Moladin – Apakah motor Anda menggunakan ban jenis tubeless? Ban motor yang satu ini merupakan inovasi yang berbeda dengan ban tubetype. Jika ban tubetype terdiri atas ban dalam dan ban luar, ban tubeless hanya berupa satu komponen.
Baca Juga: Keunggulan Ban Tubeless buat Lady Bikers dan Cara Memilihnya
Ban tubeless dinilai lebih unggul dalam beberapa hal, terutama dari sisi kepraktisan. Namun, bagaimana supaya ban ini lebih awet serta tetap aman dan nyaman digunakan saat berkendara? Selain jeli memilih merek ban yang berkualitas dan asli, Anda juga harus tahu cara merawat ban motor tubeless. Apa saja di antaranya:
1. Jangan Tambal Ban Tubeless Sembarangan
Salah satu keunggulan ban motor tubeless adalah tidak langsung mengempis ketika terkena benda tajam. Pasalnya, jenis ban ini memiliki konstruksi yang memungkinkan angin keluar perlahan-lahan. Meskipun demikian, ban motor tubeless tetap perlu ditambal.
Cara yang biasa digunakan oleh penambal ban adalah string atau menusuk dan menyumpal. Cara ini memang mudah dan cepat, tetapi berpotensi merusak ban. Ketika ditusuk di tempat yang tidak pas, komponen nylon yang terdapat di dalam ban dapat putus. Inilah yang membuat ban terlihat benjol.
Cara yang direkomendasikan untuk menambal ban motor tubeless adalah tip top. Pelek dibuka, ban dicopot, kemudian lubang ditambal dari dalam ban, bukan luar. Cara tambal tip top memang lebih lama dan lebih mahal dibandingkan string, tetapi hasilnya lebih baik. Ban motor tubeless pun dapat lebih awet.
Selain itu, Anda juga disarankan untuk tidak terburu-buru menambal ban dengan lem cair atau lemb ban saat bocor. Pasalnya, cairan ini dapat merusak ban secara permanen. Selain itu, ban dapat meledak secara mendadak jika motor dipacu kencang.
2. Gunakan Ban Untuk Keperluan yang Tepat
Tahukah Anda bahwa ban motor tubeless dilengkapi dengan informasi berupa load index dan speed symbol? Informasi ini bisa ditemukan di dinding ban. Load index adalah berat beban ideal yang bisa ditanggung, sedangkan speed symbol berkaitan dengan batas kecepatan maksimum yang bisa ditempuh dengan aman.
Bagaimana cara membacanya? Contohnya, kode yang tercantum adalah 90/80-17 M/C 46S. Load index adalah 46 dan speed symbol adalah S. Pada bagan khusus, ini berarti beban yang bisa ditahan adalah 170 kg dan batas kecepatan maksimum adalah 180 km. Jika melebihi ketentuan tersebut, ada risiko ban pecah.
3. Tekanan Angin Ban Tubeless Harus Sesuai Rekomendasi
Anda perlu memperhatikan tekanan angin pada ban. Biasanya pabrik sudah menentukan standard yang tepat dan ideal untuk ban depan maupun belakang. Pada motor skuter matik dan motor bebek, tekanan angin normal pada ban depan adalah 28-30 psi dan ban belakang adalah 33-34 psi.
Sementara itu, motor sport membutuhkan tekanan 30 psi dan 34 psi untuk ban depan dan belakang. Jika tekanan angin ban motor tubeless lebih atau kurang, pengaruhnya sangat besar. Apabila lebih, traksi ban ke aspal akan berkurang. Suspensi juga akan bekerja lebih berat. Sementara itu, jika kurang, ban bisa rusak atau melipat ketika posisi menikung.
Selain itu, mengisi ban motor tubeless dengan nitrogen akan lebih awet dibanding angin biasa. Nitrogen murni biasanya tidak memiliki uap air. Selain itu, angin biasa akan membuat ban lebih cepat panas. Kondisi ini membuat pantulan ban lebih keras.
Jadi, ketika mengisi angin selain di bengkel, usahakan untuk memperhatikan hal ini. Jika tidak, ban jenis ini berisiko lebih cepat rusak sekaligus tidak nyaman saat digunakan.
4. Jangan Menaiki Motor Saat Ban Kempis
Anda mungkin menganggap bahwa tidak masalah untuk tetap menaiki motor saat ban sedang kempis. Padahal, tindakan ini dapat merusak bead. Bead adalah sejenis peranti yang mengikat bibir rumah roda dengan ban. Inilah yang membuat ban tubeless tidak membutuhkan ban dalam.
Kondisi bead harus diperhatikan dengan baik. Jangan sampai terkena benda tajam. Jika bead rusak, angin otomatis akan langsung keluar. Berkendara dalam kondisi kempis pun dapat membuat pelek menjadi rusak.
Jika ada paku yang menempel pada ban, jangan langsung melepasnya. Bawalah motor ke bengkel. Jika paku dilepas sebelumnya, angin bisa keluar hingga habis dan ban bisa lepas dari pelek.
5. Lakukan Pemeriksaan Rutin di Bengkel
Selanjutnya, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap kondisi ban motor di bengkel. Dengan demikian, kerusakan dini dapat di deteksi lebih awal.
Selain itu, ban harus segera diganti bila sudah melewati batas umurnya. Untuk mengetahuinya, Anda perlu memperhatikan ciri-ciri ban motor tubeless. Nah, inilah beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya ban motor tubeless dapat lebih awet. Tidak terlalu sulit, bukan? Semoga bermanfaat!
Baca juga: Beda Ban Tubeless dan Ban Tubetype? Ini Dia Penjelasannya!