Mobil melewati banjir tentu beresiko mogok, meski demikian masih banyak pengemudi mobil yang masih nekat. Alasannya banyak, mulai dari urusan pekerjaan yang tidak bisa ditunda hingga terburu-buru ingin pulang ke rumah..
Jika dihadapkan dengan situasi demikian, jangan panik. Mobil masih bisa melewati banjir namun harus dengan beberapa cara agar tidak mogok di tengah genangan air.
Mogoknya mobil saat melewati banjir umum disebabkan karena pengemudi tidak memperhitungkan ketinggian air, serta cara mengemudi yang salah. Karenanya kita akan ulas mengenai cara mobil melewati banjir dengan selamat.
“Beberapa hari ini curah hujan sudah mulai intens dan beberapa wilayah di Jakarta terjadi genangan air yang cukup tinggi (banjir). Jangan asal modal berani saja untuk melewatinya, harus terukur agar mobil tidak mogok, seperti melihat ketinggian air. Ada baiknya juga pengemudi menunggu mobil lain untuk melewatinya terlebih dahulu supaya bisa mengukur ketinggian air dengan mobil yang digunakan,” buka Irwan Santoso, mekanik bengkel resmi Toyota Pondok Cabe (8/1).
“Selanjutnya injak pedal gas secara konstan, tidak usah memainkan gas dan tidak usah buru-buru, kemudian juga ambil jalan di tengah, jangan dipinggir karena ditakutkan ada selokan yang tidak terlihat karena tertutup genangan air. Setelah melewati, cek kondisi oli mesin dan oli lain serta keringkan bagian kaki-kaki. Jika ingin optimal bawa ke bengkel resmi untuk pengecekan keseluruhan supaya mobil tetap aman kondisinya,” urainya.
Cara mobil melewati banjir yang bisa dilakukan
1. Perhatikan ketinggian air
Cara mobil melewati banjir yang pertama adalah dengan memperhatikan ketinggian air. Idealnya banjir yang masih bisa dilewati adalah dengan volume ketinggian air maksimal setengah ban mobil yang digunakan.
Pilihlah genangan yang paling rendah serta bebas dari hambatan seperti polisi tidur, jalan rusak atau lainnya. Karena saat menerjang banjir, konstannya kecepatan mobil memegang peranan penting dalam meminimalkan risiko.
Sebagai informasi, jika ketinggian air sudah melewati setengah ban, akan berpotensi sistem kelistrikan dan kabin mobil kemasukan air. Jika sudah terjadi, bukan tidak mungkin mobil akan mogok.
2. Biarkan mobil lain melewatinya lebih dulu
Cara mobil melewati banjir selanjutnya adalah dengan cara membiarkan mobil lain melewatinya terlebih dahulu. Yup, ini bisa menjadi kesempatan untuk mengamati cara mobil lain menerjang banjir.
Mobil yang lebih dulu melewati banjir itu bisa dijadikan referensi karena pasti sulit memprediksi kondisi banjir yang akan dilewati.
Amati kedalaman air yang muncul saat mobil lain melintas. Lihat juga seperti apa kontur jalan yang dilewati mobil tersebut, apakah cukup stabil atau tidak.
Jangan lupa pertimbangkan juga jenis mobilnya, bandingkan dengan jenis mobil yang digunakan sehingga tahu risiko yang diterima saat menerjang banjir.
3. Jaga jarak dengan mobil di depan
Setelah yakin bisa menerjang banjir, cara mobil melewati banjir selanjutnya adalah dengan memberi jarak mobil di depan.
Hal tersebut untuk mencegah mobil berhenti di tengah banjir. Cara berkendara yang satu ini sering kali diabaikan oleh pengemudi karena ingin segera bisa melewati genangan.
Sebab jika mobil di depan berhenti, otomatis mobil yang dikendarai juga akan ikut berhenti. Hal ini justru akan menyebabkan gelombang, hingga air menggenangi sistem kelistrikan dan kabin mobil.
Dengan menjaga jarak, juga bisa mencegah mobil dari tabrakan jika sewaktu-waktu kendaraan di depan berhenti secara mendadak.
4. Putaran mesin rendah
Cara mobil melewati banjir selanjutnya adalah dengan menjaga putaran mesin rendah. Jangan percaya mitos yang bilang saat menerjang banjir putaran mesin harus tinggi, supaya mesin tak mudah mati atau untuk melawan air yang masuk lewat knalpot.
Putaran mesin tinggi justru memperbesar daya isap udara dari mesin dan makin memungkinkan air masuk ke dalam mesin melalui filter udara. Akibatnya terjadi water hammer dan mesin bisa rusak parah.
“Jalankan mobil dengan putaran mesin yang rendah di kisaran 1.500-2.000 rpm. Jikapun air tetap masuk ke ruang mesin, kerusakan yang terjadi juga bisa lebih minimal dibanding memakai putaran tinggi,” imbuh Irwan.
Kemudian jangan terlalu sering injak kopling (untuk mobil manual). Usahakan pakai gigi satu saja terus. Pasalnya nanti air jusru bisa masuk ke sistem transmisi kalau kopling diinjak.
5. Ikuti arus gelombang
Cara mobil melewati banjir yang terbilang efektif adalah mengikuti arus gelombang yang terbentuk saat mobil lain melintas.
Gelombang tersebut akan mengarah ke depan lalu menyisakan celah dangkal di sisi belakang. Jangan mendahului alur gelombang ini, tapi ikutilah sehingga laju mobil bisa sama dengan gelombang.
6. Matikan mesin
Cara mobil melewati banjir selanjutnya adalah dengan mematikan mesin. Yup, jika terjebak di tengah banjir yang ketinggiannya sudah tidak memungkinkan untuk diterjang baiknya langsung mematikan mesin mobil. Hal tersebut untuk menghindari korsleting listrik serta kerusakan mesin yang lebih parah.
“Jika dirasa sudah tidak memungkinkan untuk melewati banjir karena ketinggiannya sudah melampaui batas, langsung matikan mesin mobil agar kerusakan tidak menjadi parah. Setidaknya setelah banjir surut mobil hanya perlu kuras oli dan dikeringkan serta dicek seluruh komponennya. tidak sampai merusak mesin dan kelistrikan,” terang Irwan .
7. Hindari Menggunakan Setengah Kopling
Khusus untuk mobil bertransmisi manual, sebisa mungkin lepaskan injakan kopling ketika melewati banjir. Biarkan plat kopling saling menempel erat dan melajukan mobil secara konstan.
Terlalu sering menggunakan setengah kopling hanya memperbesar kemungkinan kopling terbakar dan menaikkan putaran mesin. Kedua hal itu akan sangat merugikan di tengah banjir.
Hal yang harus diperhatikan setelah mobil melewati banjir
-
Cek oli mesin, transmisi dan minyak rem
Setelah berhasil menerjang banjir jangan buru-buru melanjutkan perjalanan. Sebaiknya menepi ke tempat yang aman dan lakukan pengecekan kualitas oli mesin, oli transmisi serta minyak rem.
Jika warnanya sudah berubah menjadi putih mirip susu atau keruh, sebaiknya segera membawa mobil ke bengkel untuk mengganti dengan oli dan minyak rem yang baru.
Sebab perubahan warna tersebut merupakan indikasi bahwa oli dan minyak rem sudah terkontaminasi dengan air. Jika dibiarkan akan merusak komponen dalam mesin.
-
Cek kondisi rem
Langkah selanjutnya setelah berhasil melewati banjir adalah dengan mengecek kondisi rem. Cara mudah untuk mengecek kondisi rem apakah masih layak atau tidak dengan cara menjalankan mobil dengan kecepatan rendah kemudian injak rem secara berulang-ulang.
“Mobil yang melewati banjir tentu bagian remnya juga akan basah. Jika demikian langkah untuk mengeringkannya dengan cara parkirkan mobil dengan posisi gigi netral, kemudian injak pedal rem berbarengan dengan pedal gas secara perlahan selama 30 detik. Kemudian jalankan mobil secara perlahan dan injak pedal rem secara berulang-ulang,” tutup Irwan.
Moladiners, itulah ulasan mengenai cara mobil melewati banjir. Untuk informasi otomotif menarik lainnya, simak terus Moladin.com.