Peraturan mobil rakyat di bawah Rp 250 juta sepertinya siap digulirkan oleh pemerintah Indonesia. Hal tersebut diungkapkan oleh Kementrian Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita disela acara Pelepasan Ekspor Honda BR-V di Tanjung Priok.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Kementrian Perindustrian mewacanakan akan adanya mobil rakyat. Adapun beberapa syaratnya adalah mobil dengan mesin maksimal berkapasitas 1.500 cc serta mengunakan komponen lokal minimal 80 persen.
Kategori mobil rakyat di bawah Rp 250 juta ini diwacanakan karena Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita menilai beberapa kendaraan roda empat saat ini sudah tidak lagi relevan digolongkan sebagai barang mewah. Agus mengusulkan mobil rakyat ini mendapatkan pembebasan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM).
Alhasil banderol mobil rakyat untuk konsumen jadi lebih murah, dibanding produk-produk lain. Ya, bisa dibilang jadi angin segar untuk pasar otomotif, mengingat diskon PPnBM 0 persen sudah dicabut pada awal 2022.
“Harga mobil rakyat nantinya akan di bawah Rp 250 juta. Untuk progresnya sampai saat ini sedang kami rembuk bersama pihak-pihak terkait, termasuk DPR dan Kementrian lainnya,” ungkap Agus Gumiwang Kartasasmita. (16/3/2022).
Semoga saja peluncuran peraturan mobil rakyat segera rampung. Pasalnya aturan ini sangat penting untuk meningkatkan industri otomtoif di dalam negeri.
Perkembangan Industri Otomotif di Indonesia
Dalam sambutannya, Kemenperin juga memaparkan mengenai perkembangan industri otomotif di Indonesia. Selain tentunya membeberkan wacana soal mobil rakyat di bawah Rp 250 juta.
Sebagai informasi, Industri otomotif nasional saat ini terdiri dari 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda 4 atau lebih dengan kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun. Selain itu penyerapan tenaga kerja baik direct maupun indirect sekitar 1,6 juta tenaga kerja dimana juga melibatkan rantai nilai industri yang cukup panjang, backward linkage dan forward linkage yang panjang dan yang menjadi kebanggaan adalah telah melibatkan banyak industri kecil dan menengah di Indonesia, khususnya IKM di bidang komponen.
Sementara itu, nilai investasi di sektor otomotif nasional di tahun 2021 tercatat sebesar Rp. 22,5 Triliun atau naik sebesar 220 persen dari nilai investasi di tahun 2020. Secara khusus, Honda Group berkomitmen menambah investasi sebesar Rp 5,2 triliun sampai dengan 2024.
Dari sisi ekspor, pangsa pasar ekspor produk otomotif Indonesia telah menembus lebih dari 80 negara dengan kinerja ekspor tahun 2021 tercatat sebanyak 294 ribu unit kendaraan CBU dengan nilai sebesar Rp 52,90 triliun, 91 ribu set CKD dengan nilai sebesar Rp 1,31 triliun, dan 85 juta pieces komponen dengan nilai sebesar Rp 29,13 triliun.
Adapun kinerja ekspor bulan Januari 2022 adalah 24 ribu unit kendaraan CBU dengan nilai sebesar Rp 4,7 triliun, 6 ribu set CKD dengan nilai sebesar Rp 0,137 triliun, dan 6 juta pieces komponen dengan nilai sebesar Rp 2,68 triliun.
“Kami menargetkan pada tahun 2025 ekspor kendaraan roda 4 di Indonesia bisa setiap tahunnya mencatat angka 1 juta. Kami memohon kerjasama dari Honda agar kita bisa mencapai angka 1 juta unit ekspor,” tutup Agus Gumiwang.
Moladiners, itulah ulasan mengenai wacana mobil rakyat di bawah Rp 250 juta, serta perkembangan industri otomotif di Indonesia. Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.