Moladin – Jumlah kendaraan roda dua yang memadati jalanan sepertinya semakin hari semakin bertambah banyak, ya? Bicara soal motor, ada dua jenis motor yang bersaing di jalan raya, yaitu motor dengan transmisi manual dan otomatis atau matic.
Tentu saja, motor memang lebih diminati daripada mobil. Selain karena harganya yang murah, motor juga memiliki ukuran yang lebih kecil, sehingga tetap bisa melaju dalam keadaan macet. Perawatan motor juga lebih mudah dan murah.
Tapi ternyata motor matic ini rentan rusak, mudah pengoperasioannya membuat tak sedikit pengendara yang tidak memperhatikan bagaimana cara memakai dan merawatnya. Tinggal gas dan rem, begitu memang cara kerjanya, tidak perlu ada perpindahan transmisi untuk bisa melaju lebih kencang.
Sebenarnya, mengetahui bagaimana perawatan motornya dan mengendarai dengan benar sudah menjadi langkah tepat. Pasalnya, ada beberapa hal yang membuat motor matic kesayangan jadi lebih cepat rusak. Sayangnya, banyak orang yang secara tidak sadar justru menjadikan kesalahan tersebut sebagai kebiasaan. Apa saja? Berikut beberapa di antaranya:
1. Pilih Bahan Bakar Oktan 92
Demi alasan berhemat, Anda mungkin memilih jenis bahan bakar dengan harga termurah untuk motor matic. Padahal, motor matic tidak disarankan untuk diisi dengan bahan bakar beroktan rendah. Memang, harganya tentu saja lebih murah, tetapi bensin dengan kadar oktan rendah membuat proses pembakaran kendaraan jadi kurang sempurna.
Tidak hanya itu, penggunaan bahan bakar tentu saja menjadi lebih boros, padahal Anda sebenarnya ingin lebih hemat dengan memilih jenis yang harganya paling murah. Supaya tetap awet dan memiliki performa maksimal, disarankan utuk memakai bahan bakar dengan oktan 92. Motor matic di desain dengan konsep teknologi injeksi pada mesinnya untuk menciptakan pembakaran lebih baik dan bensin lebih irit.
[product product=”Yamaha Fino 125″ images=”https://cdn.moladin.com/motor/yamaha/Yamaha_Fino_125_2070_76316_large.jpg” url=”https://moladin.com/motor/yamaha/yamaha-fino-125-matic-air-cooled-4-stroke-sohc-125cc” price=”Rp. 500.000,-*” description=”*DP mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]
2. Penggunaan Motor Matic Tidak Asal Gas dan Rem
Meski hanya menarik gas dan rem, cara mengendarai motor matic tetap ada aturannya. Banyak pengemudi yang menarik gas dengan begitu dalam di jalan raya, dan hampir bersamaan melakukan pengereman secara tiba-tiba. Tarikan gas yang terlalu dalam dan pengereman mendadak membuat mesin motor justru menjadi lebih cepat rusak.
Lalu, bagaimana sebaiknya? Sederhana, cukup tarik gas perlahan untuk menambah kecepatan secara konstan mengikuti kondisi jalanan. Jika terlihat jalanan padat, kendurkan gas secara perlahan pula, diikuti dengan menarik rem, sehingga kecepatan kendaraan akan berkurang lebih stabil.
3. Jangan Salah Pilih Oli Untuk Motor Matic
Meski sekilas terlihat sama, nyatanya oli untuk motor itu juga punya perbedaan. Sederhananya, oli untuk motor bertransmisi manual tentu tidak cocok digunakan untuk motor matic. Pasalnya, motor matic memiliki konfigurasi mesin yang berbeda dengan motor manual, sehingga memilihnya pun tidak boleh asal.
Kalau Anda melakukan perawatan rutin di bengkel resmi, pasti sang mekanik akan menyarankan jenis oli yang tepat untuk motor matic Anda. Harganya memang sedikit lebih tinggi dari oli untuk motor transmisi manual, tetapi tentu saja itu sepadan dengan manfaat yang diberikan untuk performa motor Anda.
4. Tidak Membersihkan Drive Belt Motor
Drive belt memiliki fungsi yang cukup penting pada motor matic. Namun, pengemudi sering kali mengabaikan kebersihan suku cadang ini. Akibatnya, umur pemakaian drive belt jadi pendek, hingga mudah putus. Tentu saja ini sangat berpengaruh pada performa motor Anda, sekaligus membahayakan nyawa Anda ketika berkendara dalam kecepatan tinggi.
Drive belt motor matic biasanya penuh kerak yang berasal dari debu di jalanan atau rembesan oli karena kebocoran seal. Kerak ini harus dibersihkan ketika Anda melakukan servis rutin. Selalu ingatkan mekanik untuk mengecek kondisi drive belt Anda kala melakukan perawatan, supaya selalu terjaga kondisinya.
5. Tidak Mengganti Busi dan Filter Udara
Bagian lain yang tidak kalah penting dari drive belt adalah busi dan penyaring udara. Tentu saja, kedua suku cadang ini juga harus diganti secara rutin, sesuai anjuran dari mekanik. Kalau lupa, Anda bisa mengingatkan, karena kebanyakan mekanik hanya mengecek mesin dan mengganti oli.
Sebenarnya, apa sih peran busi dan penyaring udara ini? Mengapa harus diganti secara rutin? Keduanya berperan terhadap performa mesin. Memiliki busi dan penyaring udara yang selalu bersih membuat tarikan gas tetap ringan. Performa dan kecepatannya pun akan selalu maksimal. Yuk, cegah kerusakan dini pada motor matic dengan menghindari kesalahan-kesalahan tadi!
[product product=”Yamaha Fino 125 Grande” images=”https://cdn.moladin.com/motor/yamaha/Yamaha_Fino_125_Grande_2067_72610_large.jpg” url=”https://moladin.com/motor/yamaha/yamaha-fino-125-grande-matic-air-cooled-4-stroke-sohc-125cc” price=”Rp. 600.000,-*” description=”*DP mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]
Baca juga;