Jumat, Maret 29, 2024
Banner-Wuling-EV-Blog

Review Honda Brio CBU 1.300 cc, Paling Bertenaga!

by Tigor Sihombing
Review Honda Brio CBU Mesin 1.300 cc

Kali ini kami akan mengulas review Honda Brio CBU mesin 1.300 cc. Info ini penting terlebih untuk kamu yang sedang berburu sedan hatchback Jepang ini.

Sebagaimana diketahui, Honda Brio kapasitas mesin 1.300 cc merupakan produk Completly Built Up (CBU) atau generasi mula-mula yang rilis pertama kali di Indonesia pada pertengahan 2012 – 2013. Produk ini diimpor utuh dari Thailand dan muncul sebelum Honda Brio resmi menjadi mobil LCGC (Low Cost Green Car).

Baru di tahun 2013 Honda merilis produk LCGC mereka Brio Satya yang berkapasitas mesin 1.200 cc. Mulai periode 2013-2014, mobil ringkas ini pun dirakit di Indonesia.

Lalu Brio CBU sempat berganti nama jadi Brio Sports pada 2013, menemani kemunculan Brio Satya 1.200 cc yang LCGC. Hanya saja tidak berlangsung lama, karena di tahun yang sama pabrikan berlogo H menghentikan produksi dari Brio Sports atau Brio 1.3000 cc disuntik mati.

Walau sudah tidak lagi dijual dalam versi baru, namun Brio CBU menarik untuk dipunya. Pasalnya dari sisi tenaga memang begitu mantap untuk mobil mungil, karena pakai mesin terbesar di kelasnya.

Harga Honda Brio CBU sendiri masih cukup tinggi, karena masih diminati. Jika kamu tertarik, kisarannya sekitar Rp 90-100 jutaan.

Spesifikasi Mesin dan Fitur Honda Brio 1.300 cc

Review Honda Brio CBU Mesin 1.300 cc

Honda Brio CBU kala itu mengusung spek mesin i-VTEC SOHC 1.3 liter 4 silinder yang punya tenaga paling besar di kelasnya

Nah kembali ke review Honda Brio Brio CBU mesin 1.300 cc. Awal kemunculannya mobil ini menggunakan striping body dari bemper, kap, hingga atap.

Honda Brio CBU kala itu mengusung spek mesin i-VTEC SOHC 1.3 liter 4 silinder 98 HP. Besaran ini merupakan yang tertinggi di kelasnya.

Baca juga  Trip Seru Bersama All New Honda BR-V di Palembang, Disetirin Dian Soediro

Sebagai perbandingan, Agya yang juga rilis di 2013 sebagai kompetitor, LCGC Toyota tersebut hanya mengeluarkan varian 1.000 cc bertenaga 64 HP. Baru di tahun 2017, Toyota Agya merilis varian 1.200 cc yang bahkan tenaganya masih di bawah Brio CBU lama, yakni 86 HP.

Honda Brio CBU Mesin 1.300 cc awal kemunculannya memiliki dua trim yakni type S dan E. Ada opsi transmisi manual dan otomatis.

Type S adalah trim terbawah. Pada sektor eksterior, tipe S masih menggunakan pelek kaleng, sedangkan type E sudah menggunakan pelek alloy. Selain itu handel pintu Brio type S juga masih standar dengan kelir hitam, sedangkan Brio tipe E sudah sewarna bodi seperti pada Brio E.

Honda Brio 1.3 type S juga tidak mengusung kunci dengan tombol alarm terintegrasi, dan panel window yang hanya 2 pintu di bagian depan saja, sedangkan bagian belakang masih engkol.

Fitur hiburannya juga minim. Brio type S juga masih mengandalkan single DIN, sedangkan Brio E sudah memakai double DIN. Selain itu lapisan krom pada kisi AC yang ada di tipe E juga tak tampak di versi Brio S.

Meski memiliki sederet perbedaan, namum keduanya dibekali dengan fitur keselamatan paling mumpuni saat itu dibanding Agya dan Calya. Pada Brio type S menggunakan ABS, EBD dan dual SRS airbag.

Perbedaan Honda Brio 1.300 cc dan 1.200 cc

Review Honda Brio CBU Mesin 1.300 cc

Di tahun 2016 Honda Brio 1.200 cc memiliki ubahan pada desain bemper depan, lampu belakang, desain pelek dan dasbor baru.

Adapun perbedaan Honda Brio 1.300 cc dan 1.200 cc adalah masa edarnya. Honda Brio 1.300 cc CBU dipasarkan sejak 2012, kemudian berhenti diimpor langsung dari Thailand pada 2013. Hanya saja masa penjualnnya, kurang lebih hingga awal 2014.

Baca juga  7 Keunggulan Honda BR-V, Calon Konsumen Wajib Tahu!

Sementara Honda Brio 1.200 cc hadir sejak 2013 dengan produksi di Tanah Air. Mobil ini hadir sebagai produk LCGC.

Di tahun 2016 Honda Brio 1.200 cc memiliki ubahan pada desain bemper depan, lampu belakang, desain pelek dan dasbor baru. Ada pula transmisi CVT menggantikan otomatis konvensional. Selain itu, variannya juga berubah, untuk Brio non-LCGC, namanya menjadi Brio RS yang bermain di segmen sporty.

Sedangkan untuk LCGC bernama Brio Satya, untuk versi subsidi trim termurah.

Kemudian Brio 1.200 cc memiliki generasi terbaru pada 2018. Perbedaan paling jelas terlihat di bodi belakang yang tidak lagi memiliki patahan khas  Honda Civic Nova lawas. Kini tampilannya lebih manis, karena punya bokong yang melekuk.

Penjualan Brio 1.200 cc cukup istimewa dan berlanjut hingga sekarang. Bahkan jadi mobil terlaris di Indonesia selama pandemi Covid-19.

Keluhan Umum Honda Brio CBU Mesin 1.300 cc 

Review Honda Brio CBU Mesin 1.300 cc

Tidak banyak keluhan pemilik Brio, kebanyakan hanya masalah kecil

Secara usianya yang baru menginjak 8 tahun, belum ada keluhan berarti terhadap baby Jazz ini. Paling juga harga Honda Brio CBU yang masih cukup tinggi sering jadi kendala untuk meminangnya. Kisarannya masih Rp 90-100 jutaan.

Namun kalau keluhan masalah atau penyakit, tidak terlalu banyak. Secara umum, ada penyakit-penyakit lama Honda Brio CBU yang mudah ditanggulangi. Berikut informasinya:

Kabin Bising

Review Honda Brio CBU Mesin 1.300 cc berikutnya meliputi kabin yang bisaing. Hal ini menjadi masalah lama yang ada pada Honda Brio CBU rakitan 2013.

Solusinya bisa menambahkan peredam aftermarket pada bagian panel pintu. Dan jangan lupa tambahkan juga karpet lantai yang cukup tebal agar suara ban bisa tereduksi.

Baca juga  Brio Virtual Drift Challenge 2022 Resmi Dimulai, Mau Ikutan?

“Untuk menganggulangi kabin bising mudah. Tinggal pasang peredam,” kata Putra mekanik mobil di kawasan Otista Jakarta Timur.

Adapun biaya pasang perdem berkisar sekitar Rp 600 ribu untuk bagaian pintu saja. Dan Rp 2,7 – 3 jutaan untuk penggunaan full set peredam.

Konsumsi BBM Lebih Boros dibanding Kompetitornya

Di banding Toyota Agya dan Ayla konsumsi BBM Honda Brio 1.300 cc terbilang lebih boros BBM. Hal ini wajar lantarn powernya juga lebih besar Brio CBU 1.300 cc dibanding kedua mobil tersebut.

“Solusinya bisa dengan menggunakan oli dan bahan bakar sesuai saran pabrikan dan rajin servis berkala,” tambah Putra.

Bisa juga melakukan penyetelan klep mesin ketika bengkel sudah menyarankan. Dengan membuat mesin tetap dalam kondisi prima, tentu konsumsi BBM juga bakal terjaga.

Jangan lupa terapkan teknik eco driving, supaya mesin Brio CBU tidak menenggak bensin terlalu banyak ketika diajak berkendara. 

Dashboard Berisik

Keluhan klasik lainnya yang umum terjadi pada Honda Brio CBU 1.300 cc adalah dashboard yang sedikit berisik. Hal ini bisa jadi akibat adanya bagian dashboard mobil dan panel pintu yang kurang tertutup rapat sehingga ada celah kecil.

Celah inilah yang akan menimbulkan bunyi ketika mobil melaju, terutama saat melewati kondisi jalan rusak. Bunyi ini biasanya muncul pada Brio produksi awal.

Untuk solusinya, bawalah mobil Honda Brio tersebut ke bengkel terpercaya kamu untuk dilakukan pengecakan dan pengencangan, agar dashboard menjadi lebih ketat dan bunyi-bunyi hilang.

Demikian ulasan terkait review Honda Brio CBU mesin 1.300 cc. Kiranya konten ini bisa menjadi panduan bagi kamu yang sedang mencari unit bekas untuk dibeli Honda Brio CBU generasi pertama.

Simak terus Moladin.com untuk update terbaru berita seputar otomotif.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika