Kenali 10 Tanda Ban Motor Harus Diganti

Ban motor harus diganti bila sudah terpenuhi beberapa hal. Mulai dari umur ban, tingkat keausan, sampai dengan rasa berkendara yang tidak nyaman.

Penggantian ban lama dengan baru, kadang tidak bisa ditawar lagi. Apalagi ban merupakan komponen yang tidak bisa dipisahkan dari kendaraan bermotor. Bagian inilah yang bersentuhan langsung dengan badan jalan ketika motor dikendarai maka harus diganti jika kondisinya sudah mulai tidak baik. Hal ini untuk menghindari terjadi masalah pada kendaraan atau kecelakaan saat berkendara.

Akan tetapi, masih ada pemilik kendaraan yang abai dengan kondisi seperti ini. Padahal, tidak perlu ke bengkel untuk mengenali tanda ban motor harus diganti. Anda cukup dengan mengamati fisik ban tersebut. Selain itu, tanda-tanda ini juga dapat dirasakan ketika berkendara.

Nah agar tidak bingung, kenali 10 tanda yang bisa Anda perhatikan untuk menentukan apakah ban harus diganti secepatnya atau tidak:

1. Perhatikan jarak tempuh normal sekitar 10.000 Km

Umur ban motor biasanya sekitar 10.000 Km.

Jarak tempuh sangat berpengaruh terhadap kondisi ban. Pada umumnya, produsen ban telah menentukan perkiraan penggantian ban motor berdasarkan jarak tempuhnya. Hal ini berbeda pada ban depan dan ban belakang motor.

Patokan jarak tempuh normal untuk ban depan motor adalah sekitar 12.000 km. Sementara itu, jarak tempuh normal untuk ban belakang adalah sekitar 10.000 km.  Biasanya, setelah menempuh jarak sejauh ini, ban akan menunjukkan ciri-ciri lain yang mendukung.

Di beberapa kasus, bukan tidak mungkin tanda ban motor harus diganti ternyata datang sebelum 10.000 Km. Misalnya ketika sering berkendara melewati jalan jelek atau bergelombang.

2. Perhatikan alur kembang ban motor

Perhatikan alur kembang ban

Tiap ban biasanya dilengkapi dengan pola tertentu yang berbentuk seperti ukiran. Ini disebut dengan alur kembang ban. Gunanya adalah untuk membuat pergerakan ban lebih lancar. Ketika ban masih baru, alur kembangnya masih baik sehingga mengendarai motor lebih nyaman.

Nah, alur kembang ban bisa menghilang ketika ban motor aus. Biasanya, ini disebut dengan istilah “botak”. Ban terlihat mulus, tetapi hal ini dapat membuat motor kurang nyaman dikendarai, bahkan menjadi faktor penyebab kecelakaan di jalan raya.

Jika ban Anda mengalami keausan di salah satu sisi saja, maka bisa jadi itulah tanda ban motor harus diganti. Pasalnya keausan yang tidak rata sungguh membahayakan. Hal ini menyebabkan daya cengkeram tidak stabil antar permukaan ban ke aspal.

3. Terasa Keras saat melewati jalan rusak

Kalau ban terasa keras saat melewati jalan rusak, itu tanda ban motor harus segera diganti.

Tanda ban harus segera diganti juga bisa Anda perhatikan saat motor melewati jalan yang rusak. Biasanya, jika ban sudah tidak ideal, akan ada sensasi bumping yang keras. Ini disebabkan oleh alur yang telah menipis. Jika merasakan hal ini, sudah saatnya untuk mengganti ban.

Kemungkinan lain ban yang terasa keras adalah tekanan angin terlalu tinggi. Jika ini yang menjadi masalah, maka Anda bisa kurangi tekanan ban hingga titik ideal.

Baca Juga: Dilema Isi Ban Dengan Angin Biasa atau Nitrogen, Mana Lebih Baik?

4. Terasa bergoyang ketika melewati belokan

Ban motor yang masih bagus memberikan rasa percaya diri ketika menikung.

Tanda ban motor harus diganti selanjutnya, bisa Anda rasakan ketika berbelok atau menikung. Biasanya, pengendara akan merasakan sensasi seperti bergoyang, hampir seperti ketika ban mengalami kekurangan angin. Hal tersebut terjadi lantaran cengkeramannya ke aspal sudah berkurang. 

Jika performa sudah mulai menurun seperti ini, ada baiknya segera ganti ban motor dengan yang baru. Selain menyebabkan rasa percaya diri ketika bermanuver jadi berkurang. Hal ini juga berpotensi menimbulkan kecelakaan.

5. Sering mengendarai motor dengan kecepatan tinggi

Sering berakselerasi cepat dengan motor membuat ban cepat aus.

Selanjutnya, Anda juga perlu memperhatikan faktor tertentu yang menyebabkan alur kembang ban lebih cepat habis. Salah satunya adalah ketika motor sering dikendarai dengan kecepatan tinggi.

Dengan gaya berkendara semacam itu, intensitas ban bergesekan dengan badan jalan lebih banyak. Tak heran jika alur kembang ban cepat habis sebelum waktunya. Kalau tingkat keausannya sudah tinggi, maka segeralah ganti ban motor dengan yang baru.

Jika Anda tidak mau ban motor cepat aus, bisa berkendara secara wajar. Artinya jangan sering-sering berakselerasi dan mengerem mendadak. Buka gas serta tekan tuas rem secara bertahap, terutama dalam deselarasi utamakan pengereman mesin. Hal ini bisa membuat ban lebih awet.

6. Perhatikan tanda TWI ban motor

Perhatikan tanda TWI (Tread Wear Indicator)

Anda juga harus jeli memperhatikan tanda TWI (Tread Wear Indicator) pada ban motor. Biasanya, tanda ini berbentuk tonjolan di antara alur tapak ban. Supaya memudahkan Anda menemukan TWI, biasanya pabrikan ban memberi logo segitiga di dinding ban.

Selanjutnya Anda cukup mengikuti arah yang ditujuk oleh segitiga tersebut. Maka ketemulah tanda TWI ban motor. Ketika ban sudah menipis, tanda ini menjadi semakin samar bahkan tidak terlihat sama sekali. Hal ini merupakan sebuah ciri ban motor tidak lagi layak untuk digunakan berkendara di jalan. Dengan kata lain itulah tanda ban motor harus diganti.

7. Terlihat retakan pada ban

Ilustrasi ban retak

Ketika Anda melihat ada retakan pada ban, baik ketika ban dalam kondisi “botak” atau masih memiliki alur kembang, ban tersebut harus segera diganti. Jika tidak, hal ini dapat memicu terjadinya kebocoran atau letusan pada ban.

Retakan pada ban biasanya terjadi karena pengaruh cuaca. Ada pula yang disebabkan oleh kualitas ban yang kurang baik. Umur ban motor pun mempengaruhinya. Maklum, ban terbuat dari material karet yang sangat rentan getas oleh cuaca.

8. Perhatikan usia ban

Perhatikan usia ban

Anda mungkin menganggap bahwa ban kendaraan bermotor yang tidak pernah digunakan akan lebih awet. Faktanya, ban memiliki usia tertentu. Pada kondisi tidak sering digunakan, usia ban bertahan selama 6 hingga 10 tahun.

Apabila melewati jangka waktu tersebut, kualitas karet akan menurun. Ban harus diganti meskipun alur kembang ban masih utuh. Namun, indikator ini tidak berlaku apabila motor sering digunakan.

Kamu bisa mengetahui umur ban motor dari kode produksi di dinding ban. Biasanya ada empat angka, seperti 1219. Dua angka pertama menandakan minggu, sementara dua angka yang di belakang berarti tahun. Arti dari kode tersebut adalah ban motor dibuat pada minggu ke-12 tahun 2019.

9. Benjolan menjadi tanda ban motor harus diganti

Terdapat benjolan pada ban

Anda juga perlu memperhatikan apakah ban terlihat memiliki benjolan. Jika ini terjadi, besar kemungkinan ban sudah tidak ideal lagi digunakan. Pasalnya jika dibiarkan, maka ban bisa meletus tiba-tiba. Tentu sangat berbahaya buat Anda, sekaligus pengguna jalan lain. 

Ban yang benjol ini umumnya terjadi di ban tubeless. Penyebabnya ban motor terkena benturan kuat ketika kekurangan angin. Efeknya lapisan benang di ban putus, sehingga mengakibatkan benjolan.

Baca Juga: 12 Merek Ban Motor Terbaik.

10. Tambalan Ban Motor Terlalu Banyak

Paling banyak tambalan ban adalah empat kali, tidak boleh lebih

Tanda ban motor harus diganti selanjutnya adalah sudah terlalu banyak tambalan. Maksimal dalam satu ban, cuma boleh maksimal 4 tambalan. Ditambah lagi, tidak boleh terjadi dua kali kebocoran di lokasi yang sama.

Pasalnya hal tersebut membuat kualitas ban tidak lagi prima. Hal ini berefek ke kemampuannya dalam mengatasi benturan. Tambalan yang terlalu banyak juga bisa menyebabkan ban motor lebih mudah bocor.

Nah, itulah 10 tanda ban motor harus diganti sesegera mungkin. Semoga informasi tersebut dapat membantu Anda untuk memutuskan perlu tidaknya mengganti ban motor pada motor anda. Semoga bermanfaat! Untuk informasi lengkapi tentang dunia otomotif, kamu pantau terus Moladin.

Baca juga;

Related posts

Tips Pasang Ban Tubeless di Velg Jari-Jari, Praktis dan Mudah Dilakukan

3 Rekomendasi Harga Aki Motor NMAX Terbaru 2024, Jangan Asal Murah!

Harga Mobil di 2025 Bakal Naik Imbas PPN Jadi 12%, Mending Beli Sekarang?