5 Tips Modifikasi Ban Motor, Jangan Asal

by Baghendra Lodra
modifikasi-ban-motor

Banyak orang memilih modifikasi ban motor kesayangan. Alasannya beragam, mulai dari menginginkan cengkeraman ke aspal lebih mantap sampai dengan tampilan baru.

Memang, semua itu bisa dicapai dengan mengganti ban motor. Hanya saja kamu tetap harus sesuaikan dengan keselamatan dalam berkendara. Jangan karena melihat tampilan lebih gagah, kamu ganti ban dengan ukuran super besar.

Contoh lain, ganti ban dengan profil botak seperti motor balap agar cengkeramannya lebih mantap ke aspal. Tentu semua penggantian itu tidak boleh sembarangan. Ada kaidah-kaidah keselamatan yang perlu diikuti.

Tujuannya tidak lain, agar kamu nyaman dan selamat saat berkendara. Untuk lebih jelasnya, simak tips modifikasi ban motor berikut ini:

1. Modifikasi Ukuran Ban Motor, Ada Rumusnya

modifikasi ban motor

Ban tapak lebar, kini kian diminati oleh bikers Indonesia

Kalau mau mengganti ban dengan ukuran yang lebih besar atau kecil, itu sebenernya tidak dilarang. Sah-sah saja kamu melakukannya. Asalkan masih sesuai dengan kebutuhan.

Misal ketika kamu sedang mengikutsertakan motor dalam ajang modifikasi, maka modifikasi ban motor bisa dilakukan sebebas mungkin. Ganti dengan ukuran ban sepeda juga tidak masalah. Bahkan kalau kamu mau ubah pakai ban mobil pun, tidak jadi soal.

Ingat, semua itu untuk kepentingan ajang modifikasi. Jadi tidak ditunggangi di jalan raya.

Idealnya Naik Maksimal Dua Tingkat

ban motor

Ilustrasi ban motor tapak lebar

Kalau motor yang kamu ganti bannya itu akan dipakai di jalan raya, perlu penyesuaian berbeda. Rumus paling umum soal modifikasi ban motor adalah plus dua tingkat dari standar.

Bila motor kamu menggunakan ban standar 90/80-14 inci. Maka maksimal kenaikannya adalah 110/80-14 inci. Kenapa? Hal ini untuk menjadikannya tetap nyaman saat diajak berkendara.

Jika rumus tersebut tidak diindahkan, kamu sendiri yang bakal merasakan akibatnya. Misal pakai ban 120/80-14 inci, efeknya bisa jadi karet bundar bakal bersinggungan dengan suspensi dan sepatbor. Tentu, kamu harus melakukan modifikasi komponen tersebut.

Baca juga  Honda Revo, Motor Bebek yang Nyaman Buat Harian

Kemudian, ban yang terlalu besar juga membuat kerja mesin lebih keras. Alhasil akselerasi motor tidak terlalu mantap. Bahkan bisa berefek pada konsumsi bahan bakar yang boros.

Mengecilkan Ukuran Ban Tidak Disarankan

Yamaha Vixion Thailook

Modifikasi gaya Thailook punya kekurangan, ban kecil membuatnya tidak safety di jalan (Sumber: IG @vixionrujikonsep)

Bukan tidak mungkin, kamu menginginkan ban motor yang ukurannya lebih kecil dari standar.Hal ini salah satunya membuat tampilan motor jadi semakin ramping. Tidak ketinggalan, akselerasi juga lebih ringan.

Jika menginginkan penggantian ban yang demikian, maka rumusnya tetap sama. Maksimal dua tingkat. Hanya saja, hal ini sebaiknya tidak dilakukan. Kenapa?

Penggunaan ban lebih kecil, berarti mengurangi kontak ban dengan aspal. Efeknya cengkeraman jadi berkurang. Berkendara pun terasa lebih licin, apalagi saat melewati jalan basah.

Ban licin tersebut, bisa membuat kamu terjatuh. Tentu ini bakal berakibat ke keselamatan diri, bahkan pengguna kendaraan lain. Jadi, sebaiknya pikir-pikir lagi bila mau mengganti ukuran ban ke yang lebih kecil.

2. Sesuaikan Desain Tapak Sesuai Kebutuhan

modifikasi ban motor

Yamaha XSR 155 pakai ban semi dual purposes (kiri)

Dalam modifikasi ban motor, kamu wajib memilih pola tapak terbaik. Istilah terbaik di sini bukanlah tampilannya paling keren, namun paling sesuai dengan kebutuhan.

Jangan pernah memilih tapak hanya karena tampilannya keren. Pasalnya, nanti akan membuat kamu tidak nyaman dalam berkendara.

Contoh, tidak disarankan mengganti ban motor yang habitatnya di perkotaan menjadi pola tapak ban tahu (trail). Alasannya ban tahu punya daya cengkram yang rendah terhadap aspal, tentu beresiko membuat motor tergelincir.

Baca juga  Electric Starter Motor Ngadat? Empat Komponen Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Ban tahu sejatinya hanya nyaman dikenakan saat melewati medan offroad. Pola tapak yang renggang dan besar, cocok bertemu pasir dan tanah. Bukan aspal.

Jenis Ban Dual Purpose Jadi Solusi Modifikasi Ala Trail

motor retro murah

Kawasaki W175TR menggunakan ban dual purpose sebagai bawaannya

Kalau memang menginginkan tampilan ala motor trail, bisa gunakan ban dual purpose. Karet bundar jenis ini bisa diandalkan di jalan aspal, sekaligus sedikit tanah.

Modelnya juga beragam, biasa dipakai sebagai ban bawaan dari motor-motor khas touring dan adventure. Kuda besi yang menggunakannya adalah Kawasaki Versys-X250, Yamaha XSR 155, Honda ADV 150, dan lain-lain.

Tentu kemampuan ban dual purpose tidak senyaman ban onroad yang sebenarnya, khususnya dalam bermanuver. Meski demikian, ini bisa jadi solusi terbaik untuk modifikasi motor ala trail di perkotaan.

Baca juga:

3. Pilih Tubeless Atau Ban Dalam?

modifikasi ban motor

Ban tubeless lebih sederhana dalam perawatan

Modifikasi ban motor yang sering dilakukan selanjutnya adalah mengganti ban dalam dengan versi tubeless. Jenis ban dalam memang populer pada zaman dulu. Seiring bergantinya masa, tubeless lebih banyak dipakai sebagai ban standar.

Alasannya, ban tubeless perawatannya mudah. Terlebih ketika terkena paku, karet bundar jenis ini tidak langsung kehabisan angin. Pemilik motor masih bisa mendapat waktu untuk mengunjungi tukang tambal ban.

Kemudian proses menambal ban tubeless juga lebih sederhana dan cepat. Cukup diberikan semacam perekat. Ban tidak perlu dilepas dari pelek, sama sekali.

Meski begitu, ban dalam bukan berarti tanpa keunggulan. Salah satunya adalah harga lebih murah. Ban dalam juga dapat diaplikasikan ke pelek jari-jari, sementara ban tubeless tidak. Kalau pun dapat, perlu modifikasi.

Baca juga  Diskon DP Hingga Sejuta, Kredit Honda BeAT di Moladin Jadi Enteng

Jangan Pakai Ban Tubless dengan Ban Dalam

velg jari-jari pakai ban tubeless

Kombinasi ban tubeless dengan ban dalam tidak disarankan

Biasanya ada bikers yang memilih jalan pintas dengan mengombinasikan ban tubeless dengan ban dalam. Penggunaan ban tubeless dipilih, lantaran pola tapaknya lebih keren. Sementara ban dalam tetap dipakai, karena ingin mengaplikasikan pelek jari-jari.

Baca Juga: 9 Tanda Ban Motor Harus Diganti Secepatnya!

Sebenarnya hal ini tidak dianjurkan. Kenapa? Bila dibiarkan akan berakibat pada keselamatan berkendaran. Pasalnya ban dalam di ban tubeless berpotensi membuat gesekan yang mengganggu.

Terlebih dalam kondisi kecepatan tinggi, gesekan ini bisa berakibat ke goyangan di ban. Bukan tidak mungkin menjadikan potensi kecelakaan. Jadi sebaiknya hindari ya!

4. Ragam Aksesori untuk Modifikasi Ban Motor

modifikasi ban motor

Salah satu modifikasi ban motor yang termudah adalah dengan menambahkan warna pakai spidol

Ban motor juga memiliki beragam aksesori. Penggunaannya untuk tampilan yang lebih keren atau beda. Sebut saja side wall, biasanya dipakai di motor-motor retro. Tujuannya menjadikan motor semakin terlihat klasik.

Ada pula berbagai aksesori pengganti pentil standar. Mulai dari pentil LED, model granat, dan lain-lain. Alternatif lain untuk modifikasi ban motor adalah mengunakan spidol.

Di pasaran, tersedia spidol khusus untuk mewarnai ban. Biasanya ini dipakai buat memberi warna putih di kode angka ban, sehingga tampak seperti ban motor balap.

Semua penggunaan aksesori itu sebenarnya sah-sah saja. Intinya adalah selama tidak mengganggu keselamatan, tentu tidak masalah.

5. Mengganti Ban Motor Harus Di Bengkel Profesional

tanda ban motor harus diganti

Lakukan penggantian di bengkel profesional

Tips modifikasi ban motor yang terkahir, harus dilakukan di bengkel profesional. Misal ingin ganti ban dengan ukuran yang lebih besar. Janganlah pilih tempat sembarangan. Pastikan mereka punya mekanik yang profesional.

Kenapa? Ingatlah bahwa ban merupakan komponen yang sangat penting untuk keselamatan berkendara. Ban adalah satu-satunya bagian dari motor yang melekat ke aspal. Jadi kalau mau modifikasi, haruslah seorang profesional menanganinya.

Kasus mengganti ban oleh mekanik sembarangan bisa berakibat banyak hal negatif. Mulai dari pelek bengkok, ban tidak terpasang dengan benar, dan lain-lain. Kalau sudah begini, tentu kamu bakal keluar ongkos lebih besar lagi bukan?

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika