Harga BBM naik tinggi, apa solusinya? Salah satu yang bisa kamu lakukan dengan mudah adalah terapkan cara berkendara eco driving.
Jadi ketika mengemudi dan ingin irit BBM, ada tekniknya. Ini biasa disebut eco driving. Jangan sampai kamu asal-asalan yang ujung-ujugnya menyebabkan boros bahan bakar.
Selain irit BBM, mengemudikan dengan teknik Eco Driving juga bisa menekan gas buang dari kendaraan yang tentunya bisa membantu mencegah pencemaran lingkungan. Dan lebih penting lagi, bisa menghemat waktu, biaya, dan keselamatan dalam berkendara.
Menurut Hariadi, Asst. to Service Dept. Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), selain untuk efisiensi bahan bakar, teknik Eco Driving juga merupakan salah satu upaya untuk memperpanjang usia pakai kendaraan karena kinerjanya tidak dipaksakan.
Ingin tahu cara berkendara eco driving yang baik dan benar? Berikut kami beberkan tipsnya:
Ini Teknik Eco Driving Agar Mobil Semakin Irit
1. Jangan bawa beban melebihi kemampuan mobil
Sebelum mengemudi, kamu harus persiapkan mobil untuk bisa menerapkan cara berkendara eco driving. Paling mudah, jangan bawa beban terlalu banyak di dalam kabin.
Utamanya untuk kamu yang sering memanfaatkan bagasi mobil layaknya gudang. Alhasil berbagai barang diletakkan di sana, meski sudah tidak dibutuhkan.
Hal ini bisa membuat beban mobil bertambah saat berkendara. Ujung-ujungnya kinerja mesin dituntut lebih keras dan boros bahan bakar. Oleh karena itulah, bereskan kabin mobil dari barang-barang yang tidak perlu.
Selanjutnya yang juga sering terlupa adalah penggunaan aksesori mobil, seperti roof box. Kalau memang tidak lagi diperlukan, ada baiknya dicopot. Di samping berat, roof box bisa mengurangi tingkat aerodinamis dari mobil yang berefek ke konsumsi BBM jadi semakin boros.
2. Cara mengemudi santun
Di jalanan kota-kota besar seperti Jakarta masih banyak kita melihat pengendara mobil yang mengemudi dengan cara ugal-ugalan. Hal tersebut tentunya membuat knsumsi bahan bakar menjadi boros.
Dalam cara berkendara Eco Driving, pengemudi idealnya menekan pedal gas dengan perlahan dan dilanjutkan dengan mengoper persneling ke tingkatan lebih tinggi. Usahakan rpm putaran mesin berada di angka 2000 hingga 3000.
Perihal kecepatan, idealnya dalam Eco Driving adalah di angka 60 sampai 70 km per jam. Selain itu, untuk pengereman juga tidak bisa sembarangan. Pengemudi harus memperhitungkan jarak sekitar 3 detik dari objek di depan dan manfaatkan engine break agar pengereman menjadi optimal.
Mobil-mobil modern pun memiliki tombol eco mode. Kamu bisa tekan itu saat berkendara, supaya konsumsi BBM jadi lebih hemat.
3. Buat rencana perjalanan
Buka aplikasi map/peta di ponsel sebelum memulai perjalanan agar bisa terhindar dari kemacetan saat menuju tempat tujuan. Sebab, jika sudah terjebak dalam kemacetan, otomatis mobil akan sering melakukan stop and go.
Kondisi seperti ini membuat mobil harus berhenti dan dijalankan kembali sesuai dengan kepadatan lalu lintas. Alhasil mengakibatkan boros bahan bakar dan tidak sesuai dengan cara berkendara eco driving.
Oh ya, sesaat sebelum memulai perjalanan baiknya juga menambahkan estimasi waktu selama perjalanan. Hal tersebut untuk antisipasi jika bertemu kejadian tak terduga di tengah perjalanan.
4. Gunakan bahan bakar yang sesuai
Cara berkendara Eco Driving selanjutnya adalah perihal penggunaan bahan bakar yang sesuai anjuran pabrikan. Sebab bahan bakar yang tidak sesuai bisa membuat kinerja mesin tidak maksimal.
Umumnya untuk kendaraan modern saat ini, minimal menggunakan RON 90 atau Pertalite. Kalau mobil pakai teknologi turbo atau mobil-mobil LCGC, disarankan pakai RON 92 atau Pertamax.
5. Pemilihan ban mobil dan tekanan anginnya
Pemilihan ban mobil juga merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung cara berkendara Eco Driving. Salah satunya adalah dengan cara menggunakan ban bertipe hambatan gulir (rolling resistance) yang rendah.
Kemudian ban dengan tekanan angin yang kurang dapat memperlambat roda bergulir sehingga membutuhkan tenaga ke poros roda lebih besar. Untuk mengetahui tekanan angin paling pas, bisa cek di pilar pintu pengemudi bagian dalam.
6. Pemakaian AC harus tepat
Oh ya, penggunaan AC juga menjadi salah satu penyebab borosnya bahan bakar. Bukan tidak boleh menyalakan AC, namun baiknya suhu ideal ruang kabin sekitar 20-23 derajat celcius. Tidak perlu di bawah itu.
Pasalnya kalau AC mobil di set terlalu dingin, maka kinerja mesin akan semakin berat karena saling berhubungan. Ujung-ujungnya konsumsi BBM lebih boros.
Jika mau mengatur suhu AC lebih dingin, sebaiknya tidak dilakukan terlalu lama. Ketika sudah mendapat kesejukan yang sesuai, segera kembalikan lagi ke suhu ruangan yang normal.
5. Perawatan kendaraan
Teknik berkendara Eco Driving terakhir adalah dengan melakukan perawatan kendaraan secara berkala di bengkel resmi. Hal tersebut untuk tetap menjaga performa mesin agar tetap prima serta menjaga komponen-komponennya tetap bisa berfungsi dengan baik.
Lakukan perawatan berkala di bengkel resmi dapat menjaga garansi mobil. Contohnya untuk mobil Suzuki, ikuti jadwal free service 1.000 km – 5.000 km di bengkel resmi sebagai fasilitas untuk konsumen.
“Pemanfaatan teknik Eco Driving dapat mengoptimalkan efisiensi bahan bakar sehingga mengurangi tingkat polusi dan lebih ramah lingkungan. Gaya dan teknik yang diterapkan pun sudah terbukti dapat mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya. Untuk itu, penerapan teknik eco driving ini disarankan untuk dapat memaksimalkan fungsi kendaraan serta menjaga keamanan dan kenyamanan pengemudi,” tutup Hariadi.
Moladiners, itulah artikel cara berkendara Eco Driving. Stay safe dan pantau terus Moladin.com untuk informasi seputar dunia otomotif.