Kira-kira apa penyebab Peugeot menghentikan penjualan di Indonesia? Apa karena penjualannya boncos terus lantaran pabrikan mobil Prancis ini kalah saing dengan produk-produk mobil Eropa lainya seperti BMW dan Mercedes-Benz?
Sebelumnya dikabarkan Peugeot, merek mobil asal Prancis di bawah naungan PT Astra International, membuat keputusan untuk menghentikan penjualan di Indonesia.
Informasi terkait penghentian penjualan produk-produk Peugeot di Indonesia ini diketahui sejak Kamis (2/5/2024), dan telah dibenarkan oleh Chief Executive PT Astra International Tbk – Peugeot Sales Operation, Rokky Irvayandi.
Menurut Rokky Irvayandi, penyebab Peugeot menghentikan penjualan di Indonesia berasal dari prinsipalnya, yaitu Stellantis, yang merupakan perusahaan induk dari Peugeot.
“Benar (Peugeot berhenti jualan di Indonesia),” kata Rokky pada media.
Rokky menjelaskan mundurnya Peugeot dari Indonesia lantaran keputusan dari prinsipal. Stellantis sebagai induk disebut ingin mengakhiri penjualan di Indonesia.
“Berdasarkan informasi dari Stellantis sebagai prinsipal dari Peugeot, Stellantis telah mengambil keputusan strategis untuk menghentikan penjualan Peugeot di Indonesia. Ini terkait dengan strategi pertumbuhan bisnis Stellantis di kawasan ASEAN,” jelasnya.
“Seperti biasanya dengan level pelayanan yang sama seperti sebelumnya.”
Ia menyebut meskipun setop jualan, pelayanan purna jual tetap akan tersedia dengan komitmen yang sama seperti sebelumnya, termasuk layanan aftersales dan penyediaan suku cadang. Layanan tersebut akan tetap dioperasikan melalui 4 titik layanan yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk layanan home service.
Peugeot, yang sebelumnya fokus pada pemasaran SUV di Indonesia dengan model-model seperti Peugeot 5008, 3008, dan 2008, telah mengalami penurunan dalam tren penjualannya. Data wholesales Gaikindo menunjukkan penurunan distribusi Peugeot dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2023, hanya 199 unit Peugeot yang didistribusikan, dibandingkan dengan 451 unit pada tahun 2022 dan 265 unit pada tahun 2021. Bahkan, data year-on-year untuk periode Januari hingga Maret 2024 menunjukkan penurunan signifikan sebesar 67 persen, dengan hanya 28 unit Peugeot yang didistribusikan pada tahun ini.
Gugurnya Peugeot di pasar otomotif Indonesia mencerminkan persaingan yang semakin ketat di industri otomotif lokal.
Sejarah Singkat Peugeot di Indonesia
Peugeot, salah satu merek mobil tertua yang masih eksis secara global hingga kini, telah memiliki sejarah panjang di Indonesia. Mereka pertama kali memasuki pasar Indonesia pada tahun 1972 melalui Astra Group dengan nama Multi France Motor, yang bertindak sebagai importir, distributor tunggal, dan penyedia layanan purna jual untuk merek-merek Prancis seperti Peugeot dan Renault.
Di era 1980-an hingga awal 1990-an, penjualan mobil Peugeot meningkat signifikan, terutama dengan peluncuran Peugeot 505 GR sedan yang sukses. Pada awal 2000-an, Peugeot kembali meraih kesuksesan dengan peluncuran Peugeot 206, yang menjadi sangat populer di Indonesia.
Meskipun hanya beredar antara tahun 2003 hingga 2006, Peugeot 206 berhasil memikat hati konsumen Indonesia dengan desain menarik dan prestasi di ajang reli dunia WRC.
Namun, sejak itu, Peugeot mengalami pasang surut di pasar Indonesia. Meskipun memiliki beberapa model legendaris seperti Peugeot 306, 405, dan 406, popularitasnya menurun hingga awal 2000-an.
Demikian ulasan penyebab Peugeot menghentikan penjualan di Indonesia. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.