Kami melakukan sesi test drive Hyundai Creta di Bali beberapa waktu lalu. Bagaimana rasa berkendaranya? Iritkah konsumsi BBM SUV ini?
Bicara rasa berkendara, bisa dibilang Creta mendapat nilai cukup. Dalam artian berada di tengah-tengah dibanding kompetitor. Tidak ada nilai yang benar-benar menonjol untuk kelas SUV 1.500 cc, kecuali fitur.
Ya, soal fitur memang Creta sangat berlimpah. Khususnya di varian tertinggi atau Creta Prime IVT seharga Rp 397 juta memiliki panoramic sunroof besar, speaker Bose, wireless charger, air purifier, hingga Hyundai Bluelink.
Gimik-gimik seperti ini memang bisa dibilang jadi keunggulan mobil berlogo H, apalagi dibanding Honda HR-V, Mazda CX-3, dan MG ZS. Ada pula fitur Hyundai SmartSense di Creta yang membuat berkendara lebih selamat. Di dalamnya terintegrasi forward collision-avoidance assist (FCA), blind-spot collision-avoidance assist (BCA), lane keeping assist (LKA), dan sebagainya.
Kemudian kembali soal rasa berkendara, hasil test drive Hyundai Creta di Bali memang membuktikan mobil ini biasa-biasa saja. Okelah kekedapan kabinnya mantap, namun di sisi lain material interiornya khususnya di dashboard terbilang kurang, lantaran didominasi plastik keras. Harusnya di harga tersebut, Creta sudah bisa memiliki banyak panel soft touch.
Lalu ketika melewati jalanan keriting, bantingan suspensinya juga terbilang cukup. Memang lebih baik dari HR-V, tapi tidak seistimewa itu. Bahkan kalau soal kekakuan atau menjadikan rasa berkendara lebih menyenangkan, suspensinya juga tidak sehebat CX-3.
Jadi memang kelasnya ada di tengah-tengah. Cukup nyaman, tapi juga cukup menyenangkan. Hyundai sepertinya mau main aman.
Kalau Test Drive Hyundai Creta, Patut Coba Mode Sport!
Meski tidak ada yang terlalu menonjol dari rasa berkendaranya, tapi saran kami ketika kamu test drive Hyundai Creta wajib coba mode sport. Pasalnya di sinilah senyum kami agak terkembang.
Bagaimana tidak? Ketika kenop diputar ke mode sport, panel instrumen langsung berubah warna jadi merah agak oranye. Ini menandakan performa mesin optimal bisa diraih lebih mudah.
Kemudian putaran mesin dibuat ditahan di putaran 2.000 rpm. Efeknya pedal gas jadi lebih responsif, sekali injak maka mobil langsung melaju cepat. Setir juga jadi lebih berat, agar manuvernya bisa presisi di kecepatan tinggi.
Dengan mode sport, mobil juga jadi lebih mudah menanjak. Tidak ada sedikit pun terasa Creta kekurangan tenaga.
Lalu soal ground clearance, Creta termasuk yang tertinggi di kelasnya mencapai 200 mm. Ini membuat pengendara percaya diri ketika melewati jalan bergelombang atau berbeda ketinggian, karena kemungkinan bodi bawah bersinggungan dengan jalan adalah minimal.
Lagi-lagi soal gimik, Hyundai memang istimewa. Di sini mereka memberikan paddle shift. Alhasil meski bertransmisi otomatis, tapi pengendara bisa merasakan sensasi perpindahan gigi ala manual dari lingkar kemudi layaknya mobil sport.
Konsumsi BBM Hyundai Creta, Irit?
Selama test drive Hyundai Creta di Bali, kami juga melakukan pengujian konsumsi BBM. Caranya dengan berkendara seperti biasa, kemudian melihat keiritannya dari panel instrumen multifungsi yang dipunya oleh SUV berlogo H miring ini.
Pertama saat melibas padatnya arus lalu lintas alias lebih banyak stop & go sepanjang perjalanan 111,1 Km. Konsumsi BBM Hyundai Creta ternyata mencapai 9,17 Km/liter.
Kemudian ketika melewati jalan yang lebih lengang dengan total perjalanan 171,9 Km. Didapatlah angka irit Creta sekitar 12,98 Km/liter. Catatan ini sesungguhnya biasa-biasa saja untuk ukuran SUV ringkas 1.500 cc.
Itulah tadi bahasan soal test drive Hyundai Creta di Bali. Gimiknya memang istimewa, tapi rasa berkendaranya ya biasa saja. Kami sebut demikian, karena kami tahu bahwa Hyundai punya banyak senjata lain yang masih disimpan.
Ambil contoh di India, Creta punya mesin turbo peminum bensin dan diesel. Pastinya kedua teknologi itu kalau diterapkan ke Indonesia, bisa menjadikan Creta lebih istimewa lagi dibanding para rival.
Untuk informasi terbaru dan terlengkap seputar otomotif, pantau terus Moladin!