6 Penyebab Overheat Pada Mesin Motor, Awas Mesin Jebol!

Mesin overheat paling sering mengakibatkan motor mati mendadak

Berikut ulasan beberapa penyebab Overheat atau mesin motor cepat panas, diantaranya adalah suatu kondisi ketika suhu pada mesin terlalu tinggi, bahkan melampaui batas normal. Ketika motor mengalami overheat, ada beberapa gejala yang terjadi, di antaranya adalah tenaga mesin hilang saat dikendarai.

Motor tidak bergerak meskipun gas digeber. Kondisi ini tentu sangat mengganggu bagi pengendara. Apa faktor yang menyebabkan mesin motor mengalami overheat? Simak beberapa penyebab berikut ini:

1. Sirkulasi oli yang kurang baik

Sirkulasi oli yang kurang baik

Penyebab mesin motor cepat panas yang pertama adalah sirkulasi oli kurang baik. Selain untuk melumasi komponen mesin, oli pada motor juga berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pendinginan dilakukan dengan cara menyerap panas pada mesin motor, lalu menyebarkannya ke seluruh komponen. Nah, jika sirkulasi oli kurang baik, panas pada mesin pun tidak tersalurkan sehingga menyebabkan overheat. Terganggunya sirkulasi bisa disebabkan oleh penyumbatan pada saluran oli.

Untuk mengatasi masalah ini, Anda perlu melakukan pembersihan pada saluran oli tersebut. Sumbatan biasanya terjadi karena adanya kerak. Karena itu, cara yang paling mudah dan efektif untuk membersihkan saluran oli adalah dengan menggunakan engine flush. Tuangkan engine flush melalui lubang pengisian oli, lalu hidupkan mesin selama 15 menit. Kerak yang menyumbat pun akan langsung rontok.

2. Sirkulasi air pendingin yang kurang baik

Faktor kedua mesin motor cepat panas yaitu disebabkan oleh adanya penyumbatan pada saluran air pendingin. Hanya beberapa motor yang memiliki fitur ini, di antaranya CB150 dan Vixion. Air pendingin berfungsi untuk menyerap panas pada mesin. Jadi, seperti pada saluran oli, jika terjadi penyumbatan aliran, mesin motor akan mengalami overheat.

Masalahnya, penyumbatan seringkali tidak bisa dideteksi karena bagian ini terletak di dalam mesin. Namun, Anda dapat mengenalinya dari kondisi mesin yang panas disertai bau sangit. Jika ini terjadi, lakukan pemeriksaan sistem pendingin. Perlu diperhatikan, jangan buka saluran saat mesin sedang panas karena dapat menyembur. Lapisi tangan dengan kain lap untuk menghindari sisa uap yang belum dingin.

3. Motor mengangkut beban yang berat

Motor banyak membawa beban

Overheat atau mesin motor cepat panas juga dapat terjadi pada motor karena mengangkut beban berat. Perlu diketahui bahwa kondisi overheat adalah sinyal bahwa mesin motor bekerja cukup keras. Hal ini lebih banyak terjadi ketika motor dikendarai ke  daerah ketinggian. Biasanya mesin motor akan langsung mati mendadak. Hal ini terjadi karena beban piston semakin besar.

Meskipun katup gas dibuka pada posisi yang sama, RPM mesin tetap turun. Akibatnya, panas yang dihasilkan akan terlepas lebih banyak ke blok mesin. Ditambah dengan pendingan yang kurang optimal, mesin motor rentan mengalami overheat hingga mogok.

Nah, jika motor mengalami mogok karena overheat, jangan bingung atau panik. Anda hanya perlu berhenti dan menunggu hingga mesin motor kembali dingin atau setidaknya hangat. Anda tidak disarankan untuk menyiram atau mengompres mesin dengan air bersuhu dingin. Hal ini dapat menyebabkan retaknya logam komponen mesin karena perbedaan suhu yang mendadak.

4. Kipas pendingin tidak berfungsi dengan baik

Selanjutnya, Anda juga perlu mengecek apakah kipas pendingin pada motor masih berfungsi dengan baik. Beberapa motor memang memiliki fitur pendingin radiator ditambah dengan kipas pendingin. Biasanya, kipas pendingin berada di balik radiator. Ukurannya kecil dan hanya akan mulai berputar ketika suhu berada di atas normal. Kipas pendingin digerakkan oleh energi listrik.

Ada 2 hal yang mungkin terjadi jika kipas tidak berfungsi dengan baik. Pertama, kipas memang mati. Kedua, rangkaian kipas terputus. Untuk mengatasinya, Anda perlu mengecek tahanan output ECM dan input kipas.

Dalam hal ini, tegangan tidak bisa diukur karena Anda harus menunggu hingga mesin mengalami overheat. Sementara itu, apabila kondisi tahanan 0, sudah bisa dipastikan jika rangkaian tersambung. Jika tidak terhingga atau jauh dari nol, ini berarti rangkaian sedang putus.

5. Motor digunakan terlalu lama

Motor yang terlalu lama dibawa riding bisa jadi overheat

Penyebab kondisi overheat lainnya adalah mesin yang hidup terlalu lama. Hal ini dapat terjadi ketika sedang touring atau perjalanan jauh. Selain itu, kondisi lalu lintas yang padat semakin menambah kinerja mesin. Jika pendinginan berlangsung dengan normal, hal ini tidak akan menyebabkan masalah besar. Pasalnya, pendinginan juga memanfaatkan laju motor itu sendiri.

Masalahnya, jika kondisi macet, tidak mungkin untuk menambah laju kendaraan. Jadi, karena mesin menyala dalam waktu lama dan tidak melaju cepat, mesin berpotensi mengalami overheat.

Solusi yang bisa Anda lakukan dalam kondisi ini adalah berhenti sejenak. Cara ini bertujuan untuk mendinginkan mesin. Anda juga bisa sekaligus beristirahat. Lama waktu yang dibutuhkan bervariasi, tergantung pada kepadatan lalu lintas dan kecepatan kendaraan.

6. Pakai Oli Palsu

Pemilik kendaraan tentu tidak akan menggunakan oli palsu, namun terkadang jika kurang teliti saat membeli oli, bisa saja mendapatkan oli palsu.

Mesin yang menggunakan oli palsu akan berakibat buruk. Seperti mesin kehilangan performa, sirkulasi oli mesin jadi terhambat karena viskositas tang tidak sesuai, serta overheat.

Nah, inilah sejumlah penyebab motor mengalami overheat. Akibatnya sangat mengganggu bahkan membahayakan pengendara. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan perawatan motor serta memperhatikan cara pemakaian yang baik sehingga motor dapat terhindar dari keadaan overheat.

Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.

Related posts

Tingkatkan Kesadaran Keselamatan Berkendara Generasi Muda, Jasa Marga Selenggarakan Road Safety Rangers 2024

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?

inDrive.Kurir Gelar Lomba Berhadiah Liburan ke Bali