Di Indonesia, mayoritas pembelian mobil baik kondisi baru atau bekas menggunakan sistem kredit. Bukan tanpa alasan, dengan cara kredit tentunya akan memudahkan konsumen untuk memiliki mobil impiannya. Namun, biar tidak boncos baiknya pahami cara hitung kredit mobil.
Saat ini sudah banyak perusahaan pembiayaan atau leasing dan bank yang mengadopsi sistem digital baik website atau aplikasi untuk menawarkan dan mengenalkan produk pembiayaan mereka. Umumnya di dalam website atau aplikasi dari bank dan leasing juga memberikan fasilitas simulasi penghitungan kredit atau cara hitung kredit mobil secara garis besarnya saja.
Meski demikian, masih banyak konsumen yang enggan menggunakan fasilitas tersebut dan lebih nyaman jika langsung bertemu dengan sales dari bank atau leasingnya.
Sebelum bertemu dengan pihak bank atau leasing, ada baiknya pahami cara hitung kredit mobil agar nantinya tidak merasa terbebani setelah akad kredit berlangsung.
Hal yang harus diperhatikan sebelum kredit mobil
-
Tarif bunga
Hal yang harus diperhatikan yang pertama dalam cara hitung kredit mobil adalah tarif bunga. Umumnya pihak bank atau leasing sudah menentukan besaran bunga yang ditetapkan.
Tarif bunga yang ditetapkan dari bank atau leasing biasanya tergantung jangka waktu atau tenor kredit yang akan diambil konsumen. Biasanya semakin lama jangka waktu yang diambil maka bunga yang ditetapkan akan lebih besar.
Di indonesia, umumnya tarif bunga yang ditetapkan oleh bank dan perusahaan leasing beragam. Umumnya 4 sampai 6 persen untuk jangka waktu kredit 1 sampai 3 tahun.
Namun jika perusahaan sedang mengadakan program promo, tarif bunga biasanya akan rendah. Bahkan bisa sampai 2,5 persen untuk tenor 1 tahun.
Jadi sebelum memutuskan beli mobil secara kredit, baiknya jangan terburu-buru dan cari terlebih dulu leasing atau bank yang menawarkan tarif bunga yang paling rendah.
-
Uang muka atau DP
Banyak calon debitur kredit yang masih terkecoh dengan iming-iming uang muka yang kecil jumlahnya. Padahal jika uang muka yang dibayarkan di awal jumlahnya kecil tentunya angsuran kredit yang akan dibayarkan akan lebih banyak.
Jadi jika bertemu dengan pihak leasing atau bank yang menawarkan uang muka rendah atau kecil, tanyakan dahulu jumlah besaran uang angsuran yang harus dibayarkan nantinya.
-
Cicilan atau angsuran
Sebelum melakukan akad kredit dengan pihak bank atau leasing, sebaiknya ukur dahulu kemampuan untuk membayar angsuran setiap bulannya. Jangan sampai di tengah masa kredit tidak bisa membayr kewajiban angusran dan akhirnya mobil disita.
Semakin lama tenor yang diambil dalam kredit mobil, maka angsuran akan semakin rendah. Meski yang sebenarnya tarif bunga yang dibebankan lebih besar. Namun setidaknya konsumen bisa menyesuaikan kemampuan dalam membayar angsurannya dengan adanya pilihan tenor waktu yang lama.
-
Tenor kredit
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwasanya tenor kredit sangat erat hubungannya dengan tarif bunga yang dibebankan ke calon debitur.
Namun tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak konsumen yang memilih kredit dengan jangka waktu yang panjang dengan tujuan menyesuaikan kemampuan jumlah angsuran yang harus dibayarkan setiap bulannya.
Meski resikonya tarif bunga yang dikenakan akan lebih tinggi, namun tidak diindahkan oleh calon debitur.
-
Biaya administrasi
Banyak konsumen yang tidak memperhatikan besaran biaya administrasi, padahal jumlahnya lumayan alias tidak sedikit dan ini merupakan komponen dari cara hitung kredit mobil.
Umumnya pihak leasing atau bank akan mengenakan biaya administrasi dikisaran Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu.
-
Asuransi
Cara hitung kredit mobil selanjutnya adalah memahami presentase asuransi. Sebab membeli mobil baru dengan cara kredit umumnya juga diharuskan membeli asuransi dari perusahaan asuransi rekanan pihak bank atau leasing.
Dalam hal ini konsumen juga harus teliti, pilih perusahaan asuransi yang historinya bagus dalam pelayanannya. Selain itu juga cari yang tarifnya rendah.
Produk asuransi mobil juga ada 3 macam, All Risk, TLO dan kombinasi. Meski umumnya untuk mobil baru menggunakan asuransi jenis All Risk, tidak ada salahnya jika memang dengan asurnasi TLO atau kombinasi dirasa sudah sesuai dengan kebutuhan.
Berikut rumus dan cara hitung kredit mobil
-
Menghitung uang muka
Rumus dalam menghitung besaran uang muka yang harus dibayarkan adalah: Uang muka (DP) = 20% x harga mobil. Maka, 20% x Rp 200 juta = Rp 20 juta
Rumus di atas menggunakan simulasi uang muka yang ditetapkan pihak bank atau leasing sebesar 20 persen dan harga mobil sebesar Rp 200 juta.
-
Menghitung pokok kredit
Pokok kredit adalah jumlah uang yang dipinjamkan oleh pihak bank atau leasing kepada konsumen.
Rumusnya sebagai berikut: Pokok kredit = harga mobil – uang muka (Rp 200 juta – Rp 40 juta = Rp 160 juta).
-
Rumus menghitung tarif bunga
Rumus dalam menghitung besaran tarif bunga adalah: Tarif bunga = pokok kredit x tarif bunga.
Maka, jika tenor kredit yang diambil 3 tahun, dan besaran bunganya misalnya 8%. Berarti Rp 160 juta x 8% = Rp 12,8 juta x 3 tahun = Rp 38,4 juta
Oleh karenanya Rp 38 juta adalah jumlah total besaran tarif bunga selama jangka waktu kredit selama 3 tahun.
-
Menghitung besaran cicilan
Rumus dalam menghitung besaran cicilan adalah pokok kredit ditambah tarif bunga dibagi tenor kredit. Berarti Rp 160 juta + Rp 38,4 juta : 3 tahun (36 bulan) = Rp 5.551.200
-
Menghitung asuransi dan administrasi
Besaran presentase asuransi dalam simulasi ini akan diambil angka 9,5% untuk jangka watu kredit 3 tahun. Rumusnya adalah tarif asuransi x harga mobil = 9,5% x Rp 200 juta = Rp 19 juta.
Kemudian biaya administrasi untuk proses pembayaran kredit di awal adalah Rp 550 ribu. Jadi total yang harus dibayarkan pertama saat akad kredit adalah: Uang muka + cicilan bulan pertama + tarif asuransi + biaya administrasi = Rp 40 juta + Rp 5.551.200 + Rp 19 juta + Rp 550 ribu = Rp 65.061.200.
Moladiners, itulah ulasan mengenai pahami cara kredit mobil. untuk informasi otomotif yang menarik pantau terus Moladin.com.