Untuk mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 sesuai roadmap Indonesia, PT Toyota-Astra Motor (TAM), PT Pertamina Patra Niaga, dan PT Serasi Autoraya (TRAC) menggelar kolaborasi strategis. Tujuannya adalah menguji efektivitas bioethanol sebagai energi alternatif bagi kendaraan bermotor.
Inisiatif ini memanfaatkan teknologi kendaraan Toyota, seperti Hybrid EV, Plug-In Hybrid EV, dan Battery EV, dalam riset penggunaan bahan bakar bioethanol dengan bauran hingga 10% (E10).
Kolaborasi bertajuk Use Case Collaboration ini berlangsung di Surabaya, Jawa Timur, melibatkan armada TRAC, termasuk Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid EV, Avanza, Calya, dan Agya. Selama satu tahun, tim akan memantau kinerja kendaraan menggunakan bioethanol E10.
Toyota akan menggunakan sistem AstraFMS (Astra Fleet Management System) untuk menganalisis data konsumsi bahan bakar, perilaku pengemudi, dan kondisi mesin secara real-time. Data ini akan dibandingkan dengan kendaraan yang menggunakan bahan bakar reguler untuk mengukur efisiensi dan dampak lingkungan dari bioethanol.
Hiroyuki Ueda, President Director PT Toyota-Astra Motor, menyoroti pentingnya sinergi lintas sektor dalam mencapai netralitas karbon.
“Usaha mencapai netralitas karbon tidak dapat Toyota lakukan sendiri. Kolaborasi dengan Pertamina Patra Niaga dan TRAC ini membantu kami memahami potensi bioethanol E10 dalam mobilitas sehari-hari pelanggan Indonesia,” ujar Hiroyuki.
Riva Siahaan, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, menambahkan bahwa bioethanol tidak hanya berkontribusi pada pengurangan emisi, tetapi juga mendukung perekonomian nasional.
“Penggunaan bioethanol tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga membuka peluang kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan petani lokal yang terlibat dalam rantai pasokan bioethanol,” jelasnya.
Trac Targetkan Penurununan Emisi 30%
Sebagai mitra operasional, TRAC turut berkomitmen melalui inisiatif Carbon Reduction Energy 2030. Perusahaan ini menargetkan pengurangan emisi hingga 30% pada kendaraan operasionalnya di tahun 2030.
“Kolaborasi ini adalah langkah nyata kami untuk mendukung transportasi ramah lingkungan. Harapannya, ini menjadi tonggak dalam menyediakan kendaraan hijau bagi pelanggan kami,” ungkap Mohammad Farauk, Presiden Direktur TRAC.
Toyota akan melakukan analisis mendalam melalui uji teknis seperti dyno test, pengukuran karbon, dan uji emisi. Semua hasil akan dievaluasi untuk memetakan potensi bioethanol sebagai bahan bakar alternatif.
Langkah ini tidak hanya mendukung visi pemerintah dalam percepatan transisi energi hijau, tetapi juga menunjukkan komitmen Toyota, Pertamina, dan TRAC dalam menciptakan mobilitas rendah karbon yang berkelanjutan.
Dengan hasil riset yang diharapkan dapat menjadi panduan bagi pengembangan energi alternatif, kolaborasi ini menunjukkan bagaimana inovasi teknologi dan sinergi antarindustri dapat mendorong Indonesia menuju masa depan rendah emisi.
Demikian ulasan Toyota, Pertamina, dan TRAC Bersinergi Dorong Pemanfaatan Bioethanol. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.