Sejarah Honda Win 100, dari Motor Dinas Hingga Incaran Kolektor

by Tigor Sihombing
Sejarah Honda Win 100

Sejarah Honda Win 100, motor klasik yang dulu sempat diremehkan, kini kembali populer dan menjadi buruan di kalangan kolektor otomotif.

Awalnya, Honda Win 100 memiliki harga pasaran bekas yang relatif rendah, kini melambung tinggi hingga belasan juta.

Apa yang membuat motor ini begitu istimewa hingga banyak yang mengincarnya? Mari mengenal lebih jauh sejarah dan keunikan dari Honda Win 100.

Sejarah Honda Win 100 Meluncur Perdana Tahun 1984

Sempat tak dilirik, Honda Win 100 kini jadi incaran untuk dimodifikasi (Foto : IG @Iseng-iseng Store)
Sempat tak dilirik, Honda Win 100 kini jadi incaran untuk dimodifikasi (Foto : IG @Iseng-iseng Store)

Honda Win 100 pertama kali diluncurkan pada tahun 1984 dengan desain yang cukup unik untuk masa itu. Dengan bentuk bodi yang cenderung kotak, motor ini berbeda dari mayoritas motor di Indonesia yang umumnya berbentuk bulat. Perubahan desain ini berbarengan dengan tren motor yang mulai mengarah ke bentuk mengotak, seperti pada Honda Astrea 800 dan GL100.

Desain Honda Win 100 diciptakan oleh desainer asli Indonesia, dan meskipun awalnya kurang diminati, motor ini perlahan menjadi terkenal karena kepraktisan dan ketangguhannya. Pemerintah Indonesia juga memilih Honda Win sebagai kendaraan dinas untuk berbagai instansi, membuatnya semakin dikenal luas di pelosok negeri. Mulai dari pengantaran surat di daerah pedalaman hingga operasional dinas pemerintahan.

Baca juga  Spesifikasi Honda CBR1000RR-R Fireblade Terbaru yang Rilis di Indonesia

Honda Win 100 memiliki sejarah panjang sebagai kendaraan dinas pemerintah. Setiap instansi memiliki warna khas untuk membedakan kendaraan mereka, yang membuat koleksi Honda Win 100 di Indonesia memiliki warna beragam.

Spesifikasi Honda Win 100

Honda Win 100
Honda Win 100 paras klasik

Honda Win 100 mengusung mesin 4 langkah SOHC berkapasitas 97,2 cc dengan sudut mesin 80 derajat atau dikenal dengan istilah “mesin tidur” seperti motor bebek. Tenaga maksimal motor ini adalah 8 dk pada 8.000 rpm dan torsi 7,45 Nm pada 5.000 rpm. Menggunakan transmisi 4 percepatan dan kopling manual, tenaga disalurkan dengan rantai ke roda belakang, menjadikannya motor yang mudah digunakan dalam berbagai situasi.

Dengan rangka tipe “grasshopper” atau belalang, Honda Win 100 dikenal ringan dan stabil. Suspensi depannya menggunakan teleskopik dengan tipe “free valve”, sementara bagian belakang memakai swing arm berbentuk bulat dengan suspensi ganda. Fitur tambahan seperti rak belakang memperkuat kesan praktis motor ini, cocok untuk berbagai kebutuhan transportasi.

Varian Honda Win 100: Standar dan Semi Trail

Honda Win 100 hadir dalam dua varian, yakni Standar dan Semi Trail. Pada varian standar, pelek depan berukuran 17 inci dengan lebar 2.50 dan belakang 2.75. Sementara, pada versi Semi Trail, pelek depan 18 inci dengan pola trail yang lebih kokoh.

Baca juga  Suspensi Upside Down CBR150R 2021 Bisa Dipakai Model Lama?

Selain itu, perbedaan juga terletak pada bahan sepatbor depan; varian standar menggunakan besi sedangkan Semi Trail memakai plastik yang dipasang di posisi lebih tinggi layaknya motor trail.

Eksistensi Honda Win 100 Hingga Tahun 2005

Produksi Honda Win di Indonesia berlangsung hingga tahun 2005. Seri awal dari tahun 1984 hingga 1985 tidak memiliki embel-embel “100” dan hadir dengan ciri khas seperti lampu kecil berbentuk kotak, spion unik, serta mesin dengan warna hitam. Honda Win 100 di era ini juga hadir dengan variasi warna lengkap, dari silver hingga navy blue.

Pada akhir 90-an, Honda mulai mengekspor Win 100 ke beberapa negara ASEAN. Kemudian pada tahun 2003, Honda meluncurkan versi dengan sepatbor plastik yang lebih modern. Uniknya, Honda Win 100 tetap mempertahankan desainnya tanpa perubahan besar, menjadikannya motor dengan karakter klasik yang kuat dan orisinal.

Demikian ulasan Sejarah Honda Win 100. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika