Jumat, Maret 29, 2024
Banner-Wuling-EV-Blog

Ujian Praktik SIM C dengan E-Drive, Tetap Bisa Nembak?

by Baghendra Lodra
cara membuat sim c

Buat para pengendara sepeda motor, kini ujian praktik SIM C dengan sistem elektronik (e-drive). Inovasi yang diluncurkan Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu ini sebagai langkah antisipasi kecurangan dalam pembuatan SIM (Surat Izin Mengemudi).

Kedepan ujian praktik bagi pemohon SIM C di Jakarta sudah canggih, dengan sistem elektronik (e-drive). Teknisnya, terdapat empat jenis sensor yang terdapat dilapangan saat ujian praktik SIM C dengan fungsi yang berbeda-beda. Keempat sensor tersebut adalah Radio Frequency Identification (RFID) yang dipasang pada kendaraan, passive infrared di garis awal dan akhir, vibration sensor pada patok jalur uji SIM, dan sensor ultrasonik pada mobil (khusus pemohon SIM A). 

Radio Frequency Identification (RFID) memperlihatkan data peserta secara otomatif dan ditampilkan di ruang monitoring. Jadi, hasil uji praktik bagi pemohon SIM C tidak akan tertukar. Hal itu dikarenakan RFID merupakan pengganti jati diri dan alat yang dapat dibaca oleh sensor saat ujian praktik.

Pasive infrared mengetahui saat peserta memulai dan selesai di tahapan masing-masing. Vibration sensor fungsinya untuk mengetahui posisi dan jumlah patok yang tersenggol atau tertabrak oleh pemohon SIM. Khusus untuk pemohon SIM A terdapat ultrasonik sensor yang fungsinya adalah mengetahui posisi terakhir mobil. Data saat ujian kemudian dikirimkan langsung ke server yang ada di ruang monitoring.

Hadirnya ujian praktik SIM C dengan menggunakan sistem e-drive (electronic driving test system) menjadikan hasil yang lebih transparan dan terpercaya. Pasalnya, hasil ujian pemohon dapat diakses langsung melalui tablet dan layar monitor di tempat ujian praktik SIM.

Baca juga;

 

Ujian Praktik SIM C Kini Lebih Modern

2 15

Salah satu ujian yang harus dilewati adalah uji angka depalapn

Bila sebelumnya saat melakukan ujian praktik SIM C menggunakan traffic cone untuk pembatas jalur praktik. Kini dengan sistem ujian praktik pembuatan SIM C dengan sistem elektronik atau e-drive, traffic cone sudah tidak digunakan lagi. Melainkan menggunakan tiang berbahan peralon atau patok yang dilengkapi dengan vibration sensor sehingga bila tersenggol oleh peserta ujian lampunya akan menyala.

Berbicara materi yang diujikan saat praktik SIM C sendiri tidak ada perbedaan dengan sistem yang berlaku sebelumnya. Ujian praktik terdiri dari; uji pengereman atau keseimbangan, uji zig-zag, uji angka delapan, uji reaksi rem menghindar, dan yang terakhir uji berbalik arah membentuk huruf U.

Baca juga;

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika