Mayoritas pemilik kendaraan masih banyak yang belum mengetahui tata cara mengatasi saat motor injeksi terendam banjir. Padahal jika salah langkah, akibatnya bisa bikin onderdil mesin jebol.
Mayoritas sepeda motor yang beredar di Indonesia umumnya sudah mengusung sistem injeksi. Bukan hanya motor jenis matik, motor bebek dan motor berkopling juga sudah lazim menggunakan sistem injeksi.
Sistem injeksi diadopsi banyak pabrikan karena terbukti mampu mendongkrak performa mesin lebih baik serta membuat konsumsi bahan bakar lebih efisien.
Saat dihadapkan dengan kondisi motor injeksi terendam banjir, ada beberapa langkah penting yang harus diperhatikan, jangan panik dan jangan langsung menyalakan mesin. Sebab akibatnya bisa fatal.
“Saat motor injeksi terendam banjir, pemilik kendaraan ga boleh panik. Sebab mayoritas panik muncul karena motor langsung dinyalakan setelah terendam banjir, dan jelas saja motor tidak akan menyala karena bagian dalam mesin harus dibersihkan dan dikeringkan dahulu,” ungkap Argo selaku kepala bengkel Galery Motor.
Efek motor injeksi langsung dinyalakan setelah terendam banjir
Water hammer
Water hammer adalah masuknya air ke dalam mesin dan bercampur dengan oli sehingga mengganggu proses pelumasan. Sebab air bukanlah bahan yang dibutuhkan mesin untuk bekerja. Atau bisa juga air masuk ke ruang pembakaran.
Jika air sudah masuk ke ruang mesin dan bercampur dengan oli, otomatis kandungan oli yang bersifat untuk melumasi komponen di dalam mesin tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Untuk itu, jika setelah melewati banjir baiknya motor injeksi jangan langsung dinyalakan. Kuras oli mesin terlebih dulu dan pastikan komponen di dalamnya sudah benar-benar kering. Kemudian ganti oli mesin baru.
Stang piston rusak
Efek jika motor injeksi terendam banjir dan langsung dinyalakan adalah stang piston rusak. Hal ini disebabkan efek dari water hammer.
Ini bahayanya jika motor injeksi terendam banjir dan langsung dinyalakan mesinnya. Apalagi jika air sudah bercampur dengan oli (water hammer).
Air yang masuk akan memberikan dorongan kuat berlawanan dari gerakan piston. Karena yang terkompresi adalah air bukan udara, imbasnya stang piston mengalami bengkok.
Motor mogok total
Jika dipaksakan untuk menyalakan mesin motor setelah terendam banjir, tentunya akan banyak komponen di dalam mesin yang rusak. Otomatis mesin akan mati total.
Stang piston menjadi bengkok, atau bahkan retak. Begitu juga dengan blok mesin, akan ada potensi retak jika mesin dipaksakan untuk menyala.
Sistem kelistrikan korslet
Sepeda motor injeksi sangat mengandalkan sistem kelistrikan untuk kinerjanya. Bukan tanpa alasan, otak dari sistem injeksi adalah Engine Control Unit (ECU).
Sistem kelistrikan yang berupa kabel, soket yang menghubungkan ECU akan konslet jika terendam air. Sebab sudah bukan rahasia umum lagi jika arus listrik terkena air maka akan terjadi konslet.
Jika sistem kelistrikan sudah mengalami konslet, maka bisa dipastikan mesin motor yang sudah mengadopsi sistem injeksi tidak akan bisa menyala.
Cara mengatasi motor injeksi terendam banjir
Kuras oli mesin
Setelah tadi dibahas mengenai efek dari motor injeksi terendam banjir dan mesin langsung dinyalakan, berikutnya akan kita bahas mengenai cara mengatasi motor injeksi yang terenfam banjir agar tidak rusak parah.
Langkah pertama saat motor injeksi kesayangan terendam banjir adalah dengan menguras oli mesin. Keluarkan semua oli mesin yang sudah bercampur dengan air, pastikan keadaan di dalam mesin benar-benar sudah kering.
Setelah itu ganti oli mesin yang baru, bahkan jika dirasa perlu setelah ganti oli mesin baru yang pertama, panaskan motor atau berkendaralah dengan jarak dekat, kemudian setelah 1×24 jam ganti lagi oli mesin dengan yang baru.
“Kuras oli kalau bisa jangan hanya satu kali, bagusnya tiga kali. Jadi setelah kuras oli dan diisi yang baru, motor dipanasin atau diajak muter jarak dekat, setelah itu kuras kembali oli mesin yang ada dan ganti dengan yang baru,” ucap Argo.
Keringkan komponen listrik.
Keringkan bagian-bagian komponen listrik, seperti pada soket sambungan, kabel-kabel dan jalur listrik lainnya. Pastikan komponen-komponen tersebut benar-benar kering.
Sebab, Komponen listrik merupakan bagian yang vital untuk motor yang sudah mengusung sistem injeksi. Sebab jika terjadi korsleting pada jalur atau komponen listrik maka otomatis akan mengganggu kinerja ECU. Bahkan bisa menyebabkan ECU motor jebol alias rusak.
Lakukan servis injektor
Jika motor injeksi sudah terlanjur terendam banjir, mau tidak mau pemiliknya harus membawa ke bengkel resmi atau bengkel rekanan yang sudah dipercaya. Komponen yang juga perlu dibersihkan atau diservis adalah injektor. Pasalnya setelah terkena banjir, ada kemungkinan injektor mampet atau lubangnya tertutup kotoran.
Proses pengerjaannya menggunakan sistem infus, jadi dibutuhkan cairan khusus. Lalu ada pula pengetesan fungsi debit semprotan injektor untuk mengetahui normal tidaknya komponen tersebut.
“Kalau servis injektor ringan, biayanya kisaran Rp 150 ribuan. Memang agak mahal, karena kami harus memastikan komponen ECU dan komponen lain yang berkaitan bisa bekerja optimal kembali. Selain itu, untuk servis injektor tidak bisa dilakukan sembarangan,” terang Argo dari bengkel Gator.
Namun jika setelah dicek, injektor tersebut ternyata tidak bisa diperbaiki lagi. Maka jalan satu-satunya adalah ganti injektor. Harganya sendiri berkisar mulai Rp 150 ribuan. Ingat itu baru harga injektor saja. Kalau kerusakan sudah menjalar ke ECU, ongkos penggantian yang perlu dilakukan lebih mahal lagi bisa tembus Rp 1 jutaan.
Nah, bagi moladiners yang motor injeksinya terendam banjir baiknya jangan panik dan langsung menyalakan mesin ya. Sebab jika dipaksakan efeknya akan merusak komponen-komponen di dalam mesin termasuk kelistrikannya. Jika hal tersebut terjadi, siapkan saja budget yang tidak sedikit untuk mengganti komponen-komponen yang rusak tersebut.
Lalu yang tidak kalah penting, segera bawa ke bengkel resmi atau bengkel langganan jika dirasa tidak mampu untuk mengatasinya sendiri. Pantau terus Moladin.com untuk informasi seputar dunia otomotif yang menarik.