Berikut ulasan ciri-ciri rem blong. Ini penting disimak untuk antisipasi dan pencegahan supaya fungsi dari rem tetap optmal.
Rem blong adalah masalah serius yang dapat mengancam keselamatan pengendara dan penumpang. Saat sistem pengereman tidak berfungsi dengan baik, risiko kecelakaan menjadi lebih tinggi.
Oleh karena itu, penting untuk waspada terhadap tanda-tanda rem blong dan memiliki pemahaman tentang cara mengatasi masalah ini. Dalam artikel ini, kami akan membahas ciri-ciri rem blong yang perlu diperhatikan serta langkah-langkah penanganannya agar pengereman kendaraan tetap optimal dan Anda dapat mengemudi dengan aman.
Kondisi Rem Blong
Rem blong merupakan kondisi dimana sistem pengereman tidak berfungsi dengan baik atau bahkan sama sekali tidak berfungsi. Namun, hal itu sebenarnya dapat diantisipasi dengan melakukan langkah-langkah yang benar dan tepat.
Kondisi rem blong bisa terjadi akibat berbagai faktor seperti karena kerusakan komponen atau kekurangan minyak. Keadaan ini menyebabkan sistem pengereman pada kendaraan sulit dikendalikan. Dalam situasi ini, ketika kendaraan sedang berjalan dan perlu dihentikan, rem tidak dapat berfungsi dengan optimal.
Ciri-ciri Rem Blong
Ada beberapa ciri-ciri rem blong yang mudah dikenali. Berikut adalah ciri-ciri rem blong yang perlu diperhatikan:
1. Pedal Rem Terasa Ringan
Pedal rem yang terasa ringan menandakan berkurangnya minyak rem, bahkan mungkin sudah habis. Udara dalam sistem rem juga dapat menyebabkan masalah dan perlu segera dibuang.
2. Kendaraan Tertarik ke Satu Sisi saat Rem Diinjak
Jika kendaraan terasa tertarik ke kiri atau kanan saat menginjak rem, hal ini bisa disebabkan oleh masalah pada distribusi tekanan minyak rem, misalnya akibat kebocoran pada salah satu silinder piston.
3. Pedal Rem Terasa Keras
Pedal yang keras biasanya disebabkan oleh saluran fluida yang tersumbat atau kerusakan pada selang vakum, yang dapat menyebabkan silinder roda macet dan kampas rem terkena oli. Kekurangan cairan kopling juga dapat menyebabkan pedal terasa kaku.
4. Rem Bergetar saat Digunakan
Getaran pada rem bisa disebabkan oleh brake pad yang mengeras atau ketidakmerataan tekanan angin pada ban. Getaran ini juga bisa muncul karena kondisi jalan yang rusak atau minyak rem yang tidak bersih.
5. Suara Gesekan pada Rem
Suara gesekan menandakan adanya komponen aus, seperti kampas rem yang sudah habis. Kampas rem yang aus perlu segera diganti untuk mengembalikan performa pengereman.
Dengan memahami dan mengenali tanda-tanda di atas, pengendara dapat melakukan perbaikan atau perawatan tepat waktu untuk mencegah rem blong.
Cara Mengatasi dan Mencegah Rem Blong
Rem blong adalah situasi berbahaya yang dapat mengancam nyawa. Karena itu, penting bagi pemilik kendaraan untuk melakukan langkah pencegahan. Diantranya sebagai berikut:
1. Ganti Oli Rem Secara Rutin
Ganti oli rem setiap 30.000–40.000 km atau setiap dua tahun. Pastikan memilih minyak rem dengan spesifikasi DOT yang sesuai agar kinerja rem tetap optimal.
2. Pelajari Teknik Pengereman Tambahan
Pengemudi dapat mempelajari teknik bantuan pengereman, seperti engine brake, namun teknik ini sebaiknya digunakan pada kecepatan rendah untuk menghindari kerusakan transmisi. Keselamatan berkendara sangat penting, dan menjaga kondisi sistem pengereman adalah langkah utama untuk mencegah terjadinya rem blong.
3. Khusus untuk Pengendara Mobil
A. Aktifkan Lampu Hazard
Nyalakan lampu hazard untuk memberi peringatan kepada pengemudi di belakang.
B. Pindahkan Kendaraan ke Jalur Aman
Perlahan arahkan kendaraan ke bahu jalan atau area aman yang jauh dari lalu lintas.
C. Gunakan Rem Tangan (Hand Brake)
Setelah berada di tempat yang aman, gunakan rem tangan untuk memperlambat kendaraan hingga berhenti total. Karena bekerja secara mekanis dan terpisah dari rem utama, rem tangan tetap bisa digunakan meskipun rem utama blong. Pastikan kecepatan sudah cukup rendah sebelum mengaktifkan rem tangan, karena rem ini hanya efektif pada kecepatan rendah.
D. Pindahkan ke Gigi Rendah
Jika rem tangan tidak berfungsi, pindahkan ke gigi rendah (gigi 1 atau 2 pada transmisi manual, atau posisi “L” pada transmisi otomatis) untuk memperlambat kendaraan. Mesin akan membantu pengereman saat pedal gas dilepas perlahan, tetapi jangan melepas pedal gas sepenuhnya untuk mencegah mesin mati.
E. Amankan Kendaraan Setelah Berhenti
Setelah kendaraan berhenti total, pasang pengganjal roda atau benda berat lainnya di belakang roda untuk mencegah pergerakan. Nyalakan lampu hazard dan letakkan segitiga pengaman di belakang kendaraan sebagai tanda peringatan.
F. Hubungi Bantuan
Segera panggil layanan derek atau bantuan untuk memperbaiki rem kendaraan Anda.
Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.