Merawat kendaraan jadi kewajiban semua pemilik mobil, salah satunya merawat komponen power steering. Jika lalai, biaya service power steering ternyata cukup menguras isi kantong.
Oleh karena itu, sebaiknya kamu melakukan perawatan dengan benar. Dengan begitu bisa lebih menghemat pengeluaran untuk komponen yang satu ini.
Seperti diketahui, power steering ditawarkan dalam dua tipe yakni electric power steering (EPS) dan power steering hidrolik. Meski kedua tipe power steering berbeda, namun sebagian besar cara kerjanya serupa.
Pembeda antara power steering elektrik dan hidrolik. EPS bekerja menggunakan motor yang digerakkan oleh listrik. Sementara untuk power steering hidrolik, untuk bergerak menggunakan fluid atau cairan.
Pada mobil-mobil terbaru, umumnya kini sudah menggunakan dengan power steering elektrik. Contohnya seperti yang digunakan pada Toyota Yaris, Honda Jazz, Suzuki Karimun Wagon R, dan masih banyak lagi.
Sementara untuk power steering hidrolik, cukup banyak digunakan pada produk mobil-mobil keluaran lawas. Sejumlah produk yang menggunakan power steering hidrolik yang bekerja menggunakan tekanan fluid meliputi Isuzu Panther, Toyota Kijang, dan beberapa kendaraan jenis truk.
Meski terkesan jadul, namun power steering hidrolik tak kalah dengan power steering tipe elektrik, Sob!
Lalu berapa biaya service power steering dari masing-masing tipe tersebut? Simak ulasannya ini sampai habis:
Menakar Kerusakan dan Biaya Service Power Steering
Membahas mengenai biaya service power steering, tentunya masing-masing tipe punya banderol yang berbeda-beda untuk biaya perawatannya. Biaya service power steering hidrolik cenderung lebih murah, dibandingkan dengan power steering elektrik.
Kedua tipe power steering tersebut sejatinya membutuhkan pengecekan dan perawatan secara rutin. Tujuannya untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan ketika berkendara.
Power steering hidrolik, rentan bermasalah jika pemakaian setir dilakukan secara tidak wajar. Kesalahan paling umum adalah posisi ban depan yang sedikit membelok saat parkir.
Biasanya mobil yang menggunakan power steering rack and pinion. Posisi ban depan membelok saat parkir dapat membuat karet as rack steer robek.
Bila hal ini terjadi, biasanya kotoran mungkin masuk ke sistem power steering. Dampaknya bisa membuat power steering jadi tidak berfungsi secara sempurna.
Selain itu, jangan sampai telat mengganti atau mengisi jika oli power steering berkurang. Karena jika segera diganti atau ditambah power steering akan cenderung cepat rusak.
Penggantian oli power steering sebaiknya dilakukan tiap 25.000 km, meski tidak ada gejala kerusakan. Untuk biaya service power steering hidrolik, seperti ganti sil biasanya membutuhkan waktu 3 jam dengan biaya Rp 150 ribu hingga Rp 450 ribu.
Nah, bila terjadi kerusakan pada as power steering, maka akan memakan biaya hingga Rp 2 jutaan. Lumayan banget ya, Sob! Oleh karena itu, sebaiknya kalian rutin melakukan perawatan.
Biaya Service Power Steering Elektrik Lebih Mahal
Berbeda dengan power steering hidrolik, biaya service power steering elektrik cenderung lebih besar. Seperti diketahui mobil-mobil terbaru saat ini sudah menggunakan power steering elektrik.
Seiring dengan pemakaian kendaraan, biasanya komponen EPS kerap rusak terlebih bila tidak dilakukan perawatan dengan baik. Gejala kerusakan pada power steering elektrik bisa dirasakan dari putaran setir mobil yang cenderung berat.
Power steering yang rusak juga bisa dirasakan dari munculnya bunyi aneh di sekitar roda depan, ketika setir dibelokkan. Hal ini akan sangat terasa ketika kalian berputar di jalan, bila gejala ini sudah kalian rasakan, segeralah lakukan perbaikan.
Masalah yang biasa muncul pada power steering elektrik, umumnya disebabkan rack & pinion yang aus yang menyebabkan seperti besi beradu. Untuk biaya perawatannya pun cukup beragam, yang dibedakan berdasarkan jenis mobilnya.
Sebagai contoh untuk mobil tipe sedan, biaya service power steering elektrik mulai dari Rp 850 ribu sampai Rp 1,1 juta. Sedangkan tipe MPV seperti Toyota Avanza atau Nissan Livina dikenakan biaya Rp 950 ribu sampai Rp 1,2 juta.
Sementara untuk tipe SUV dan model lainnya dikenakan biaya yang cenderung lebih tinggi. Biaya yang dikenakan pun tergantung kerusakan yang terjadi.
Apabila power steering sudah mengalami kerusakan yang fatal. Maka sebaiknya kalian segera melakukan penggantian unit power steering yang baru.
Untuk itu, alangkah baiknya kalian melakukan servis secara rutin. Supaya bujet yang kamu keluarkan tidak terlalu besar.
Pelajari Cara Kerja Power Steering
Tak hanya perlu mengenal biaya service power steering. Pemilik mobil juga perlu mengenal cara kerja power steering yang ternyata sangat rumit. Padahal bila mengacu pada prosesnya terbilang sederhana dan juga simpel.
Menurut pengamatan kami, ada dua tahap bagaimana power steering bekerja, yaitu dari posisi setir netral, di mana roda ban lurus ke depan, dan posisi setir membelok. Untuk lebih jelasnya, berikut ini penjelasan lengkapnya:
1. Posisi Setir Lurus atau Netral
Lebih jauh membahas mengenai biaya service power steering dan cara kerjanya. Dalam kondisi netral atau setir dan ban lurus, power steering bekerja saat katup di tengah. Katup pengendali akan berada di posisi lurus.
Selanjutnya fluid yang ada didalamnya akan bergerak melalui satu katup pengendali. Aliran ini akan menuju ke bagian relief port.
Dari relief port kemudian minyak akan kembali ke pompa. Alhasil jika tidak ada tekanan sama sekali, maka kedua sisi (sisi kanan dan kiri) ini tidak akan bergerak.
2. Posisi Setir Berbelok
Kerja power steering sedikit berbeda ketika posisi setir berbelok atau berputar. Katup pengontrol langsung bergerak menuju saluran minyak.
Pergerakan ini membuat saluran lainnya akan terbuka. Lalu menyebabkan perubahan pada volume aliran minyak, sehingga tekanan akan terjadi di posisi ini.
Gimana sekarang sudah ada gambaran mengenai biaya service power steering dan cara kerjanya? Selanjutnya kami juga akan membahas secara rinci mengenai fungsi power steering.
Kenali Fungsi Power Steering di Mobil
Setelah membahas mengenai biaya service power steering. Selanjutnya kami juga akan membeberkan secara rinci mengenai fungsi utama power steering di mobil kalian.
Power steering bertugas untuk memudahkan pengemudi dalam mengendalikan setir. Lingkar kemudi yang dilengkapi dengan power steering akan balik ke posisi semula, setelah digunakan untuk berbelok.
Dengan kata lain, power steering lebih meringankan beban berat pada setir ketika berbelok. Jika tidak dilengkapi dengan power steering, tentunya akan lebih mempersulit pengemudi.
Pasalnya pengemudi harus mengerahkan seluruh tenaganya hanya untuk belok. Belum lagi pengemudi harus mengeluarkan ekstra tenaga untuk dapat membalikan arah setir ke posisi semula.
Tentunya jika tidak dilengkapi dengan power steering setir akan terasa lebih berat dan melelahkan. Apalagi jika kalian menghadapi jalan yang berkelok, seperti daerah perbukitan atau pegunungan.
Jika mobil tidak dilengkapi dengan power steering, dipastikan saat kalian berkendara cenderung cepat lelah. Bila kalian penasaran ingin mencobanya, bisa mencoba pada mobil-mobil keluaran lawas.
Semoga informasi mengenai biaya service power steering ini dapat bermanfaat untuk kalian yang ingin melakukan perawatan kendaraan kesayanganmu.
Baca juga: