saja.

Baca juga  5 Cara Cepat Netralkan Suhu Kabin Mobil yang Panas

Cara Kerja Radiator pada Motor

image803
Air coolant membawa panas dari mesin melalui silinder dan head silinder. Cairan panas kemudian masuk ke komponen utama radiator yang terdiri dari banyak pipa kecil.

Bagaimana cara kerja radiator pada motor? Secara umum, radiator pada motor berfungsi sebagai pendingin mesin. Radiator bekerja dengan menyirkulasikan air yang menyerap panas dari mesin.

Panas yang dihasilkan mesin diserap oleh cairan radiator coolant yang mengalir melalui water jacket di silinder dan head silinder.

“Air coolant membawa panas dari mesin melalui silinder dan head silinder,” tambah Nur. Cairan panas kemudian masuk ke komponen utama radiator yang terdiri dari banyak pipa kecil.

Di sini, panas diserap oleh udara yang mengalir melalui pipa-pipa tersebut, mendinginkan cairan sebelum kembali ke mesin. Proses ini berlangsung terus menerus, menjaga suhu mesin tetap stabil.

Komponen Pendukung Radiator

image802
Kipas ini bekerja khususnya saat motor terjebak macet, di mana tidak ada aliran udara alami yang membantu pendinginan.

Untuk menjaga suhu mesin tetap stabil, radiator dibantu oleh beberapa komponen lain seperti thermostat dan extra fan. Thermostat berfungsi sebagai pintu gerbang air di saluran sistem pendinginan. Jika suhu mesin normal, cairan tidak bersirkulasi ke radiator.

Namun, saat suhu meningkat, thermostat membuka dan membiarkan cairan masuk ke radiator untuk didinginkan.Extra fan atau kipas tambahan membantu mendinginkan cairan radiator saat suhu tetap tinggi meskipun sudah bersirkulasi.

Baca juga  7 Resiko Memasang Roof Box yang Salah, Bahaya dan Bikin Rugi

Kipas ini bekerja khususnya saat motor terjebak macet, di mana tidak ada aliran udara alami yang membantu pendinginan.

Cara Merawat Radiator

image801 1
Rutin Menguras Air Radiator Jadwalkan penggantian air radiator setiap 10.000 hingga 15.000 km atau setiap dua kali ganti oli. Ini penting untuk mencegah kotoran mengendap yang bisa menghambat aliran dan menurunkan efisiensi pendinginan.

Air radiator, yang terbuat dari campuran air dan senyawa kimia, berfungsi sebagai pendingin mesin untuk mencegah overheat. Senyawa kimia di dalamnya juga melindungi sistem pendingin dari korosi dan menjaga karet radiator tetap lentur. Hal ini memastikan seluruh sistem pendingin bekerja optimal dan tahan lama.

Setelah memahami fungsi radiator, perawatan berkala menjadi sangat penting untuk menjaga kinerjanya. Berikut adalah beberapa cara untuk merawat radiator motor Anda:

  1. Perhatikan Kapasitas Air Radiator dalam Tabung Reservoir Selalu cek ketersediaan air radiator atau coolant cadangan. Pastikan cairan tidak berada di bawah garis minimal dan segera tambahkan jika diperlukan. Hal ini penting untuk mengantisipasi penguapan cepat saat motor terjebak macet.
  2. Rutin Menguras Air Radiator Jadwalkan penggantian air radiator setiap 10.000 hingga 15.000 km atau setiap dua kali ganti oli. Ini penting untuk mencegah kotoran mengendap yang bisa menghambat aliran dan menurunkan efisiensi pendinginan.
  3. Gunakan Cairan Radiator Berkualitas Gunakan cairan coolant yang direkomendasikan oleh pabrikan. Coolant berkualitas memiliki titik didih lebih tinggi daripada air biasa, sehingga lebih efektif dalam pendinginan. Pilih coolant dengan spesifikasi minimal yang dianjurkan oleh pabrikan motor Anda.
  4. Bersihkan Komponen Radiator Membersihkan radiator secara berkala sangat penting. Bersihkan kotoran atau batu kerikil yang mungkin menempel pada kisi-kisi radiator. Hal ini untuk memastikan tidak ada hambatan aliran udara yang bisa menurunkan efisiensi pendinginan.
  5. Periksa Extra Fan dan Thermostat Pastikan extra fan atau kipas tambahan berfungsi dengan baik. Bersihkan secara berkala dan periksa kelistrikan untuk memastikan putaran kipas tidak terganggu. Untuk thermostat, lakukan pengecekan dengan menaruhnya dalam air panas dan melihat apakah membuka. Jika membuka, berarti masih berfungsi dengan baik.
Baca juga  Tips Pakai Teknologi YECVT di Yamaha NMAX Turbo, Pas Untuk Libas Tanjakan!

Demikan ulasan Fungsi Radiator Motor. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika