Moladin – Kemampuan aki pasti menurun seiring dengan intensitas pemakaian. Apalagi aki mengalami proses kimiawi, kapasitasnya pun ikut berkurang. Namun, umurnya bisa jadi lebih cepat dari yang Anda perkirakan hanya karena kebiasaan sepele. Apa saja? Simak ulasan berikut ini.
1. Sering Meletakkan Jari di Handle Rem
Jangan bisakan meletakkan tangan di handle rem
Biasanya, pengendara motor meletakkan tangan di handle rem untuk menghindari rem mendadak. Namun, ternyata, kebiasaan ini memicu accu cepat soak. Mengapa?
Ketika motor dikendarai, tangan yang diletakkan pada handle rem tidak sengaja menekannya. Hal ini bisa mengakibatkan lampu rem menyala sepanjang motor berjalan. Padahal, standar arus listrik untuk menyalakan lampu rem mencapai 20 watt. Jika dibiarkan, tentu bikin tekor.
2. Sering Menghidupkan Motor dengan Starter Elektrik
Sebaiknya nyalakan motor dengan menggunakan kick starter
Ketika Anda menghidupkan motor pertama kali di pagi hari, sebaiknya tidak menggunakan starter elektrik. Pasalnya, kebiasaan itu bisa merusak aki yang terhubung dengan starter.
Solusi, gunakan kick starter untuk menyalakan motor. Lakukan sebanyak 2-3 kali engkolan supaya oli naik dan menyebar merata. Dengan meratanya oli, kerja dinamo starter elektrik lebih maksimal.
Anda bisa menggunakan starter elektrik saat menyalakan motor untuk kedua kalinya. Namun, jangan paksakan fungsi starter electric jika tidak mau menyala selama 5 menit. Lebih baik, pakai kick starter daripada merusak aki motor.
3. Memakai Standar Samping
Jangan matikan motor menggunakan standar samping
Standar samping pada motor matic biasanya bisa digunakan untuk mematikan mesin. Dalam kondisi darurat, cara ini efektif dilakukan. Sebaliknya, jika standar samping digunakan terus-menerus, bisa sebabkan soak. Pasalnya, standar samping hanya mematikan mesin, bukan komponen yang terhubung aki, seperti speedometer dan headlamp.
4. Memasang Aksesori Motor Berlebihan
Anda menyukai aksesori motor? Keberadaan aksesori menjadikan motor tampak keren. Misalnya, memasang lampu-lampu hiasan dan mengubah suara klakson.
Akan tetapi, penggunaan aksesori berlebihan bisa bikin boros kelistrikan. Hal itu karena setiap produsen motor sudah menghitung jumlah kebutuhan kelistrikan yang selaras dengan spesifikasi aki. Jadi, ketika Anda ingin menambah aksesori, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan bengkel atau dealer.
[product product=”Yamaha Mio M3″ images=”https://cdn.moladin.com/motor/yamaha/Yamaha_Mio_M3_2068_66732_large.jpg” url=”https://moladin.com/motor/yamaha/yamaha-mio-m3-matic-air-cooled-4-stroke-sohc-125cc” price=”Rp. 400.000,-*” description=”*DP mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]
5. Malas Melakukan Pengecekan Aki
Anda sering servis motor serta mengecek kondisi aki di bengkel? Walaupun dilakukan secara rutin, Anda harus tetap mengeceknya sendiri, terutama untuk tipe basah. Sesekali, coba lihat batas ketinggian cairan. Jika sudah hampir menyentuh batas bawah, segera isi ulang.
Selain mengisi ulang, cek juga komponen-komponennya. Mulai dari konektor sampai kabel-kabel penghubungnya. Pastikan unsur tersebut tepat terhubung sampai ke aki atau tidak bocor. Jangan lupa, cek kondisi sekring untuk menghindari arus pendek yang membahayakan kendaraan.
6. Lupa Mematikan Lampu Motor
Anda sering lupa mematikan lampu sign saat belok? Hati-hati; kebiasaan ini bisa menguras aki lebih banyak. Selain lampu sign, head lamp juga harus dimatikan ketika sudah tidak dipakai.
Beberapa produsen motor biasanya membenamkan teknologi head lamp on. Jadi, lampu ini menyala otomatis ketika Anda mengaktifkan kunci kontak. Di sisi lain, teknologi tersebut memudahkan pengendara, karena tidak perlu repot menekan tombol lampu. Namun, sebagian pengendara kerap komplain karena aki jadi cepat soak.
7. Jarang Memeriksa Katup Terminal Aki
Periksa katup terminal
Katup terminal aki merupakan bagian vital karena memengaruhi sistem kelistrikan motor. Jika komponen tersebut longgar atau muncul karat, arus listrik ke bagian motor bisa terhambat. Bahkan, dalam kasus tertentu, hal itu bikin pendeknya masa pakai.
Jadi, solusinya, pastikan jangan sampai terjadi kebocoran. Kemudian, lakukan pembersihan secara berkala. Caranya dengan menyiram bagian yang terkontaminasi jamur dan karat menggunakan air panas.
8. Lambat Merespons saat Bocor
Ketika aki bocor, pengendara mestinya cepat tanggap. Pasalnya, jika terlambat ditangani bisa mengeluarkan bahan beracun. Bahkan, bahayanya bisa meledak karena terjadi korsleting di area baterai.
9. Tidak Pernah Memanaskan Motor
Memanaskan motor merupakan kebiasaan sepele yang harusnya bisa Anda lakukan setiap pagi hari. Namun, masalahnya, banyak pengendara enggan menerapkan rutinitas tersebut. Hal ini padahal seringkali membuat aki motor sering bermasalah.
Padahal, dengan memanaskan motor, sel-sel dalam aki dapat berfungsi maksimal. Minimal, Anda memanaskan kendaraan sekitar 15 menit setiap harinya.
10. Tidak Terisi Penuh atau Undercharge
Aktivitas padat di pagi kadang kala membuat pengendara terburu-buru menjalankan motornya, hal ini sebabkan aki belum terisi penuh. Padahal, aki bersifat mirip baterai ponsel; ketika pengisian dayanya tidak maksimal, bisa menyebabkan cepat rusak. Standarnya, dapat ter-charge optimal manakala motor berjalan sejauh 5.000 rpm.
Itulah 10 kebiasaan sepele yang harus Anda hindari ya Moladiners. Mulai sekarang, pergunakanlah secara bijak dan rawat kendaraan bermotor Anda dengan cara terbaik.
[product product=”Yamaha Mio S” images=”https://cdn.moladin.com/motor/yamaha/Yamaha_Mio_S_9985_81477_large.jpg” url=”https://moladin.com/motor/yamaha/yamaha-mio-s-matic-4-stroke-sohc-125cc” price=”Rp. 500.000,-*” description=”*DP mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]
Baca juga;
- Siap-Siap, Ini 5 Pertanda Motor Akan Turun Mesin
- Cara Jitu Rawat Motor Injeksi, Kenali Komponen Penting Ini
- Tips Rawat Aki Motor, Kick Starter Buat Jarak Dekat
- Naik Motor Tanpa Aki? Kenali Efek Negatifnya Nih!
- Jangan Bingung, Begini Cara Mudah Atasi Aki Motor Soak