Pemerintah resmi menghadirkan relaksasi terkait Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) nol persen untuk industri otomotif. Efeknya, penjualan mobil meningkat setelah PPnBM 0 persen diberlakukan.
Berdasarkan informasi yang dirilis oleh Kementarian Perindustrian, mereka mencatat setiap pabrikan otomotif mengalami penjualan mobil meningkat setelah regulasi terkait PPnBM nol persen diberlakukan. Tidak hanya satu atau dua Agen Pemegang Merk (APM), tetapi hampir semua yang mendapat relaksasi menyatakan hal yang sama.
Dalam keterangan resminya, Juru Bicara Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Febri Hendri, memaparkan sejak adanya relaksasi pajak permintaan atas pembelian mobil mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
“Sejak dikeluarkannya kebijakan ini beberapa hari lalu, perusahaan otomotif melaporkan peningkatan penjualan,” ujar Febri melalui keterangan resminya.
Fenomena penjualan mobil meningkat dalam periode pemberian PPnBM nol persen ini juga dipaparkan oleh masing-masing APM. Pabrikan yang merasa terbantukan dengan adanya relaksasi pajak ini antara lain adalah PT Toyota Astra Motor, PT Honda Prospect Motor, PT Astra Daihatsu Motor, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia dan PT Suzuki Indomobil Sales.
Anton Jimmy Suwandi, selaku Marketing Director PT TAM, dalam keterangan resmi yang dirilis oleh kemenperin mengalami peningkatan yang luar biasa. Menurutnya, konsumen yang melakukan SPK terhadap kendaraan baru meningkat sebesar 94 sampai 155 persen.
“Dari data 1- 8Maret 2021, untuk Avanza, Sienta, Rush dan Yaris, jumlah SPK-nya naik sekitar 94-155 persen kalai dibandingkan dengan SPK bulan Februari di tanggal yang sama,” ujar Anton Jimmy Suwandi, dalam keterangan resmi kemenperin.
Penjualan Mobil Meningkat untuk Beberapa Pabrikan Otomotif
Selain PT Toyota Astra Motor yang mengalami peningkatan SPK. Beberapa pabrikan otomotif juga mengalami penjualan mobil meningkat selama periode relaksasi PPnBM nol persen.
PT Honda Prospect Motor menjelaskan bahwa permintaan konsumen terhadap mobil Honda meningkat sebesar 60 persen.
“Khususnya untuk model yang mendapatkan insentif pajak, peningkatan baik lebih dari 60 persen dibanding seminggu pertama pada bulan Februari lalu, growth tertinggi ada di Honda HR-V 1.5 liter,” ujar Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing PT Honda Prospect Motor.
Sementara untuk Daihatsu, mereka mencatat untuk beberapa produk mengalamin peningkatan sebesar 20 persen dan 40 persen. Penjualan mobil meningkat 20 persen yang diperoleh Daihatsu disokong oleh Ayla, Sigra, Sirion, Gran Max PU, dan Gran Max Blindvan.
Sementara untuk produk seperti Xenia, Terios, Luxio, dan Gran Max MB peningkatan SPK-nya sebesar 40 persen.
Begitupula dengan Mitsubishi Motors. Meski tanpa menyebutkan peningkatan penjualan mobil selama periode PPnBM nol persen ini, namun mereka mengklaim ada peningkatan dari permintaan untuk mobil Xpander dan Xpander Cross.
Sedangkan untuk PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), pihaknya mengklaim peningkatan penjualan mobil untuk tipe Ertiga dan XL7 sebesar 20 persen.
“Kemenperin mendukung agar industri otomotif serta para distributor kendaraan dapat melakukan fungsi, imbauan, controlling, serta supervise kepada diler, agar penurunan harga kendaraan dapat sesuai dengan harapan dan memenuhi permintaan konsumen sebaik mungkin,” pungkas Febri.
Untuk informasi otomotif terkini simak terus moladin.com