Ada 647 Kasus Kecelakaan Sepeda Listrik di Jalan Raya, Biangnya Bocil di Bawah Umur!

Kasus kecelakaan sepeda listrik di jalan raya capai 647 kejadian. Ini harus segera ditanggulangi

Ada 647 kasus kecelakaan sepeda listrik di jalan raya terjadi di semester awal tahun 2024. Dalam hal ini, MTI atau Masyarakat Transportasi Indonesia meminta dan mengingatkan Dishub DKI melarang penggunaan sepeda listrik di jalan raya.

Data Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menunjukkan sebanyak 647 kecelakaan melibatkan sepeda listrik selama periode bulan Januari-Juni 2024.

MTI meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta mengawasi dan melarang warga menggunakan sepeda listrik di jalan umum. Karena banyak ditemukan di jalan penggunaannya ialah anak-anak dibawah umur sehingga sangat membahayakan.

“Sepeda listrik berisiko menimbulkan kecelakaan kalau dipakai di jalan. Ini karena sepeda listrik tidak berbunyi dan berkecepatan rendah, apalagi di jalan umum,” kata Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Pusat Djoko Setijowarno, seperti dikutip dari laman Korlantas Polri beberapa waktu lalu.

Sebagai informasi, aturan soal sepeda listrik ada di Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor PM 45 Tahun 2020 tentang Kendaraan Tertentu dengan Menggunakan Penggerak Motor Listrik.

Berdasarkan regulasi itu, sepeda listrik masuk kategori kendaraan tertentu berpenggerak motor Listrik dan merupakan kendaraan yang memiliki roda dua, dilengkapi peralatan mekanik berupa motor Listrik.

Kecepatan sepeda listrik dibatasi maksimal 25 kilometer per jam dan penggunaannya hanya dalam lingkungan tertentu, bukan di jalan raya.

Sosialisasi Aturan Penggunaan Sepeda Listrik Harus Dilakukan Berbagai Pihak, Termasuk Orang Tua

647 kasus kecelakaan sepeda listrik di jalan raya tentunya harus menjadi perhatiak khusus semua pihak agar angkanya bisa berkurang.

Menurut Djoko pemahaman tentang penggunaan sepeda listrik hanya bisa di jalur khusus sehingga harus disosialisasikan oleh berbagai pihak, termasuk Dishub tingkat provinsi, penjual kendaraan (diler), kepolisian dan Kementerian Perhubungan.

“Saat pembelian dilakukan, pembeli harus diingatkan bahwa kendaraan ini tak boleh dioperasikan di jalan umum. Pemberitahuan ini bisa disampaikan pihak diler,” ucap dia.

Selain itu perlu dan pentingnya peran pengawasan orang tua terhadap anak-anak yang menggunakan sepeda listrik. Menurutnya tugas ini juga perlu dilakukan pihak sekolah mengingatkan kepada siswa-siswanya.

“Dengan begini, anak-anak akan dituntut menerima dan memahami materi keselamatan yang ada. Jangan sampai anak-anak menjadi korban sekaligus pemicu kecelakaan di jalan yang dapat merugikan pengendara lain,” ujar dia.

Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.

Related posts

Cina Negara Pertama Menjual Lebih Dari Satu Juta Mobil Listrik Dalam Satu Bulan

Fitur Hyundai Bluelink Stolen Vehicle Bikin Maling Gigit Jari

Akankah Yuanye Z9 Jadi Nissan Navara Baru?