Apa itu ABS, Fungsi dan Cara Kerjanya Pada Motor

Kali ini Moladin akan membahas tentang apa itu ABS, fungsi dan cara kerjanya. ABS (Anti-lock Braking System) adalah sistem keselamatan yang dirancang untuk mencegah roda kendaraan terkunci saat pengereman mendadak.

Teknologi ini awalnya dikembangkan untuk mobil, namun sekarang semakin umum digunakan pada sepeda motor.

Sistem ABS bekerja dengan mendeteksi dan mengurangi tekanan pengereman secara otomatis pada roda yang terkunci, sehingga memungkinkan pengendara untuk mempertahankan kontrol kemudi dan menghindari tergelincir.

Adapun fungsi ABS tentu saja untuk meningkatkan keselamatan penggunanya. Sepeda motor lebih rentan terhadap kecelakaan dibandingkan mobil karena hanya memiliki dua roda. ABS membantu pengendara menghindari skenario berbahaya seperti tergelincir saat pengereman mendadak di jalan yang licin.

Selain itu dengan ABS, pengendara dapat tetap mengendalikan arah sepeda motor saat pengereman keras, yang sangat penting dalam situasi darurat di mana harus menghindari hambatan secara tiba-tiba.

Meskipun efeknya bervariasi tergantung kondisi jalan, ABS juga dapat membantu mengurangi jarak pengereman pada permukaan jalan yang basah atau licin. Lalu di jalan yang berpasir, basah, atau licin, ABS mengurangi risiko roda terkunci yang dapat menyebabkan pengendara jatuh.

Motor-Motor yang Menggunakan ABS

Sepeda motor lebih rentan terhadap kecelakaan dibandingkan mobil karena hanya memiliki dua roda. ABS membantu pengendara menghindari skenario berbahaya seperti tergelincir saat pengereman mendadak di jalan yang licin.

Saat ini hampir semua motor modern sudah menggunakan teknologi rem ABS. Misal pada motor ada Yamaha R1, Kawasaki Ninja, dan Honda CBR1000RR, dilengkapi dengan ABS untuk memastikan pengereman optimal pada kecepatan tinggi.

Pada motor touring seperti BMW R1250GS dan Honda Goldwing juga menggunakan ABS, mengingat pentingnya keselamatan dalam perjalanan jarak jauh di berbagai kondisi jalan.

Lalu pada motor skutik seperti Honda PCX dan Yamaha NMAX, mulai dilengkapi dengan ABS untuk meningkatkan keselamatan di perkotaan yang padat lalu lintas. Dan pada motor adventure misalnya seperti KTM 790 Adventure dan Suzuki V-Strom juga menggunakan ABS, mengingat mereka sering dihadapkan pada berbagai kondisi jalan yang tidak terduga.

Cara Kerja Rem ABS

Sistem pengereman ABS adalah gabungan dari beberapa komponen. Sistem ini pertama kali diaplikasikan secara elektronik pada pesawat Concorde buatan tahun 1960-an, dan terdiri dari sensor kecepatan, katup pengereman, pompa rem ABS, controller (modul ABS), dan electronic control unit (ECU).

Sistem rem ABS hanya aktif ketika putaran ban tidak sesuai dengan kecepatan kendaraan saat pengemudi melakukan pengereman tiba-tiba. Dalam kondisi berkendara normal, fitur keselamatan ini bersifat pasif.

Jika mendeteksi terjadinya selip, sensor kecepatan di roda akan mengirim informasi ke ECU. ECU mengolah data yang diberikan oleh sensor kecepatan dan meneruskan informasi ke controller. Controller kemudian memberikan instruksi kepada pompa untuk mendistribusikan tekanan minyak rem sesuai dengan kondisi kendaraan dan keadaan jalan.

Logikanya adalah ketika ban terkunci karena kehilangan traksi, controller memerintahkan pompa untuk mengurangi tekanan minyak rem agar ban mendapatkan traksi dan kembali berputar. Saat ban sudah tidak terkunci, pompa kembali mendistribusikan tekanan minyak rem untuk memperlambat laju. Jika ban terkunci kembali, tekanan minyak rem dikurangi lagi. Proses ini terjadi berulang-ulang.

Itu sebabnya ban motor dengan sistem pengereman ABS tidak mungkin terkunci saat melakukan pengereman mendadak. Sistem pengereman ABS dapat melakukan operasional ini 15 kali dalam satu detik secara kontinu.

Ketika sistem rem ABS bekerja, pengendara akan merasakan tekanan balik di pedal rem, seolah-olah rem tidak mau ditekan. Itu tandanya sistem pengereman ABS sedang bekerja atau aktif.

Keuntungan Rem ABS:

  1. Rem ABS mencegah roda terkunci, sehingga pengemudi bisa mengarahkan laju mobil untuk menghindari kecelakaan.
  2. Karena ban tidak terkunci saat melakukan pengereman mendadak, risiko ban botak sebagian akibat pengereman dapat dihindarkan.
  3. Kampas rem (brake shoe) tidak cepat habis meskipun sering dilakukan pengereman mendadak.
  4. Roda kendaraan tidak akan terkunci saat melakukan pengereman mendadak.
  5. Memperpendek jarak pengereman di permukaan jalan beraspal.

Kekurangan Rem ABS:

  1. Rem ABS dapat membuat jarak pengereman semakin panjang di jalanan yang tidak rata atau berkerikil.
  2. Struktur komponen sistem pengereman ABS kompleks dan rentan rusak.
  3. Biaya perbaikan modul ABS sangat mahal.
  4. Umur beberapa komponen pengereman menjadi lebih cepat habis, misalnya selang tekanan minyak rem, pompa pendistribusian minyak rem, dan sensor kecepatan di roda.

Tips perawatan ABS motor

ABS motor

Sistem ABS akan selalu mendeteksi sensor pada roda depan dan belakang. Jika terjadi pengurangan kecepatan secara tiba-tiba karena pengereman mendadak, sistem ABS akan mengurangi tekanan pada sistem rem sehingga dapat mencegah roda terkunci.

Dengan demikian, pengendara dapat menjaga kestabilan atau keseimbangan motor, sehingga motor lebih mudah dikendalikan. Begitu krusialnya peran ABS pada motor, maka dari itu perlu perawatan yang baik. Berikut cara perawatan rem ABS motor yang dilansir dari bengkel resmi Yamaha.

Perawatan Rem ABS:

  1. Penggantian Minyak Rem:
    • Rutin mengganti minyak rem sesuai anjuran pabrikan. Cek ketinggian minyak rem dan periksa apakah ada kebocoran. Jika kurang, tambahkan minyak rem dan lakukan proses bleeding (pembuangan angin pada sistem rem). Untuk motor Yamaha, penggantian minyak rem disarankan setiap 20.000 kilometer atau setiap 1-2 tahun sekali, sesuai dengan pemakaian motor.
  2. Cek Lampu Indikator:
    • Saat kunci kontak diputar ke posisi on, cek apakah lampu indikator menyala. Jika tidak, ini indikasi kerusakan. Saat motor berjalan, jika indikator ABS berkedip, ada masalah pada sistem pengereman ABS. Untuk itu, lakukan pengecekan di bengkel resmi.
  3. Pemeriksaan Kampas Rem:
    • Periksa kampas rem setiap kelipatan 3.000 km. Jika kondisinya sudah aus atau tipis, segera ganti karena akan mengurangi kemampuan pengereman dan membuat piringan cakram cepat aus akibat gesekan berlebih.
  4. Periksa Kaliper dan Cakram Rem:
    • Saat mengganti kampas rem, periksa juga kondisi kaliper dan cakram rem. Bersihkan dari debu, tanah, minyak, serta kotoran lain yang menempel pada komponen tersebut. Pastikan kondisinya tidak goyang atau bergetar karena dapat menyebabkan keausan cepat.
  5. Cek Selang Rem:
    • Selalu periksa kondisi selang rem. Jika ada masalah seperti retak, bocor, atau tertekuk, hal ini akan mempengaruhi kinerja sistem pengereman.

Demikian ulasan terkait Apa itu ABS, Fungsi dan Cara Kerjanya Pada Motor. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.

Related posts

Daftar Harga Motor Bebek Yamaha Bulan Juli 2024, Vega Force Masih Eksis!

5 Kelebihan Ducati DesertX Discovery Siap Jadi Andalan Petualang Sejati

Meninjau Limbah Baterai Kendaraan Listrik dan Pengelolaanya, Bisa Didaur Ulang?