Review Suzuki Karimun kotak menarik untuk diulas, sebab mobil ini merupakan city car yang sempat meraih kesuksesan di massanya. Kini dalam versi bekas, popularitasnya juga mulai menanjak lagi.
Desainnya boxy khas mobil Jepang dengan lekukan serta garis-garis bodi jadi keunggulannya, karena mirip mobil mainan. Kemudian meski berstatus city car, ruang kabin interiornya terbilang cukup lega. Selain itu konsumsi bahan bakarnya juga irit.
Suzuki Karimun kotak merupakan produk Completley Built Up (CBU) yang didatangkan langsung dari negara asalnya yaitu Jepang pada tahun 1998. Kedatangnnya memang senyap, wajar waktu itu situasi politik di Indonesia sedang bergejolak.
Meski demikian, pihak Suzuki Indonesia optimis bahwa Suzuki Karimun kotak merupakan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen pada waktu itu. Hal tersebut dibuktikan pada tahun 1999, mereka merakit Suzuki karimun kotak di Indonesia alias Completely Knocked down (CKD).
Benar saja, animo konsumen positif dan membuat duo city car asal Korea Selatan yang juga dipasarkan di Indonesia yaitu Hyundai Atoz dan Kia Visto was-was.
Singkat cerita, Suzuki Karimun kotak distop produksinya pada tahun 2007 dan digantikan oleh Karimun Estilo. Sayangnya, kehadiran Karimun Estilo tidak begitu diterima oleh konsumen di Indonesia. Sebab dimensinya lebih sempit serta desainnya kurang cocok dengan selera pasar lokal.
“Saat ini Karimun kotak kembali diminati dan diburu oleh para penikmat otomotif. Desainnya boxy khas city car Jepang serta kabinnya ga sempit meskipun city car. Selain itu juga konsumsi BBMnya irit, jadi untuk dipakai harian di kota besar seperti Jakarta cocok,” ungkap Salim, pemilik toko sparepart khusus Karimun kotak pada Jumat (26/11/2021).
Nah, untuk lebih jauh mengenal Karimun generasi pertama mulai dari desain eksterior, interior hingga mesinnya. Mari simak ulasan review Suzuki Karimun Kotak atau Karko berikut ini:
Konsep desain eksterior boxy
Review Suzuki Karimun kotak yang pertama adalah dari sisi tampilan eksteriornya. Mobil dengan segmen city car ini mempunyai tampilan yang modern di eranya.
Bagian grille serta kap mesin berukuran tidak terlalu besar. Justru bagian lampu utamanya yang berbentuk kotak dan ukurannya lumayan besar. lampu yang menonjol ini merupakan salah satu ciri khas Karimun kotak, serta menyelaraskan ukuran kaca depan yang juga terbilang lebar.
Pun begitu juga pada bagian belakangnya. Desainnya tidak neko-neko, lampu belakang berbentuk kotak persegi panjang yang terpasang pada bumper dengan ukuran yang seimbang dengan dimensi bodinya.
Mobil ini mempunyai dimensi panjang 3.410 mm, lebar 1.575 mm dan tinggi 1.705 mm. Sementara untuk jarak poros rodanya 2.335 mm. Kemudian untuk ukuran roda, Karimun kotak menggunakan pelek 13 inci dengan ban 165/65.
Desain interior sederhana
Selanjutnya, review Suzuki Karimun Kotak masuk ke bagian kabin interior. Secara keseluruhan tampilan interior Karimun kotak terbilang sederhana jika dibandingkan city car yang beredar saat ini. Namun saat itu desain interior Karimun kotak mendapat predikat sporty dari penggemarnya.
Pada bagian dashboard terdapat fitur audio single din yang bisa memutar radio dan tape. Di atasnya terdapat tombol dengan sistem geser untuk pengoperasian AC. Oh ya, di bawah fitur audio juga terdapat asbak dan fitur lighter car.
Selain itu, pada bagian dashboard depan penumpang terdapat kotak penyimpanan yang ukurannya memang tidak terlalu besar, namun di atasnya terdapat space yang bisa untuk menaruh barang-barang kecil seperti ponsel atau tissue.
Warna interior yang diusung adalah abu-abu tua yanf dikombinasikan dengan warna abu-abu muda pda bagian doortrim, pilar serta plafonnya. Padupadan tersebut sedikit memberi kesan elegan.
Untuk joknya, pakai warna selaras dengan dashboradnya, yaitu abu-abu tua. Kemudian belum dibalut kulit.
Mesin bandel dan irit
Review Suzuki karimun kotak berlanjut ke bagian jantung pacunya. Mesin yang digunakan sama dengan mesin Suzuki Carry dan Suzuki Katana.
Pakai kode F10A, berkapasitas 970 cc 4-silinder SOHC dengan transmisi manual 5-percepatan yang terkenal tangguh dan irit. Kemudian karena banyak berbagai mesin dengan mobil Suzuki lain, jadi mudah untuk dicari spare partnya meski usianya sudah lebih dari 20 tahun.
Tenaga maksimumnya diklaim mencapai 56 PS di 5.500 rpm. Sementara untuk torsinya puncaknya tercatat 400 Nm pada putaran mesin 1000 rpm.
“Konsumsi bahan bakarnya irit, untuk perjalanan luar kota bisa 1 banding 16, sedangkan untuk perjalanan dalam kota bisa 1 banding 12. Namun kembali lagi pada gaya mengemudi pemiliknya, jika ugal-ugalan ya boros juga tentunya,” imbuh Salim.
Hanya saja, persoalan kadang timbul ketika menggunakan AC di kemacetan, mobil terasa jadi kurang bertenaga atau endut-endutan. Maklum ini efek dari pengunaan mesin yang kecil.
Kaki-kaki empuk
Berikutnya review Suzuki Karimun Kotak yang kami bahas adalah pada bagian kaki-kakinya. Mobil city car ini terbilang punya bantingan yang empuk.
Kemudian karena usianya sudah lebih 20 tahun, kerap banyak mengalami masalah. Tidak ada salahnya melakukan penggantian dengan suspensi baru resmi dari Suzuki. Banderolnya juga tidak mahal, cuma Rp 1-2 jutaan.
Hanya saja persoalannya adalah karena cukup empuk, jadi sering terasa limbung ketika bermanuver pada kecepatan tinggi. Oleh karenanya, banyak pula yang mengganti shockbreaker Karimun kotak dengan versi aftermarket seperti KYB Excel G gas.
Minim fitur keselamatan
Review Suzuki Karimun kotak selanjutnya adalah dari sisi fitur keselamatan. Mobil ini terbilang minim fitur keselamatan. Terbukti hanya terdapat seat belt saja untuk pengemudi dan seluruh penumpangnya.
Sementara untuk anti-lock braking system (ABS) dan airbag belum ada. Namun, pada era itu fitur-fitur keselamatan seperti Airbag dan ABS hanya digunakan untuk mobil-mobil mewah “level direktur”. Pesaing Karimun kotak seperti Kia Visto dan Hyundai Atoz pun belum mengadopsi fitur-fitur tersebut. Jadi sesungguhnya soal minim fitur keselamatan, bisa dimaklumi.
Moladiners, itulah ulasan mengenai review Suzuki Karimun kotak. Mobil ini layak dibeli, sebab durability mesin serta efisiensi BBM-nya sudah teruji. Kemudian harga bekasnya juga tidak bikin kantong bolong.
Meski demikian, saat akan meminangnya harus dicek semua bagian mobil. Apalaig umur Karimun kotak sudah lebih dari 15 tahun hingga 20 tahun. Jadi kemungkinan karet-karet sudah getas, kemudian bodi keropos bisa saja terjadi.
Untuk informasi otomotif menarik lainnya, simak terus Moladin.com.