5 Penyebab Shockbreaker Motor Terasa Keras, Segera Atasi Biar Tidak Jebol!

Penyebab shockbreaker motor terasa keras

Berikut ulasan penyebab shockbreaker motor terasa keras. Ini penting untuk disimak demi kenyamanan dan keselamatan selama brekendara di jalan.

Sekecil apapun masalah yang terjadi pada suspensi dampaknya secara langsung akan mengurangi tingkat kenyamanan dan keselamatan pengemudi saat berkendara. 

Suspensi motor yang mulai keras tersebut bisa disebabkan karena berbagai macam faktor, penyebabnya pun bisa bervariasi. Berikut beberapa penyebab umum suspensi motor keras dan cara mengatasinya.

1. Pelumas Terlalu Banyak Atau Terlalu Sedikit

Penyebab shockbreaker motor terasa keras pertama adalah pelumas atau oli shock melebihi standar kebutuhan motor atau tidak sesuai anjuran pabrik. Kondisi tersebut berdampak pada terhambatnya fungsi oli itu sendiri. 

Ini juga berlaku sebaliknya, apabila oli shock terlalu sedikit juga akan berdampak buruk pada kinerja shockbreaker. Intinya, isilah oli shock sesuai batas standar yang ada pada tabung agar kinerja suspensi motor Anda tetap terjaga.

2. Beban Berlebihan

Selanjutnya beban berlebihan juga bisa menjadi shockbreaker cepat rusak dan menjadi keras. Membawa beban secara berlebihan baik itu barang maupun penumpang berpotensi membuat shockbreaker keras atau rusak. 

Sebab, komponen ini harus bekerja ekstra keras dari biasanya. Jadi, pastikan membawa beban sesuai batasan yang telah ditentukan oleh pabrikan motor. 

3. Tekanan Udara Dalam Shockbreaker Tidak Sesuai

Shockbreaker motor juga akan bermasalah jika tekanan udara dalam komponen ini terlalu tinggi atau terlalu rendah. Jika terlalu tinggi, maka komponen ini akan terasa keras. 

Sebaliknya, jika terlalu rendah akan membuat shockbreaker tidak mampu meredam guncangan. Untuk itu, pastikan tekanan udara pada suspensi sesuai dengan rekomendasi pabrikan dengan cara mengeceknya secara berkala.

4. Kualitas Shockbreaker Tidak Bagus

Penyebab shockbreaker motor terasa keras selanjutnya adalah kualitas dari shockbreaker yang kurang bagus. Mengganti shockbreaker pabrikan dengna produk aftermarket memang sah-sah saja. Meski begitu, sebaiknya pilih produk yang sesuai peruntukan dan dipastikan produk tersebut asli.

5. Kualitas Oli Shock Menurun

Oli shock bisa mengalami degradasi (menurun) seiring berjalannya waktu sehingga membuatnya tidak mampu meredam getaran atau guncangan. Sedangkan kadar tingkat kekentalan oli shock (viskositas) yang terlalu tinggi sehingga tidak bisa bekerja secara maksimal. Atau bisa jadi terjadi kebocoran oli.

Jika ini terjadi, solusi terbaik adalah segera mengganti oli shock motor. Akan lebih baik lagi jika mengganti oli shock secara teratur sesuai panduan pabrik, telah melewati jarak 15 km, atau paling lambat setelah 1 tahun pemakaian kendaraan.

Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.

Related posts

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?

inDrive.Kurir Gelar Lomba Berhadiah Liburan ke Bali

Fakta Menarik Marselino Ferdinan, Pernah Dapat Bonus Mobil dari Klub Eropa