Moladin – Andrea Dovizioso prediksi pertarungan Rins dan Rossi sengit hingga akhir musim. Keduanya menjadi kandidat peraih gelar juara dunia MotoGP 2019, karena menampilkan performa yang luar biasa sejak awal musim.
Kemenangan Rins di MotoGP Amerika bukanlah suatu kebetulan, meskipun sedikit berbau keberuntungan karena terjadi saat Marquez yang selalu tampil superior di COTA tersungkur. Dilihat dari sisi performa Andrea Dovizioso beberkan kalau Rins musim ini jauh lebih kompetitif.
Suzuki GSX-RR yang jadi tunggangan Rins dinilai Dovi selangkah lebih maju ketimbang motor lain yang ada di grid, sementara sang rival Valentino Rossi punya mental baja saat balapan meskipun umurnya sudah tak muda lagi.
“Perbedaan yang mencolok adalah motor mereka lebih kompetitif dibanding musim kemarin. Suzuki telah selangkah lebih maju, terbukti dengan raihan podium mereka sejak akhir musim kemarin. Dari sisi pembalap, Rins telah jauh lebih dewasa. Sementara rivalnya Valentino Rossi punya mental baja, jadi saya pikir keduanya akan terlibat persaingan sengit hingga akhir musim,” ucap Andrea Dovizioso dikutip dari laman motorsport.com.
[product product=”Honda CBR 150R All New” images=”https://cdn.moladin.com/motor/honda/Honda_CBR_150R_All_New_2095_88459_large.jpg” url=https://moladin.com/motor/honda/honda-cbr-150r-all-new-sports-4-langkah-dohc-4-katup-150cc” price=”Rp. 1.546.000,-*” description=”*Angsuran mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]
Valentino Rossi yang performanya sedang menanjak memang belum pernah rasakan kemenangan sejak balapan di Assen pada gelaran MotoGP 2017, Dovi tegaskan bahwa setidaknya pembalap harus bisa meraih kemenangan, meskipun pada akhirnya kemenangan bukanlah segalanya.
“Anda tidak bisa meraih gelar juara dunia tanpa menang dalam balapan. Saya pikir setidaknya pembalap harus menang di tiga atau empat seri, lebih bagus lagi jika meraih banyak kemenangan, tetapi saya percaya bahwa kemenangan bukanlah segalanya,” papar Dovi.
Andrea Dovizioso Sebut Musim Ini Momen Tepat Meraih Gelar Juara Dunia
Andrea Dovizioso sebut kalau musim ini banyak pembalap yang kompetitif dibanding musim lalu, andalan Ducati berhasrat untuk mempersembahkan gelar juara dunia. Ducati terakhir kali mencicipi gelar juara dunia pada 2007, kala itu Casey Stoner yang berhasil meraihnya. Dovi anggap kalau musim ini momen yang tepat, karena Ducati jauh lebih kompetitif, meskipun tampaknya tidak akan mudah.
“Dalam dua musim terakhir kami tak bisa mengalahkan Marc, karena dia selalu berhasil naik podium meski situasinya sulit. Namun, kami selalu berusaha melewati masa sulit ini dan tampil maksimal di tiap balapan. Musim ini saya berpikir kami lebih kuat, lebih konsisten, seperti apa yang telah kami tunjukkan di Argentina dan Austin,” ungkap Dovizioso.
[product product=”Yamaha MT 25″ images=”https://cdn.moladin.com/motor/yamaha/Yamaha_MT_25_2057_66754_large.jpg” url=”https://moladin.com/motor/yamaha/yamaha-mt-25-naked-4-langkah-berpendingin-cairan-dohc-250cc” price=”Rp. 2.090.000,-*” description=”*Angsuran mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]
“Harus saya akui musim ini lebih banyak pembalap yang kompetitif, jadi sulit untuk konsisten berada di posisi 10 besar saat sesi kualifikasi. Ini memang situasi yang sulit, tetapi hampir semua pembalap merasakannya, jadi kami harus lewati hal serupa di tiap akhir pekannya,” lanjutnya.
Baca Juga:
- Tanpa Alvaro Bautista, Ducati WorldSBK Tak Akan Menang
- Michelin Berikan Pilihan Ban Lebih Banyak Dari Biasanya di MotoGP Jerez
- Ten Kate Racing Comeback, Siap Tampil di WorldSBK Jerez
- Alex Rins Beberkan Kunci Kemenangan di MotoGP Amerika
- Aleix Espargaro Yakin Bisa Podium, Syaratnya RS-GP Harus Lebih Kompetitif