Apa akibatnya jika ban mobil kempis tetap dipaksa jalan? Banyak insiden di jalan terjadi ketika ban mobil yang kempis namun tidak dirasakan oleh pengemudinya. Bahkan hingga ban tersebut terlepas dari pelek, dan tentu saja beresiko menimbulkan kecelakaan.
Kejadian ini menunjukkan bahwa sering kali ban mobil rusak parah dan pecah disebabkan oleh tekanan udara yang kurang atau ban yang kempis dibiarkan terlalu lama. Selain itu kondisi ini sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan kecelakaan serius.
“Tekanan udara ban yang pas, sanggup menjaga bidang kontak telapak ban agar tetap optimal sehingga daya cengkeram ban ke permukaan jalan selalu pas. Tekanan udara ban yang sesuai juga membantu dinding ban menopang berat mobil serta meredam gaya akibat gerakan ban. Alhasil, tekanan udara yang sesuai memegang peran sangat penting dalam menjaga performa ban di jalan,” jelas Yagimin, Chief Marketing Auto2000, (12/7).
Menurut Yagimin, sebaiknya pemilik kendaraan melakukan pemeriksaan tekanan udara ban mobil di pagi hari di mana ban belum berjalan dan suhu lingkungan masih dingin supaya hasilnya akurat.
Efek Melaju Dalam Kondisi Ban Mobil Kempis Tetap Dipaksa Jalan
Lanjut Yagimin, jika ban mobil kempis, ban tidak memiliki area kontak dengan aspal (contact patch) yang cukup. Bahkan cenderung berlebih akibat hanya tertumpu di pinggir telapak ban.
Kondisi ini dapat mengakibatkan ban aus di pinggir sisi luar dan dalam saja. Mobil juga akan terasa makin berat dikemudikan karena daya cengkeramnya terlalu kuat ke aspal jalan.
Gerakan naik turun dinding ban menjadi tidak terkendali ketika kempis. Alhasil, ban menjadi terlalu lentur dan dapat membuat anyaman kawat baja dinding ban rusak.
Bahkan dalam kondisi terburuk ketika muatan mobil penuh, perjalanan jauh, dan tekanan udara ban terlalu kempis, bibir pelek dapat menyentuh dinding ban dan berpotensi membuat robek.
Kondisi ini sangat berbahaya kalau kamu tidak menyadarinya. Padahal, tekanan udara ban yang kurang akan langsung terasa pada pengendalian mobil yang lebih sulit. Selain itu, biasanya mobil akan menarik ke sisi ban yang kempis atau mobil bergoyang akibat gerakan dinding ban yang berlebihan.
“Dalam soal kenyaman, tentunya akan berkurang. Pada kondisi ini mestinya pengemudi sudah sadar bahwa ban mobilnya kempis. Gerakan berlebih pada ban juga dapat terjadi ketika mobil berakselerasi atau melakukan pengereman, termasuk ketika belok ke kiri atau ke kanan,” tambahnya.
Akibatnya, mobil kian sulit dikendalikan karena gerakan dinding ban semakin liar, termasuk membutuhkan jarak pengereman yang lebih jauh sehingga mengurangi keselamatan berkendara. Dalam kondisi ekstrem di mana tekanan udara ban sangat rendah, dapat membuat ban terlepas dari pelek.
“Jangan pernah lupa mengecek tekanan udara ban setidaknya satu minggu sekali. Dengan begitu, kemungkinan ban kempis yang berisiko pecah atau sobek dapat ditekan.” tutup Yagimin.
Simak terus Moladin.com & channel Google News Moladin untuk informasi otomotif menarik lainnya.