5 Bahan Pembuat Kampas Rem, Mana yang Lebih Baik?

Moladin – Salah satu bagian penting yang terdapat pada kendaraan bermotor adalah kampas rem. Benda ini berfungsi dalam sistem pengereman. Ketika sebuah motor sedang mengerem, ada dua material yang bergesekan, yaitu kampas dengan piringan atau tromol. Dalam proses tersebut, energi gerak berubah menjadi energi panas.

Akibat gesekan yang tidak bisa dihindarkan, bisa mengalami keausan. Nah, supaya kedua material tersebut tidak perlu dikorbankan, salah satunya harus bersifat lebih lunak. Karena lebih mudah diganti dan harganya lebih murah dibandingkan tromol rem, material inilah yang seharusnya lebih lunak.

 

Bahan Pembuat Kampas Rem

Meski kecil, komponen ini terbilang penting di sepeda motor

Kampas rem bersifat lunak, tetapi tetap harus memiliki daya gesek. Untuk menciptakan material seperti itu, bahan-bahan yang digunakan tentu harus selektif. Berikut beberapa bahan yang bisa digunakan untuk membuat kampas rem.

 

Asbes

Pada zaman dulu, asbes sangat populer sebagai bahan komponen ini. Bahkan, bahan inilah yang pertama kali digunakan sebagai kampas rem. Karakteristik asbes memang sangat cocok dengan sistem pengereman. Harganya juga cukup murah. Asbes memiliki ketahanan, khususnya pada temperatur tinggi.

Akan tetapi, asbes saat ini tidak boleh lagi digunakan sebagai bahan untuk membuat komponen otomotif. Pasalnya, pada 1980-an, Health Conscious Scandavians menyatakan bahwa asbes membahayakan kesehatan manusia. Asbes berbahaya jika masuk ke tubuh manusia karena memiliki sifat karsinogenik.

Ketika terjadi pembersihan dalam sistem pengereman, debu asbes pada motor akan mencemari udara. Akibatnya, semua orang yang menghirup udara di area tersebut berpotensi keracunan asbes. Itulah kenapa asbes tidak layak dijadikan sebagai bahan komponen yang satu ini.

 

Bahan organik

Bahan kampas rem yang menggantikan asbes tersebut adalah paduan serbuk kaca, serat, karbon, dan kevlar. Biasanya digunakan oleh mobil dari pabrik, daya geseknya baik serta lebih ramah lingkungan.

Pakai kampas jenis ini pengereman jadi lebih lembut, tenang, dan mudah mencengkram piringan rem. Untuk menghasilkan daya pengereman, tidak diperlukan pemanasan. Kampas rem sangat cocok untuk aktivitas mengemudi secara normal. Namun, jika pedal rem diinjak, akan terasa efek lembek karena kampas rem organik bersifat high compressed.

Kampas rem organik hanya bekerja pada range suhu tertentu. Akibatnya, jika overheat, akan terjadi kehilangan daya gesekan. Selain itu, bahan ini juga lebih cepat aus dibandingkan bahan lainnya.

 

Semi Metalic

Bahan kampas rem semi metalic terbuat dari metal atau besi, tembaga, dan dilapisi grafit untuk pelumas. Bagi Anda yang ingin melakukan performance driving, kampas rem jenis ini sangat cocok karena memiliki kemampuan pendinginan rotor yang cukup baik.

Meskipun di suhu dingin, kampas rem tetap mampu mencengkram dengan baik. Itulah sebabnya, bahan semi metalic cocok bagi kendaraan yang melakukan perjalanan off-road.

Meskipun daya pengeremannya lebih besar, namun jauh lebih berisik daripada jenis organik. Debu yang dihasilkan pun lebih pekat dan banyak. Bersifat lebih keras sehingga dapat membuat ketebalan tromol rem berkurang. Dari segi harga, bahan semi metalic lebih mahal daripada organik.

 

Sintered Full Metal

Bahan ini populer digunakan oleh para pengguna motor. Bahan dari bubuk besi yang dipadukan dengan material karbon dan grafit. Menggunakan bahan ini, performa motor pada kondisi ekstrem pun tetap terjaga, termasuk pada saat basah. Tak heran jika jenis ini sering digunakan untuk jenis motor cross atau ATF.

Bahan sintered full metal pun memiliki daya pengereman yang lebih responsif. Umur dan ketahanannya lebih awet. Namun, harganya terbilang mahal. Selain itu, pada beberapa kasus, bahan jenis ini dapat mengikis tromol rem.

 

Bahan Keramik

Ada juga yang berbahan bahan keramik. Selain keramik, ada pula material karbon, serat tembaga, dan silikon, bahan jenis ini dianggap lebih baik daripada semi metalic yang bersuara kasar. Ketahanannya menghadapi suhu panas pun lebih baik. Debu yang dihasilkan dari aktivitas pengereman juga lebih sedikit.

Namun, soal harganya bahan jenis ini paling mahal di antara jenis lainnya. Selain itu, kampas rem berbahan keramik juga biasanya tidak cocok digunakan digunakan pada suhu dingin.

 

Nah, inilah sejumlah bahan yang bisa Anda pilih. Manakah yang lebih baik di antaranya? Anda tentu perlu mempertimbangkan keunggulan dan kelemahannya. Selain itu, menyesuaikan kampas rem dengan spesifikasi tromol rem sangat penting. Jangan sampai bahan berkualitas terbaik, tetapi dapat membuat tromol rem lebih cepat aus.

Baca juga;

Related posts

Tips Pasang Ban Tubeless di Velg Jari-Jari, Praktis dan Mudah Dilakukan

Kenali Jenis-Jenis Ban Motor dan Fungsinya, Jangan Sampai Salah Pilih!

5 Ciri-ciri Rem Blong, Waspada dan Wajib Diantisipasi!