BYD Song Dominasi Penjualan PHEV di Cina, Kapan Masuk Indonesia?

BYD Song dominasi Penjualan PHEV di Cina

Selain model listrik, BYD Song dominasi penjualan PHEV di Cina. Data terbaru dari China Passenger Car Association (CPCA) menunjukkan dominasi BYD dalam pasar Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).

Menurut laporan yang baru dirilis CarnewsChina, dikutip 16 Agustus 2024, sembilan dari sepuluh model PHEV terlaris bulan lalu merupakan produk BYD.

Berikut daftar 10 besar PHEV terlaris di Cina pada Juli:

  1. BYD Song: 48,769 unit
  2. BYD Qin L: 32,941 unit
  3. BYD Qin: 29,074 unit
  4. BYD Destroyer 05: 25,558 unit
  5. BYD Seal 06: 25,200 unit
  6. BYD Han: 10,950 unit
  7. BYD Tang: 10,839 unit
  8. BYD Song L: 10,147 unit
  9. Denza D9: 8,514 unit
  10. Chery Fulwin T9: 8,309 unit

Hanya Chery Fulwin T9 yang bukan merupakan produk BYD dalam daftar ini. Data tersebut berdasarkan jumlah penjualan grosir (wholesales) 944.000 kendaraan penumpang energi baru pada Juli, meningkat 28% dibandingkan tahun sebelumnya.

BYD Seal 06 masuk daftar mobil PHEV terlaris di Cina

Penjualan PHEV pada Juli mencapai 318.000 unit, mencakup 33,7% dari total pasar kendaraan energi baru. Angka ini menunjukkan kenaikan 73% secara tahunan, menjadi pendorong utama pertumbuhan pasar.

Menariknya, lima model teratas didominasi oleh kendaraan dengan harga relatif lebih terjangkau. Namun, tren ini tidak sepenuhnya tercermin dalam penjualan sepanjang tahun 2024.

Data untuk periode Januari hingga Juli juga memperlihatkan dominasi BYD, dengan hanya tiga model dari produsen lain yang masuk dalam 10 besar.

Berikut Daftar PHEV terlaris di China dari Januari hingga Juli:

  1. BYD Song: 359,187 unit
  2. BYD Qin: 179,439 unit
  3. BYD Destroyer 05: 163,745 unit
  4. BYD Han: 76,816 unit
  5. BYD Tang: 74,603 unit
  6. Denza D9: 59,104 unit
  7. Qin L: 58,041 unit
  8. Wuling Starlight: 54,604 unit
  9. Geely Galaxy L7: 42,741 unit
  10. Lynk & Co 08 EM-P: 41,496 unit

Namun, data ini memiliki keterbatasan karena penjualan yang tercatat adalah penjualan grosir, bukan ritel. Ini berarti angka tersebut bisa jadi tidak mencerminkan permintaan konsumen sesungguhnya, karena produsen sering mendorong dealer untuk menambah stok.

Di tahun 2023, kondisi serupa memicu masalah besar dengan tingginya inventori yang tidak sesuai dengan permintaan pasar.

Meskipun demikian, data ini tetap menggambarkan seberapa dominannya BYD di pasar PHEV Cina.

BYD Pertimbangkan Hadirkan Teknologi PHEV di Indonesia

BYD Qin Plus DM-i

Setelah mendominasi pasar domestiknya di Cina, BYD mulai memperluas ekspansi ke negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Namun di Indonesia BYD hingga saat ini belum mamasukan PHEV sebagai peluru baru mobil dengan energi terbarukan tersebut.

Meski begitu President Director PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, pada tahap awal ekspansinya, mengatakan BYD fokus menghadirkan model mobil listrik murni. Namun, BYD juga sedang menjajaki kemungkinan untuk membawa teknologi elektrifikasi lain ke Indonesia.

“Kami akan mencari waktu yang tepat dan peluang yang ada untuk memperkenalkan jenis teknologi lain yang sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia,” ungkap Zhao dalam wawancara terbatas beberapa waktu lalu di Jakarta. Salah satu yang dipertimbangkan adalah model PHEV dengan teknologi DM-i generasi kelima.

Teknologi DM-i generasi kelima BYD memungkinkan mobil PHEV menempuh jarak hingga 2.100 km dengan baterai dan tangki bensin penuh. Di China, teknologi ini telah diterapkan pada model seperti BYD Qin L DM-i dan BYD Seal DM-i.

Demikian ulasan BYD Song dominasi Penjualan PHEV di China. Simak terus Moladin.com & channel Google News Moladin untuk update terbaru serita seputar otomotif.

Related posts

2 Varian dan Harga Neta X Akan Rilis Minggu Depan, Lebih Murah Dari Pre-book di GIIAS 2024?

Motor Listrik Polytron Fox-500 Meluncur di 49 Tahun Kiprah Polytron

Harga BMW i5 Touring 2025 Tembus Rp 2,2 Miliar Off The Road di Indonesia